Epochtimes.id- Sekitar Dua puluh enam sandera Suriah yang melarikan diri dari penculikan ISIS disambut dengan hangat oleh pihak keluarga pada Minggu (29/10/2017) waktu setempat oleh pihak keluarga di provinsi Homs, Suriah.
Mereka termasuk di antara setidaknya 70 orang yang diculik dan disandera. Mereka melarikan diri dari teroris ISIS dari sebuah lokasi rahasia di padang pasir sebelah timur kota al-Qaryatayn ketika tentara Suriah dan milisi pro-pemerintah menguasai kota tersebut pada 21 Oktober lalu.
Sedangkan sandera lainnya yang ditawan ISIS masih tak diketahui keberadaannya, menurut keterangan pejabat setempat.
Al-Qaryatayn terletak hampir 300 kilometer barat kota Deir al-Zor, target saat ini dari pasukan Bashar al-Assad, dengan jet-jet Rusia dan milisi yang didukung Iran, dalam serangan mereka terhadap ISIS.
Sekitar 200 orang hadir di al-Qaryatayn pada 29 Oktober lalu untuk menyambut kepulangan sandera ini.
Menurut wartawan Reuters, orangtua menangis saat mereka memeluk anak laki-lakinya kembali sementara kerabat dan penduduk setempat melemparkan permen dan gula di udara dalam perayaan.
“Alhamdulillah telah mengembalikannya,” kata seorang pria tua saat ia memeluk seorang pemuda. Sebagian besar penduduk menolak untuk diwawancarai.
Otoritas Suriah mengatakan pejihad telah membalas dendam setelah dipaksa keluar setelah tiga minggu bertempur di pinggiran al-Qaryatayn. Militan membalas dengan membantai puluhan penduduk kota tersebut.
Seorang pejabat senior setempat mengatakan para sandera melarikan diri setelah mereka berhasil melewati seorang militan jihadis Irak saat dia tidur siang. Sandera kemudian menyita senjatanya serta menembak mati militan itu.
Namun kegembiraan kembalinya sandera masih dibayangi oleh eksekusi yang disaksikan di kota tersebut. Beberapa minggu terakhir ketika itu para teroris mengumpulkan pejabat lokal dan anggota pasukan keamanan, polisi dan anggota keluarga mereka dan mengeksekusi mereka di siang bolong.
“Kami lupa kegembiraan kami saat memikirkan mimpi buruk yang kami alami,” kata Ghosn, seorang pejabat pemerintah setempat kepada Reuters TV. Dia mengatakan pejabat kota telah mengidentifikasi setidaknya 70 dari 130 orang yang dibunuh selama aksi balas dendam ISIS. (asr)