Reuters
Televisi corong Komunis Tiongkok, CCTV, pada 15 Desember lalu memberedel tayangan pertandingan Liga Premier Inggris antara Arsenal melawan Manchester City dari jadwal siarannya. Pemberedelan tersebut sebagai imbas dari cuitan pemain Arsenal, Mesut Özil yang mengkritik kebijakan negara komunis itu terhadap minoritas Muslim Uighur.
Koran Global Times mengatakan pada akun Twitter-nya pada 15 Desember bahwa CCTV membuat keputusan tersebut setelah cuitan Ozil pada 14 Desember membuat para penggemar dan otoritas sepak bola Tiongkok kecewa.
Unggahan Özil menyebut Uighur sebagai “pejuang yang menentang penganiayaan”, serta mengkritik tindakan keras Partai Komunis Tiongkok dan respon umat Muslim dunia yang terkesan tak peduli.
“(Di Tiongkok) Quran dibakar, masjid ditutup, sekolah teologi Islam, madrasah dilarang, cendekiawan agama dibunuh satu per satu. Namun terlepas dari semua ini, umat Muslim dunia tetap diam tidak peduli,” ujat tweet Ozil, yang juga merupakan seorang Muslim.
Seorang juru bicara Arsenal mengatakan kepada Reuters bahwa mereka tidak memiliki pernyataan resmi tentang masalah ini setelah keputusan CCTV untuk mengganti tayangan pertandingan Arsenal-Man. City dengan Tottenham Hotspur- Wolverhampton Wanderers.
Sementara CCTV juga tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Arsenal sendiri pada 14 Desember berusaha menjauhkan diri dari komentar Ozil yang mereka unggah pada akun Twitter dan Instagram.
“Konten yang dia ungkapkan sepenuhnya adalah pendapat pribadi Ozil,” tulis akun resmi Arsenal dalam sebuah unggahan di platform Weibo yang mirip dengan Twitter di Tiongkok.
“Sebagai klub sepak bola, Arsenal selalu menganut prinsip tidak terlibat dalam politik.”
Akun Twitter klub tidak memiliki unggahan yang membahas komentar Ozil pada pagi hari tanggal 15 Desember.
Sebagai balasan ke unggahan Arsenal di Weibo, sejumlah pendukung asal Tiongkok marah-marah, dengan salah satu unggahan menunjukkan kaus sepak bola Ozil yang telah digunting-gunting, dan komentar lainnya menuntut dia dikeluarkan dari klub.
Pencarian di Weibo untuk tagar yang diterjemahkan sebagai “Ozil mengeluarkan pernyataan yang tidak pantas”, telah menjadi salah satu topik trending teratas di platform tersebut pada 14 Desember sore, namun dengan segera hal itu terhapus.
Weibo memang kerap menyensor diskusi tentang topik sensitif, terutama di tengah desakan oleh Beijing untuk melakukannya.
Asosiasi Sepak Bola Tiongkok mengatakan kepada media yang didukung pemerintah, The Paper, pada 14 Desember bahwa mereka “marah dan kecewa” oleh pernyataan Ozil, dan menggambarkan cuitan Ozil sebagai hal yang “tidak pantas”.
PBB dan kelompok-kelompok hak asasi manusia internasional telah memperkirakan bahwa antara 1-2 juta orang, kebanyakan Muslim etnik Uyghur, telah ditahan dalam kondisi yang keras di Xinjiang, Tiongkok. (Osc/asr)
Video Rekomendasi :