Theepochtimes.com- Pihak berwenang kesehatan negara bagian Massachusetts, Amerika Serikat pada 28 April mengatakan kepada stasiun lokal WWLP bahwa 80 veteran meninggal karena virus Komunis Tiongkok, sebuah jenis Coronavirus baru yang menyebabkan penyakit COVID-19, di Rumah Prajurit Holyoke.
Sejak itu Massachusetts mengambil alih operasi fasilitas perawatan kesehatan setelah pengawasnya, Bennet Walsh, diberi cuti administratif berbayar.
“Mengerikan,” kata Edward Lapointe, yang mana ayah mertuanya tinggal di sana dan mengidap kasus ringan virus Komunis Tiongkok. “Orang-orang ini tidak pernah punya kesempatan,” katanya ditambahkan, menurut Boston Globe.
Beberapa karyawan Rumah Prajurit Holyoke mengatakan mereka percaya fasilitas menempatkan para veteran dalam bahaya selama pandemi.
“Sistem macam apa ini? Kita berbicara mengenai Amerika Serikat di abad ke-21,” kata Kwesi Ablordeppe, seorang asisten perawat bersertifikasi lama yang bekerja di Rumah Prajurit Holyoke, menurut WCVB.
“Kita berbicara mengenai para veteran yang mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkan kita, oke. Dan begitukah cara kita merawat mereka?” kata Kwesi Ablordeppe menambahkan bahwa ia bekerja “sejak awal melawan COVID” di Rumah Prajurit Holyoke. “Dan begitu saya masuk ke unit tersebut, saya hancur.”
Joan Miller, seorang perawat di Rumah Prajurit Holyoke, mengatakan kepada Boston Globe bahwa seluruh unit ditutup karena tidak ada cukup pekerja, memaksa beberapa veteran untuk menjadi dekat dengan mereka yang terinfeksi.
“Para veteran sangat akrab satu sama lain. Kita tidak tahu siapa yang positif dan siapa yang negatif dan kemudian mereka berkelompok dan hal itu sungguh semakin memperburuknya. Itu saat benar-benar merebak,” kata Joan Miller.
Gubernur Massachusetts Charlie Baker mengatakan ia tidak mengetahui wabah terjadi di Rumah Prajurit Holyoke sampai tanggal 29 Maret, itu saat beberapa veteran di sana telah meninggal dunia akibat virus tersebut. Namun ia mengatakan ia “terkejut” oleh kurangnya pelaporan dari Rumah Prajurit Holyoke ke Massachusetts, seperti dilaporkan Boston Globe.
Garda Nasional kemudian dikerahkan, dan Bennet Walsh dikenakan cuti administratif, menurut Charlie Baker.
Bagi kebanyakan orang, virus Komunis Tiongkok menyebabkan gejala ringan atau sedang, seperti demam dan batuk yang sembuh dalam dua hingga tiga minggu.
Bagi sebagian orang, khususnya orang lanjut usia dan orang-orang dengan masalah kesehatan memang sudah ada, dapat menyebabkan lebih banyak penyakit parah, termasuk pneumonia dan kematian. Sebagian besar orang pulih kembali.
Salah satu cara terbaik untuk mencegah penyebaran virus adalah dengan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat menganjurkan terlebih dahulu mencuci tangan dengan air hangat atau dingin dan kemudian menyabuni telapak tangan, punggung, antara jari tangan dan bawah kuku selama 20 detik sebelum dibilas dengan air mengalir.
Keterangan Gambar: Paramedis yang mengenakan alat pelindung diri membawa seorang pasien ke ambulans di tengah wabah penyakit coronavirus (COVID-19) di Boston, Massachusetts, pada 3 April 2020. (Brian Snyder / Reuters)
(Vivi/asr)
Video Rekomendasi