Theepochtimes- Seluruh dunia terus mengawasi setiap gerakan Partai Komunis Tiongkok sejak wabah virus Komunis Tiongkok, yang telah menginfeksi lebih 4 juta orang dan merenggut lebih dari 200.000 jiwa hingga saat ini. Namun, pada tahun ini, sekitar 100 juta orang di seluruh dunia juga mengingat fenomena global yang jauh lebih positif yang terkuak di Tiongkok hampir tiga dekade lalu.
Dua puluh delapan tahun yang lalu, Tiongkok menyaksikan peningkatan status kesehatan masyarakat setelah latihan meditasi Falun Dafa juga dikenal sebagai Falun Gong diperkenalkan kepada massa. Puluhan juta orang berlatih lima gerakan lembut Falun Dafa di taman setiap hari dan mempraktikkan ajaran Sejati, Baik, dan Sabar sebagai bagian integral kehidupannya.
Master Li Hongzhi, pendiri Falun Dafa, memperkenalkan latihan ini kepada masyarakat pada tanggal 13 Mei 1992, di kota asalnya Changchun, Timur Laut Tiongkok.
Karena manfaat kesehatan sistem meditasi kuno ini yang sangat diakui, lebih dari 70 juta orang berlatih Falun Dafa di Tiongkok pada awal tahun. Saat ini, praktik damai ini telah menyebar dari mulut ke mulut ke lebih dari 100 negara dan wilayah di seluruh dunia dan dipraktikkan oleh lebih dari 100 juta orang.
Jutaan orang yang mempraktikkan disiplin spiritual Tiongkok tradisional ini berasal dari semua lapisan masyarakat, mungkin semua profesi, semua status ekonomi dan pendidikan, dan semua umur. Kekuatan penyembuhan mendalam dari Falun Dafa – baik spiritual maupun fisik — telah membantu orang-orang ini menjadi individu dan warganegara yang lebih baik, memungkinkan mereka untuk melayani komunitasnya secara lebih efektif.
Praktisi Falun Dafa mengatakan bahwa ajaran Falun Dafa dapat membantu mental menjadi baik dengan membuat seseorang menjadi lebih tenang, mengarahkan seseorang untuk menahan diri, dan membimbing seseorang untuk berhenti menuruti pikiran, perilaku, dan emosi yang merusak.’Falun Dafa memberdayakan seseorang untuk melepaskan kebencian atau sentimen yang merusak diri sendiri.
Pengakuan dan Kehormatan Resmi di Tiongkok
Pada tahun 1993, The People’s Public Security News, surat kabar resmi Kementerian Keamanan Masyarakat Tiongkok, memuji Li Hongzhi karena “mempromosikan kebajikan memerangi kejahatan tradisional rakyat Tiongkok, dalam melindungi ketertiban dan keamanan sosial, dan dalam mempromosikan kejujuran dalam masyarakat.”
Seorang pejabat Komisi Olahraga Nasional Tiongkok mengatakan kepada U.S. News World Report pada tahun 1999 bahwa Falun Dafa “dapat menghemat biaya medis tahunan 1.000 yuan untuk satu orang” dan “jika 100 juta orang mempraktikkannya, maka dapat menghemat biaya medis tahunan sebesar100 miliar yuan.”
Kata-kata resmi itu bukanlah tanpa bukti. Berdasarkan sebuah survei yang dilakukan pada bulan September 1998 oleh Biro Olahraga Negara Tiongkok terhadap 12.553 praktisi Falun Dafa, angka kesembuhan penyakit adalah 77,5 persen, dan 20,4 persen lainnya melaporkan peningkatan kesehatan secara keseluruhan.
Survei itu menunjukkan bahwa rata-rata, setiap praktisi Falun Dafa telah menghemat 1.700 yuan (sekitar usd 241) untuk tagihan medis setiap tahun, yang bertambah hingga penghematan tahunan lebih dari 21 juta yuan (sekitar usd 2,97 juta).
Survei lain dilakukan di lebih dari lima distrik di Beijing terhadap 14.199 praktisi Falun Dafa yang menunjukkan bahwa berlatih Falun Dafa membantu para praktisi Falun Dafa menghemat 4,17 juta yuan (sekitar usd 590.000) setahun dalam tagihan medis.
