Pejabat Veteran Partai Komunis Tiongkok Berkonspirasi untuk Melengserkan Xi Jinping ? Konon Ada Utusan yang Menghubungi Pihak AS

Hk.epochtimes, oleh Wen Lan- Akhir-akhir ini Partai Komunis Tiongkok menghadapi krisis kekuasaan yang semakin serius. Xi Jinping semakin terjepit oleh masalah-masalah internal dan eksternal. 

Di komunitas internasional, Amerika Serikat telah menjatuhkan sanksi keras, tekad dunia internasional dalam usahanya anti-komunisme secara bertahap menjadi semakin kuat. 

Di dalam negeri, epidemi komunis Tiongkok (pneumonia Wuhan) terus menyebar. Banjir di selatan  menyebabkan krisis ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Akibatnya, perebutan kekuasaan di dalam tubuh Partai Komunis Tiongkok tidak terhindarkan. 

Berita terkini menyebutkan bahwa para pejabat veteran komunis Tiongkok diam-diam bersiap untuk melengserkan Xi Jinping dari jabatannya sebagai kepala negara. Konon, sudah mengirim utusan untuk menemui pihak AS di Beijing dalam rangka mencari jalan keluar.

Pertemuan Beidaihe selalu menjadi pertemuan rahasia tingkat tinggi yang sensitif. Pertemuan itu selalu dianggap sebagai tempat bagi para pejabat veteran Partai Komunis Tiongkok untuk campur tangan dalam politik.  Umumnya diadakan antara bulan Juli dan Agustus. Namun, suasana di Zhongnanhai tahun ini sangat aneh, konon sudah waktunya untuk diadakan pertemuan Beidaihe, tetapi para pemimpin tinggi Partai Komunis Tiongkok masih belum beranjak dari Beijing. 

Pada 31 Juli, Xi Jinping, Li Keqiang dan beberapa anggota Komite Tetap dari Biro Politik Komite Sentral Partai masih hadir pada upacara peresmian satelit Beidou-3. Tampaknya belum ada tanda-tanda adanya pertemuan Beidaihe.

Para pengamat memperkirakan bahwa jika pertemuan Beidaihe tahun ini diadakan, atmosfer pertemuan pasti akan sangat mengerikan. Alasannya adalah bahwa Xi Jinping sebagai pemimpin puncak Partai Komunis Tiongkok sedang menghadapi serangan dari dalam dan luar negeri, termasuk isu AS, Hongkong, isu Laut China Selatan, Xinjiang, dan dilema ekonomi dan mata pencaharian masyarakat Tiongkok, epidemi virus komunis Tiongkok, dan setengah dari wilayah Tiongkok sedang dilanda banjir. Akibatnya, Xi tak ingin mengadakan pertemuan Beidaihe untuk mencegah para veteran menuntut pertanggungjawabannya.

Namun, para pejabat veteran dan kekuatan anti-Xi, tidak akan berhenti sampai di sana. Mereka ingin pertemuan Beidaihe tetap diselenggarakan agar kesempatan dapat dimanfaatkan untuk melengserkan Xi Jinping.

Waktu pertemuan Beidaihe tahun ini sudah tiba, tetapi belum ada kejelasan akan diadakan atau tidak. (foto kombinasi)

Pembawa acara pada channel YouTube berbahasa mandarin  ‘升旗易得道’ ‘Shēngqí yì dé dào’ dalam siaran langsung baru-baru ini mengatakan, bahwa menurut berita terkini yang beredar bahwa para sesepuh politik Partai Komunis Tiongkok baru-baru ini mengirim sekretarisnya untuk menghubungi utusan Amerika di Beijing. 

Konon utusan AS ini bukan hanya satu orang. Melainkan sekelompok orang yang mewakili pemerintah AS untuk berdiskusi dengan para sesepuh politik Partai Komunis Tiongkok tentang dipertahankan atau tidaknya Xi Jinping. Bahkan percaya bahwa Xi Jinping seharusnya mundur dari arena politik dalam waktu singkat.

Dengan kata lain, para sesepuh politik ini memiliki kesempatan untuk meluncurkan sebuah kudeta, dan melalui mekanisme Partai Komunis Tiongkok Xi Jinping dapat dilengserkan. Situasinya seperti yang dialami oleh Hua Guofeng pada masa itu. Hua Guofeng dikritik oleh Partai Komunis Tiongkok, dan setiap orang mendesak ia lengser.

Sumber berita menyebutkan bahwa, situasi Xi Jinping sekarang jauh lebih serius dan kompleks daripada situasi yang dihadapi Hua Guofeng ketika itu. Sekarang, Partai Komunis Tiongkok sedang menghadapi dampak paling serius sejak berdiri, gegara membuat marah Amerika Serikat yang tidak semestinya dibuat marah. Amerika Serikat adalah negara yang demokratis. 

Negara itu tidak akan berperang langsung dengan Penduduk Tiongkok yang 1,3 miliar. Namun,  AS sekarang yang dari segi diplomatik, ekonomi, militer dan lainnya lebih unggul daripada komunis Tiongkok dan memiliki lebih banyak kesempatan bertindak telah bertekad untuk “mengubah” Partai Komunis Tiongkok.

Pembawa acara tersebut mengungkapkan, para sesepuh politik ini bertemu dengan utusan khusus AS untuk membahas isu-isu termasuk dipertahankan atau tidak Xi Jinping sebagai kepala negara, masalah antara Tiongkok dengan Amerika Serikat, apakah mereka dapat mengembangkan hubungan normal dengan Amerika Serikat, apakah mereka dapat membantu Amerika Serikat dalam mempromosikan perubahan bagi Tiongkok. 

