Jack Phillips – The Epochtimes
Pejabat di Hong Kong yang mengevakuasi penghuni dari sebuah bangunan tempat tinggal bertingkat, di mana dua penghuninya tertular Coronavirus atau COVID-19. Keduanya tinggal di lantai terpisah. Bangunan yang dievakuasi terletak di distrik Wilayah Baru Tsing Yi, Hong Kong.
Dr. Wong Ka-Hing, kepala Pusat Perlindungan Kesehatan wilayah itu kepada Reuters mengatakan, pada konferensi pers pada hari Selasa waktu setempat bahwa pemerintah Hong Kong sedang menyelidiki dugaan penularan lingkungan dari virus corona yang terkait pada dua kasus di gedung di kota itu.
Pejabat kesehatan mengatakan evakuasi dilaksanakan setelah seorang wanita berusia 62 tahun di Kamar 7 di lantai tiga Rumah Hong Mei di Cheung Hong Estate terinfeksi, menjadi kasus ke-42 di Hong Kong, seperti dilaporkan oleh South China Morning Post.
Seorang pria yang tinggal beberapa lantai di atas wanita tersebut yaitu di lantai 13 gedung itu juga dipastikan terinfeksi Coronavirus beberapa hari sebelumnya. Mereka mengatakan bahwa apartemen mereka berbagi sistem drainase yang sama. Sedangkan sistem drainase tersebut sedang diselidiki sebagai metode yang mungkin untuk menularkan Coronavirus.
Akibatnya, 35 apartemen yang terhubung dengan sistem drainase yang sama dievakuasi. Adapun penghuninya berada di bawah pengawasan medis seperti yang diumumkan pejabat mengutip dari South China Morning Post.
“Karena pipa yang mentransfer tinja terhubung ke pipa udara, sangat mungkin virus dalam tinja ditransmisikan melalui kipas angin ke toilet,” kata Yuen Kwok-yung, seorang dosen virologi di Universitas Hong Kong. Hal demikian disampaikannya dalam konferensi pers, menurut media Hong Kong. Namun, ia menekankan jalur penularan masih belum jelas.
dr. Wong Ka-Hing, kepada Hong Kong Free Press menganggap bahwa ada kemungkinan risiko infeksi pada orang kasus kedua yang tinggal di gedung itu. Akan tetapi pada saat ini pihaknya belum memastikan jalur penularan yang tepat. Sedangkan, jalur penularan dapat melalui droplet pernapasan seperti biasanya tetapi ada faktor lingkungan yang [agak] unik dalam dua kasus ini. Dikarenakan mereka tinggal di bangunan yang sama. Karena itu, tidak dapat mengecualikan kemungkinan tersebut.Â
dr. Wong Ka-Hing menyatakan bahwa tidak jelas berapa banyak penghuni yang berbagi sistem drainase. Mereka yang menunjukkan gejala akan ditempatkan di bawah isolasi medis sebagai tindakan pencegahan seperti yang dilaporkan Reuters.
Wanita yang terinfeksi berusia 62 tahun itu mulai batuk pada tanggal 3 Februari 2020 sebelum berobat ke dokter beberapa kali selama beberapa hari. Ia kemudian dibawa ke Rumah Sakit Princess Margaret dan diisolasi, menurut pejabat kesehatan. Ia mengatakan wanita itu dalam kondisi stabil.
Pada tanggal 18 Januari dan 19 Januari 2020, wanita yang tidak disebutkan namanya itu mengunjungi Makau. Sedangkan putra serta menantunya yang tinggal bersamanya juga menunjukkan gejala Coronavirus, menurut akun South China Morning Post. Mereka dikirim ke rumah sakit, sementara suami dan cucu laki-lakinya dikarantina. Tidak jelas apakah anggota keluarga tersebut dipastikan tertular Coronavirus.
Puluhan ribu kasus dilaporkan di Daratan Tiongkok. Diyakini pertama kali menyebar di sekitar Wuhan dan Provinsi Hubei. Puluhan kota di Tiongkok dikarantina total atau sebagian, termasuk pusat keuangan Shanghai dan ibukota Beijing.
Namun demikian, pengguna media sosial dan jurnalis warga di Tiongkok mencurigai bahwa jumlah kasus dan jumlah kematian adalah jauh lebih tinggi, daripada yang dilaporkan penguasa di Tiongkok. Mereka menyalahkan rezim Komunis Tiongkok yang berkuasa karena terlibat dalam menutup-nutupi wabah. Bahkan menyensor laporan mengenai wabah Coronavirus. (Vv)
FOTO : Seorang petugas pengawas kesehatan menggunakan alat untuk memeriksa suhu penumpang di dekat konter imigrasi di bandara Internasional Hong Kong, pada 4 Januari 2020. (AP Photo / Andy Wong)