39 Orang Korban Tewas dalam Kontainer di Inggris adalah Warga Vietnam Berpaspor Tiongkok Palsu

Xu Jian

Pada hari Kamis 7 November 2019, kepolisian Inggris mengatakan bahwa pihak berwenang sudah selesai mengidentifikasi 39 jenazah yang ditemukan dalam sebuah truk kontainer di Essex Inggris bagian tenggara. Polisi telah memberitahu keluarga mereka. Kepolisian Vietnam juga telah membenarkan bahwa mereka semua adalah warga Vietnam yang berasal dari 6 provinsi berbeda. Pihak berwenang Vietnam telah menangkap 11 orang yang diduga terlibat dalam kasus tersebut.

Terkait kasus 39 jenazah yang ditemukan dalam sebuah truk kontainer di Essex Inggris,  Polisi Inggris Tim Smith mengatakan : “Ini adalah langkah penting dalam penyelidikan yang memungkinkan kita dapat bekerja sama dengan rekan-rekan polisi Vietnam untuk mendukung keluarga para korban”.

Surat kabar Irlandia melaporkan bahwa polisi Essex awalnya mengira bahwa korban semuanya adalah warga asal Tionghoa daratan. Belakangan terkonfirmasi bahwa ke-39 orang korban itu adalah warga Vietnam tetapi menggunakan paspor Tiongkok palsu dalam  penyelundupan.

Pernyataan dari Vietnam menyebutkan bahwa setelah pihak berwenang Vietnam dan Inggris bekerja sama untuk memverifikasi identifikasi ke-39 orang korban tersebut pada 7 November 2019 pukul 20:00 waktu setempat. Diketahui bahwa korban berasal dari kota Hai Phong di Vietnam utara, Provinsi Hai Duong, Provinsi Nghe An, Provinsi Ha Tinh, Provinsi Quang Binh dan Provinsi Thua Thien Hue.

Sementara itu, kepolisian Provinsi Ha Tinh pada 1 November 2019  telah menangkap 2 orang tersangka yang terlibat dalam kasus itu. Kepolisian Provinsi Nghe An juga menangkap 9 orang tersangka. Mereka dituduh mengorganisir dan memediasi orang lain untuk melarikan diri ke luar negeri atau tinggal secara ilegal di luar negeri. Kasus ini sedang dalam penyelidikan.

Seperti diberitakan sebelumnya, kasus itu terjadi pada 23 Oktober 2019, dimana sebuah truk kontainer yang bermuatan 39 jenazah ditemukan di Essex, Inggris. Polisi Inggris pernah mengatakan bahwa korban yang meninggal semuanya adalah warga asal Tiongkok. Namun  setelah diselidiki, mereka akhirnya menyatakan bahwa mereka adalah orang Vietnam berpaspor Tiongkok palsu yang menjadi korban perdagangan manusia. (sin)