Selain itu, 96,5 persen praktisi Falun Dafa yang disurvei juga mengatakan mereka melihat peningkatan kondisi mentalnya. Survei itu menemukan bahwa angka kemanjuran latihan Falun Dafa secara keseluruhan adalah 99,1 persen.
Hari Falun Dafa Sedunia
Sejak tahun 2000, praktisi Falun Dafa di seluruh dunia merayakan 13 Mei sebagai “Hari Falun Dafa Sedunia” untuk menunjukkan rasa terima kasih mereka kepada Master Li Hongzhi atas ajarannya dan membawa kesejahteraan fisik, kegembiraan, dan kedamaian bagi kehidupan mereka sehari-hari.
Kegiatan untuk menandai Hari Falun Dafa Sedunia meliputi parade, demonstrasi latihan di luar ruangan, dan menampilkan lagu dan tarian.
Ribuan praktisi Falun Dafa dari seluruh dunia biasanya berkumpul di New York City untuk menghadiri acara tiga hari yang terdiri dari parade megah, menampilkan latihan di luar ruangan, dan konferensi di mana praktisi Falun Dafa berbicara mengenai pengalamannya dalam memperbaiki diri. Pada tahun 2019, di ada acara di mana formasi karakter penuh warna yang menarik.
Joseph Gigliotti, seorang chiropractor yang melakukan perjalanan dari Ontario, Kanada, ke New York untuk menghadiri acara tahun 2019 mengatakan berlatih Falun Dafa telah mengajarinya dalam menempatkan dirinya pada posisi orang lain. Menunjuk kakak laki-lakinya sebagai contoh, Joseph Gigliotti mengatakan bahwa kakak laki-lakinya sering menunjukkan kesalahannya sehingg membuatnya kesal. Tetapi kata “Sabar” dari prinsip-prinsip praktik Falun Dafa telah membuatnya melihat berbagai hal dengan cara yang berbeda.
“[Kakak laki-laki saya] melakukan hal itu karena ia ingin saya berhasil, walaupun ia tidak dapat mengatakannya dengan cara yang baik. Pada akhirnya, jika anda melihat bagaimana orang peduli akan anda, itulah yang penting,” kata Joseph Gigliotti.
Praktisi Falun Dafa di Inggris dan banyak bagian Eropa, seperti Italia, Jerman, dan Prancis, mengadakan kegiatan serupa untuk memperingati kesempatan itu.
Para praktisi Falun Dafa di Prancis merayakan dengan pertunjukan dan demonstrasi terbuka latihan Falun Dafa di Trocadéro, yaitu terletak tepat di seberang Menara Eiffel di Paris, pada tahun 2019.
Vladia Nuidins, yang bekerja di industri seni dan mulai berlatih Falun Dafa pada tahun 2016, mengatakan kepada The Epoch Times edisi Mandarin bahwa Falun Dafa benar-benar mengubah hidupnya — ia tidak lagi makan dan minum dengan nafsu dan menemukan makna hidup.
“Saya mampu berpikir untuk orang lain dan membantu orang lain. Saya mengerti bahwa manusia hidup bukan hanya untuk dirinya sendiri dan bukan hanya untuk melindungi dirinya sendiri, saya hidup untuk menjadi orang yang lebih baik. Dafa juga memperluas pandangan saya terhadap dunia dan membuat saya mengerti bahwa sebagai seniman, informasi seperti apa yang harus saya bawa kepada orang-orang.”
Di sisi lain dunia di negara-negara seperti Korea Selatan, Hong Kong, Taiwan, dan Australia, ribuan praktisi Falun Dafa mengadakan meditasi kelompok, parade, aksi unjuk rasa, dan pertunjukan untuk merayakan Hari Falun Dafa.
Lee Kang-ming, seorang Korea Selatan berusia 70-an yang bekerja sebagai polisi selama 30 tahun, menderita sirosis hati karena kebiasaannya merokok dan minum-minum untuk mengatasi pekerjaannya yang penuh tekanan. Namun, kesehatannya membaik secara bermakna setelah ia berlatih Falun Dafa pada tahun 2005. Dokter yang mengobatinya bahkan terkejut dengan perubahan kesehatannya. Dokter memberitahunya bahwa kepadatan hati dan tulangnya adalah sehat “seperti orang-orang yang berusia 30-an,” katanya kepada The Epoch Times edisi bahasa Mandarin.
