ETIndonesia Pemerintah Indonesia melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 kembali melaporkan data warga yang terinfeksi, dinyatakan sembuh dan meninggal dunia akibat virus wuhan atau pneumonia wuhan yang kerap disebut sebagai coronavirus.
Laporan per Minggu (19/4) jumlah kematian sebanyaj 582 setelah ada penambahan sebanyak 47 orang. Adapun pasien yang sembuh 686 dengan laporan terbaru sebanyak 55 orang.
Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Achmad Yurianto dalam keterangan resmi di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, merinci Provinsi DKI Jakarta menjadi wilayah dengan sebaran pasien sembuh terbanyak yakni 234, disusul Jawa Timur sebanyak 98, Jawa Tengah 51, Jawa Barat 45, Sulawesi Selatan 43, Bali 38 dan wilayah lain di Indonesia sehingga total mencapai 686 pasien.
Sedangkan kasus positif pada Minggu mengalami penambahan  327 orang hingga total menjadi 6.575 kasus.
Menurut Yuri, Jumlah penambahan kasus positif tersebut sekaligus menjadi indikator bahwa penularan virus itu masih masif terjadi di tengah masyarakat. Oleh karena itu, Pemerintah kembali mengingatkan masyarakat dapat mematuhi anjuran protokol kesehatan.
Yuri memaparkan, data yang dicatat tersebut diambil dari hasil uji spesimen sebanyak 47.478 yang dilakukan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) di 35 laboratorium. Sebanyak 42.219 kasus spesimen yang diperiksa didapatkan data 6.575 positif dan 35.644 negatif.
Kemudian untuk jumlah orang dalam pemantauan (ODP) terdapat penambahan sebanyak 2.539 hingga total menjadi 178.883 orang dan pasien dalam pengawasan (PDP) bertambah 2.667 dengan total menjadi 15.646 orang. Data tersebut diambil dari 34 provinsi dan 250 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. (asr)