EpochTimesId – Enam warganegara Tiongkok baru-baru ini secara terbuka mengklaim bahwa produsen mobil yang besar di Tiongkok menggunakan bahan beracun di bagian-bagian mobil yang telah menyebabkan beberapa pemilik mobil menderita leukemia.
Pada tanggal 9 Maret 2019, kerabat dari enam orang tersebut yang diduga menjadi korban menerbitkan sebuah artikel online di WeChat, sebuah platform media sosial yang populer, mengklaim bahwa keenam orang tersebut membeli mobil Audi yang diproduksi oleh FAW-Volkswagen. Dalam waktu singkat, keenam orang tersebut menderita leukemia; dua dari enam orang tersebut tewas.
Mereka percaya penggunaan bahan beracun pada mobil Audi buatan Tiongkok adalah penyebab leukemia.
Artikel itu mencakup model mobil dan catatan rumah sakit dari para korban yang diduga, di samping kutipan dari jurnal medis, laporan media, dan keluhan gugatan terkait.
FAW-Volkswagen, yang berkantor pusat di Kota Changchun, Provinsi Jilin, di timur laut Tiongkok, adalah perusahaan patungan antara produsen mobil FAW milik negara Tiongkok dengan produsen mobil Jerman yang terkenal, yang memproduksi mobil penumpang Audi dan Volkswagen untuk dijual di Tiongkok.
Pada tahun 2013, penyiar CCTV milik negara Tiongkok menyiarkan segmen yang menyoroti keluhan di antara pengemudi mobil mewah, termasuk mobil Audi buatan Tiongkok: bau aneh yang berasal dari dalam mobil, yang akhirnya ditelusuri ke aspal — yang digunakan untuk membuat peredam yang menyerap guncangan dan kebisingan.
Seorang reporter CCTV mengumpulkan sampel lembab dari beberapa pemilik Audi dan mengirimnya ke laboratorium untuk menganalisis materi tersebut, yang dipastikan terbuat dari aspal.
Peredam aspal tersebut ditempatkan dekat dengan lembaran logam mobil, dan ketika dipanaskan, aspal tersebut dapat melepaskan gas. Banyak artikel ilmiah di bidang kesehatan lingkungan dan pekerjaan telah menunjukkan bahwa gas aspal mengandung hidrokarbon aromatik polisiklik —yang dikenal sebagai karsinogen (penyebab kanker), menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat.
Media Tiongkok mengungkap pengumuman publik pada bulan Maret 2017 oleh FAW-Volkswagen yang mengatakan mobil yang diproduksi antara bulan September 2013 dan Maret 2016 mengeluarkan gas ketika peredam menjadi panas.
Pada tanggal 11 Maret 2019, media Tiongkok bernama Beijing News menghubungi petugas pengaduan pelanggan Audi, yang mengatakan ia belum menerima keluhan penyakit apa pun yang disebabkan oleh bau aneh. Petugas tersebut juga mengatakan bahwa model Audi Q5, A4L, dan A3 yang diproduksi setelah bulan April 2016 tidak lagi memiliki bau aneh.
Petugas pengaduan mengatakan bahwa jika pelanggan mendeteksi bau aneh di mobil Audi, mereka dapat mendatangi dealer Audi untuk memeriksakan mobilnya. Berita Beijing bertanya di sebuah situs Audi, di mana seorang staf mengatakan kepada outlet media bahwa jika seorang pelanggan memiliki mobil Audi yang diproduksi antara bulan September 2013 dan Maret 2016, mereka mendapatkan inspeksi gratis dan peredamnya dapat diganti secara gratis.
Saat berita tersebut disiarkan, FAW-Volkswagen belum menanggapi permintaan komentar.
Lebih Banyak Korban Diduga Diidentifikasi
Radio Free Asia menemukan salah satu korban yang dimuat dalam postingan WeChat yang viral, di mana seorang wanita yang hanya menyebut namanya sebagai Lin, mengatakan kepada Radio Free Asia pada tanggal 10 Maret 2019 bahwa setelah artikel tersebut diterbitkan, artikel tersebut dilihat lebih dari 400.000 kali dalam satu hari. Banyak orang menghubunginya untuk memberitahu bahwa mereka juga menderita leukemia setelah membeli mobil Audi buatan FAW-Volkswagen.
Lin mengatakan ia membeli Audi A4 pada bulan Mei 2015, dan didiagnosis menderita leukemia myeloid akut pada bulan Januari 2018. “Ditemukan bahwa formaldehida dan benzena di mobil Audi milik saya secara serius telah melampaui kadar yang dapat diterima,” kata Lin.
