Jaksa Agung Negara Bagian Mississippi, AS, Singgung Penuntutan Pandemi : Komunis Tiongkok Tak Bisa Lagi Menipu Amerika

Guan Shan

Jaksa Agung Negara Bagian Mississippi, AS, Lynn Fitch mengatakan kepada Fox pada 25 April bahwa Komunis Tiongkok harus bertanggung jawab, karena menutupi sumber virus dan penyebaran awalnya. Sehingga menyebabkan jutaan orang Amerika berada dalam bahaya dan menyebabkan kekacauan ekonomi.

Fitch mengatakan tanggung jawabnya adalah melindungi kesehatan, keselamatan, dan kemakmuran Mississippi.

Dia mengatakan gugatan itu “memungkinkan Mississippi untuk mencari keadilan dan meminta pertanggungjawaban Komunis Tiongkok. Karena jika Anda melihat apa yang mereka lakukan, ini adalah tindakan jahat yang sangat berbahaya”

Fitch berkata : “Coronavirus baru telah membunuh orang. Coronavirus baru telah menyebabkan kerusakan medis yang serius dan melukai seluruh negara kita dan kota kita. Ini telah menghancurkan bisnis kita dan telah mengubah gaya hidup orang Amerika di masa depan.” 

Fitch menegaskan, “Kami telah Rekonstruksi … Kami melihat kehancuran dan masalah yang mereka (Komunis Tiongkok) lakukan terhadap Mississippi. Jadi saya menuntut atas nama Mississippi. “

Negara bagian Mississippi dan Missouri telah menggugat Komunis Tiongkok di pengadilan federal. Ada beberapa aksi menuntut dan melawan Beijing sebelumnya. Pakar hukum mengatakan kasus-kasus ini menghadapi hambatan, karena dalam litigasi domestik. Pasalnya, pemerintah asing biasanya memiliki kekebalan berdaulat.

Namun demikian, Kongres AS sedang bekerja keras untuk menghilangkan hambatan. Senator AS Tom Cotton dan republikan Dan Crenshaw memperkenalkan Rancangan Undang-undang pada 17 April, yang bermaksud untuk mengubah “RUU Kekebalan Negara Asing.” Tujuannya untuk mencabut Komunis Tiongkok dari kekebalan peradilan dalam wabah ini. Sehingga memungkinkan Amerika menggugat Komunis Tiongkok di pengadilan federal, menuntut kompensasi atas kematian, cedera dan kerusakan ekonomi yang disebabkan oleh virus Komunis Tiongkok.

Cotton dan Crenshaw menulis di Fox bahwa RUU itu memberikan Komunis Tiongkok kesempatan untuk berdamai dengan pemerintah AS di luar pengadilan. Tetapi jika tidak ada penyelesaian yang tercapai, Komunis Tiongkok akan menghadapi “jutaan” klaim yang diajukan oleh orang Amerika.

Pada 25 April, ada 905.000 kasus yang dikonfirmasi dan 52.000 kematian di Amerika Serikat. Ada 5.400 kasus yang dikonfirmasi dan lebih dari 200 kematian di Mississippi.

Meskipun pejabat AS sedang menyelidiki sumber virus, Komunis Tiongkok menolak untuk mengizinkan inspektur internasional memasuki laboratorium Wuhan. Inspektur internasional berharap untuk mengetahui apakah virus itu secara tidak sengaja bocor dari laboratorium Wuhan.

Fitch mengatakan kepada Fox bahwa gugatannya adalah “hal yang benar, Kita harus meminta pertanggungjawaban mereka (Komunis Tiongkok).”

“Mereka memaksa dokter, jurnalis, dan pelapor untuk tutup mulut. Mereka membuat kami tidak waspada, yang menyebabkan kami mengalami kerusakan di banyak tingkatan: kehilangan nyawa, kerusakan ekonomi.”

Selain itu, Fitch menegaskan meskipun gugatan yang sulit. Tapi ia optimis akan memenangi gugatan itu. “Tapi kita akan menang karena kita akan meminta pertanggungjawaban mereka. Kita harus melakukan ini untuk menghentikan mereka dari jalan hitam. Mereka tidak bisa terus menipu dan mengambil keuntungan dari Amerika Serikat.”

Sementara itu, senator Cotton dan Crenshaw menunjukkan bahwa rantai bukti kejahatan Komunis Tiongkok sudah mencukupi, termasuk dengan sengaja menerbitkan informasi yang salah dan menutupi penyebarannya.

Cotton dan Crenshaw berkata, “Komunis Tiongkok telah melakukan banyak penyembunyian yang tak termaafkan, yang telah menyebabkan penderitaan yang tak terbayang kan bagi rakyat Amerika. Orang Amerika harus mencari keadilan.”

Cotton dan Crenshaw menuturkan Amerika Serikat selalu menggunakan aturan hukum untuk mencapai keadilan. “RUU kami harus menggunakan kekuatan besar dari sistem peradilan pidana kami untuk memastikan bahwa Komunis Tiongkok bertanggung jawab atas kejahatannya.”

Sejak akhir Desember, Li Wenliang dan dokter Tiongkok lainnya telah ditutup mulut dan dilenyapkan karena mengekspos bahaya virus Komunis Tiongkok. Sampel virus dari laboratorium Tiongkok telah dimusnahkan secara luas untuk mencegah penelitian luar tentang sumber dan karakteristik virus.

Data tentang infeksi dan kematian telah dimanipulasi. Sedangkan jumlahnya telah ditekan untuk menyembunyikan tingkat keparahan virus Komunis Tiongkok. Wartawan Barat yang melaporkan wabah itu di daratan Tiongkok telah diusir dari Tiongkok oleh rezim komunis Tiongkok. (Hui/asr)

FOTO : Pada 18 Maret 2020, seorang wanita berada di depan Pusat Komunitas Kota New Rochelle di Negara Bagian New York. (John Moore / Getty Images)