Seorang praktisi Falun Dafa Taiwan memiliki pengalaman serupa setelah rekan kerjanya memperkenalkannya pada Falun Dafa.
Dulu Dong Dailing menderita eksim yang parah, dan rasa gatal yang intens sering menyebabkan ia tidak dapat tidur; sehingga keadaan ini juga memengaruhi pekerjaannya.
Dong Dailing mengatakan kepada The Epoch Times edisi bahasa Mandarin bahwa ia dapat tidur nyenyak di malam pertama setelah belajar gerakan kedua latihan Falun Dafa.
Kampanye Penganiayaan Secara Brutal
Terlepas dari kenyataan bahwa rezim komunis Tiongkok pada awalnya mengakui dan memahami manfaat kesehatan yang luar biasa dari Falun Dafa, pada tanggal 20 Juli 1999, pemimpin Partai Komunis Tiongkok pada saat itu, Jiang Zemin, meluncurkan kampanye penganiayaan untuk memberantas praktik meditasi damai ini yang membawa kesehatan yang lebih baik bagi jutaan orang. Falun Dafa difitnah oleh media negara Partai Komunis Tiongkok, dan puluhan ribu praktisi Falun Dafa dipenjara dan disiksa.
Lebih dari 4.000 praktisi Falun Dafa dipastikan meninggal karena penganiayaan, meskipun angka sebenarnya diperkirakan jauh lebih tinggi.
Baru-baru ini, laporan investigasi independen menunjukkan bahwa rezim komunis Tiongkok masih tetap panen organ dari tahanan hati nurani, dengan sebagian besar korban adalah praktisi Falun Dafa.
Meskipun Partai Komunis Tiongkok mengatakan pada 2015 bahwa pihaknya akan berhenti panen organ dari tahanan yang dieksekusi dan mulai tergantung pada donasi organ sukarela, para ahli yang telah menyelidiki masalah ini menyatakan hal sebaliknya.
Mantan Sekretaris Negara Kanada (Asia-Pasifik) David Kilgour, bakal calon nominee Hadiah Nobel Perdamaian Ethan Gutmann, dan pengacara hak asasi manusia David Matas merilis sebuah laporan pada tahun 2016 yang meneliti masalah panen organ di Tiongkok. Berjudul “Bloody Harvest/ The Slaughter: An Update, atau “Panen Berdarah/Pembantaian: Sebuah Pembaruan,” laporan itu menggambarkan bagaimana praktisi Falun Dafa “sering diuji darah dan pemeriksaan kesehatan, sementara tahanan lainnya (dengan pengecualian dari Uyghur, Tibet, dan kelompok gereja Kristen bawah tanah tertentu yang juga ditargetkan) tidak menerima perawatan seperti itu.”
Para penulis juga memperkirakan bahwa jumlah organ yang dipanen per tahun berkisar antara 60.000 hingga 100.000 organ, meskipun pihak berwenang Tiongkok mengklaim 10.000 transplantasi organ terjadi dalam setahun.
Menurut laporan setebal 160 halaman yang dirilis pada bulan Maret 2020 oleh Pengadilan Tiongkok, pengadilan rakyat independen yang berbasis di London, Partai Komunis Tiongkok terus membunuh dan menjual organ-organ tahanan hati nurani untuk mendapat keuntungan. Laporan itu juga mencakup ratusan halaman kesaksian dan pengiriman saksi.
Tahun ini, di tengah meluasnya krisis virus Partai Komunis Tiongkok, yang umumnya dikenal sebagai jenis Coronavirus baru, pada tanggal 23 April praktisi Falun Dafa mengadakan nyala lilin virtual untuk memperingati peringatan ke-21 peristiwa tanggal 25 April 1999, — peristiwa bersejarah di mana 10.000 praktisi Falun Dafa pergi ke Beijing untuk memohon bantuan pemerintah pusat agar Falun Dafa diberi lingkungan untuk secara bebas mempraktikkan keyakinannya.
(Vv)
Video Rekomendasi