“Semakin banyak korban telah menghubungi saya. Semua adalah pasien leukemia. Audi yang diimpor tidak memiliki masalah. Semua korban ini memiliki Audi buatan dalam negeri,” tambah Lin.
Menurut Lin, pada tanggal 11 Maret 2019, lebih dari 2.000 pemilik mobil Audi buatan Tiongkok telah menghubunginya, mengatakan bahwa mereka akan bergabung dengannya untuk membentuk sebuah kolektif untuk mencari keadilan. Lebih dari 20 pemilik Audi mengatakan kepada Lin bahwa mereka telah didiagnosis menderita leukemia atau memiliki gejala leukemia, menurut laporan tindak lanjut Radio Free Asia pada tanggal 11 Maret 2019.
Banyak Produsen Mobil Tiongkok Menggunakan Aspal
Pada bulan Maret 2013, media Tiongkok bernama 21st Century juga melaporkan fenomena bau aneh yang berasal dari peredam aspal pada mobil mewah buatan Tiongkok. Menurut seorang profesional perbaikan mobil yang diwawancarai oleh outlet media, banyak model mobil domestik menggunakan peredam aspal, praktik umum untuk sejumlah besar produsen mobil Tiongkok.
Selain itu, seorang tenaga penjual untuk pemasok bahan peredam memberitahu 21st Centurybahwa perusahaannya memiliki kapasitas produksi 20.000 ton peredam aspal per tahun, yang menjadikannya salah satu produsen terbesar bahan tersebut.
Pakar lainnya di industri otomotif yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan pada 21st Century bahwa di negara maju, peredam mobil biasanya terbuat dari resin polimer atau karet, di mana tidak satu pun dari bahan ini yang mengeluarkan gas beracun.
Kurangnya Standar Nasional
Laporan 21st Century juga menunjukkan ada dua alasan utama mengapa mobil mewah buatan Tiongkok menggunakan aspal, bukannya resin polimer atau karet. Alasan pertama, tidak ada standar nasional mengenai suku cadang dan aksesoris mobil, dan alasan kedua, penggunaan aspal dapat membantu mengurangi biaya produksi.
Zhou Guangya, seorang insinyur senior di produsen mobil domestik China National Heavy Duty Truck Group, mengatakan bahwa dalam kasus sedan biasa, peredam aspal akan menelan biaya per unit mobil sekitar 50-70 yuan (sekitar 7,40-10,45 dolar Amerika Serikat). Peredam yang terbuat dari bahan tidak beracun harganya sekitar 150 yuan hingga 200 yuan (sekitar22,40-29,80 dolar Amerika Serikat) lebih.
Qin, seorang karyawan industri mobil, menjelaskan kepada Radio Free Asia bahwa bila perusahaan mobil milik negara mendirikan perusahaan patungan dengan perusahaan asing, biasanya hanya komponen inti, seperti mesin, yang diimpor dari luar negeri. Sangat umum bagi produsen mobil Tiongkok untuk menggunakan bahan yang lebih rendah mutunya untuk suku cadang mobil dan dekorasi kendaraan yang dianggap kurang penting, karena tidak ada standar nasional wajib.
Perjuangan Korban demi Keadilan
Fang Shuai adalah salah satu dari dua orang yang disebutkan dalam postingan WeChat yang meninggal akibat leukemia. Istrinya mengatakan kepada Radio Free Asia bahwa Fang Shuai membeli Audi Q5 pada bulan Desember 2014 dan didiagnosis menderita leukemia pada tahun 2016. Fang Shuai menjalani operasi transplantasi sumsum tulang, tetapi akhirnya meninggal pada usia 40 tahun.
Audi Q5 buatan dalam negeri Tiongkok diluncurkan pada 2010 dan menjadi sangat populer di pasar Tiongkok.
Istri Fang Shuai telah mengajukan gugatan di Beijing terhadap FAW-Volkswagen. Ia berkata bahwa ia telah berusaha mencari bantuan dari media Tiongkok, tetapi ditolak.
Istri Fang Shuai percaya kesulitan yang ia alami dalam mengajukan gugatan adalah karena FAW-Volkswagen adalah perusahaan milik negara Tiongkok di mana FAW memiliki saham mayoritas. (Olivia Li/ Vv)
VIDEO REKOMENDASI
https://www.youtube.com/watch?v=Tplz8XNNm7I