Sekarang menjadi semakin jelas bahwa Amerika Serikat meminta Partai Komunis Tiongkok untuk berubah total. Jika Partai Komunis Tiongkok tidak bersedia berubah, maka orang yang menentang perubahan itu yang harus dilengserkan untuk diganti dengan yang berkeinginan perubahan.

Sumber berita juga mengatakan bahwa PM. Li Keqiang belakangan ini lebih aktif dalam melobi, yang kabarnya telah mendapat anggukan kepala dari para sesepuh politik. Meskipun pendekatan yang dilakukan Li Keqiang sering tidak seirama dengan pendekatan Xi Jinping, tetapi ia telah memenangkan hati rakyat Tiongkok. Ada suara dalam partai yang mengusulkan agar Li Keqiang menggantikan kedudukan Xi Jinping yang didorong untuk menduduki jabatan yang tanpa beban tugas, bahkan tidak mengemban tanggung jawab militer.

Sumber juga mengatakan bahwa pertemuan Beidaihe tahun ini, mungkin saja akan membahas masalah sekjen Partai Komunis Tiongkok. Ada juga berita bahwa, Hu Chunhua akan menjadi sekretaris jenderal Partai Komunis Tiongkok menggantikan kedudukan Xi Jinping.

Namun, pembawa acara mengatakan dalam siaran langsung bahwa tidak ada cara bagi dunia luar untuk mengomentari asli palsunya kejadian ini, tetapi ini adalah masalah yang sangat penting, dan perebutan kekuasaan di antara para pemimpin puncak Partai Komunis Tiongkok dapat dipastikan akan berlangsung secara hidup mati.

Sebelum ini, Guo Wengui, seorang pengusaha kaya yang mengasingkan diri ke Amerika Serikat, juga mengungkap berita yang relevan dalam siaran langsungnya pada 28 Juli 2020 : 

“Pergulatan politik yang sengit sedang berlangsung di Tiongkok, dan tak lama lagi semua orang akan melihat pergulatan antara para tokoh politik Partai Komunis Tiongkok dengan Xi Jinping. ‘Pertemuan Nan Putuo’ akan segera dimulai (Tujuan utama pertemuan ini adalah untuk melengserkan Xi Jinping).

Guo Wengui mengatakan, empat hari yang lalu dirinya sudah mendengar bahwa Zeng Qinghong, orang nomor 2 di kelompok Jiang Zemin, ingin mengambil tindakan terhadap Xi Jinping, tetapi gagal karena bocor. Oleh karena itu, Xi Jinping tidak memiliki niat untuk memperhatikan hal-hal lain. Saat ini, ia terseret ke dalam pertempuran internal dan perang saudara. Sekarang Xi Jinping ingin menghancurkan kekuatan Zeng Qinghong.

Guo Wengui mengungkapkan bahwa, akan ada dua “pertempuran” besar di Zhongnanhai : Yang pertama adalah melawan Zeng Qinghong, istri dan putra Zeng yakni Zeng Wei, dan saudaranya Zeng Qinghuai, termasuk saudara perempuan Zeng bernama Zeng Haisheng dan suaminya, dan orang-orang yang berhubungan dengan mereka, di antaranya Xiao Jianhua yang sudah ditangkap.

Yang kedua ditujukan pada bos Real Estate Harbin Renhe Dai Yongge (sarung tangan putih Zeng Qinghong), termasuk semua keluarga dan aset Dai. Termasuk Warburg Pincus, Meng Jianzhu, Sun Lijun, Wu Zheng, Jiang Zhicheng, Jiang Mianheng dan yang lainnya. Selanjutnya, ada sejumlah N orang dalam militer Tiongkok akan ditangkap.

Menghadapi perebutan kekuasaan di antara para pejabat utama Partai Komunis Tiongkok, beberapa analis percaya bahwa sanksi AS atas pejabat komunis Tiongkok dan sanksi yang diterapkan terhadap anggota Partai Komunis Tiongkok dan kerabat mereka telah mengintensifkan disintegrasi Partai Komunis Tiongkok. Sedangkan kekuatan anti-Xi ini menggunakan  kesempatan baik ini untuk menjadikan Xi Jinping sebagai kambing hitam. Diperkirakan gelombang pemberontakan internal, pertempuran, dan bahkan pembelotan di dalam internal partai akan semakin meningkat di masa mendatang.

Komentator Zheng Zhongyuan mengatakan bahwa apakah Xi Jinping membersihkan oposisi atau ingin memonopoli lebih banyak kekuasaan, itu menyoroti perebutan kekuasaan yang sengit dalam internal Partai Komunis Tiongkok. Terlepas dari mau atau tidak Xi Jinping mundur, ia tidak akan dapat mengubah karakteristik jahat Partai Komunis Tiongkok. Selama sistem partai tidak runtuh, hasilnya akan sama saja.

Cai Xia, mantan profesor di Sekolah Partai Komunis Tiongkok juga mengatakan bahwa partai ini sudah menjadi “zombie politik.” Sudah tidak mungkin bagi siapa pun untuk mencoba menyelamatkan krisis yang dihadapi. Jalan partai ini sudah mentok. Dia mengatakan bahwa jika tidak melakukan perubahan personil, Tiongkok akan mengalami masa-masa yang bergejolak dalam beberapa tahun ke depan. Pertumbuhan ekonomi anjlok, dan mengalami kehancuran sosial. 

Keterangan Foto: Berita terkini menyebutkan bahwa para pejabat veteran komunis Tiongkok diam-diam telah bersiap untuk melengserkan Xi Jinping dari jabatannya sebagai kepala negara dengan mengirim utusan untuk menemui pihak AS di Beijing. (Lintao Zhang/Getty Images)

(Sin/asr)

Video Rekomendasi