Jack Phillips
Media yang dikelola pemerintahan Korea Utara mengatakan negara itu akan memutuskan semua jalur komunikasi antar-Korea, termasuk hotline dengan Korea Selatan.
Media corong pemerintahan Korut, KCNA mengatakan Pyongyang akan mulai memperlakukan Selatan sebagai “musuh.”
Pada 9 Juni 2020, Korea Utara menyatakan akan “benar-benar memutuskan dan menutup jalur penghubung antara pemerintah Korea Utara dan Korea Selatan, yang dipertahankan melalui kantor penghubung bersama Utara-Selatan” serta hubungan komunikasi lainnya seperti dikutip oleh The Guardian yang melansir media pemerintah.
KCNA melaporkan bahwa jalur-jalur tersebut termasuk “jalur komunikasi Laut Timur dan Barat” antara militer, “jalur komunikasi uji coba” antar-Korea, dan hotline antara Korea Utara dan Korea Selatan.”
Kantor berita pemerintahan Korut menuding otoritas Korea Selatan berkomplot atas tindakan bermusuhan terhadap [Korea Utara]Â sambil berusaha menghindari tanggung jawab berat dengan alasan-alasan buruk.Â
Disebutkan bahwa pemutusan komunikasi itu mengklaim para pembelot Korea Utara mengirim selebaran yang berisi propaganda melewati perbatasan.
“Kami mencapai kesimpulan bahwa tidak perlu duduk berhadap-hadapan dengan pihak berwenang Korea Selatan dan tidak ada masalah untuk berdiskusi dengan mereka, karena mereka hanya membangkitkan kekecewaan kami,” demikian tulisan kantor berita KCNA.
Sementara itu, KCNA mengatakan bahwa keputusan terbaru dibuat pada pertemuan yang dihadiri oleh Kim Yo-jong, adik perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, dan Kim Yong-chol, wakil ketua Komite Sentral Partai Buruh Korea ( WPK).
Media propaganda Korut itu menyatakan, bahwa selama pertemuan mereka “menekankan bahwa pekerjaan ke arah Selatan harus benar-benar berubah menjadi melawan musuh” dan membahas “rencana bertahap” untuk transisi semacam itu “untuk membuat pengkhianat dan orang yang tak sopan membayar kejahatan mereka.” Laporan ini disampaikan oleh media Korea Selatan, Kantor Berita Yonhap yang mengutip pernyataan KCNA.
Kementerian unifikasi Korea Selatan mengatakan pada 9 Juni bahwa “kantor penghubung bersama antar-Korea berusaha mengontak Korea Utara pada siang hari melalui hotline. Akan tetapi pejabat di Korea Utara tidak menjawab.”
Kantor Berita Yonhap mengatakan hal ini menandai pertama kalinya Korea Utara belum menjawab hotline militer dari Selatan sejak dipulihkan pada tahun 2018.Â
Kedua Korea secara teknis masih berperang, dikarenakan tidak ada perjanjian damai yang ditandatangani pada tahun 1953 silam.
Sejumlah pejabat Korea Utara lebih sering mengkritik Amerika Serikat l beberapa pekan terakhir. Korut menuding Mike Pompeo “sangat asyik dalam spionase dan pengembangbiakan plot terhadap negara-negara lain.” (asr)
FOTO : Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Pyongyang dalam foto 1 Januari 2019 ini. (KCNA via Reuters)
Video Rekomendasi :