Banjir Sungai Yangtze No. 5″ dan “Banjir Sungai Jialing No. 2” secara bersamaan melewati daerah perkotaan utama Chongqing, Tiongkok pada 19 Agustus 2020. Ini adalah banjir terbesar yang dialami kota Chongqing dalam 40 tahun terakhir, menyebabkan kerugian yang fatal
Reporter Luo Tingting / Editor: Zhu Xinrui
Rekaman yang diambil oleh warga setempat menunjukkan pusat kota Chongqing, Tiongkok mengalami banjir parah. Banyak area wisata terkenal terendam banjir, dan kereta cepat seperti metro yang melesat di atas air.
“Naik kereta cepat itu seperti naik perahu!” kata warga setempat.
Pada 18 Agustus 2020 jam 2 siang, Chongqing mengaktifkan tanggap darurat tingkat pertama untuk pencegahan banjir dalam sejarah. Pada 19 Agustus jam 9 malam, ketinggian air Stasiun Hidrologi Cuntan (Baca : Chun Than) sudah mencapai 190,65 meter. Debit air mencapai 74.200 meter kubik per detik, seperti banjir besar yang terjadi pada 1981 silam.
Pusat kota Chongqing terkena banjir parah, banyak area wisata terkenal seperti Chaotianmen, Hongyadong, dan Ciqikou terendam banjir.
Pada tanggal 19 Agustus, daerah wisata “Chaotianmen” hanya tersisa tiga huruf yang dapat dilihat, selebihnya terendam banjir. Pada tanggal 20 Agustus, gerbang Chaotianmen telah sepenuhnya terendam banjir.
Gerbang di area wisata Chaotianmen, kota Chongqing terendam banjir
Menurut warga sekitar, di dermaga Chaotianmen, kapal tongkang hampir rata dengan permukaan jalan. Air banjir melewati jalur distrik Binjiang dan area goa gerbang kota Chongqing. Di seberang sungai, Taman Binjiang di Jiangbeizui terendam banjir. Garis polisi dipasang di sepanjang tepi sungai untuk mencegah warga memasuki area berbahaya.
Hongyadong dan Ciqikou atau area wisata lainnya juga terendam banjir, daerah wisata Kota Kuno Ciqikou ditutup sementara untuk wisatawan pada 18 Agustus 2020 jam 19:30, dan akan diberitahukan setelah normal kembali.
“Selama 6 tahun buka toko di sini, baru pertama kali saya melihat banjir besar seperti ini,” kata Liu, pemilik toko kerajinan tangan di Kota Kuno Ciqikou, Chongqing, Tiongkok.
Area Pemandangan Hongyadong berdekatan dengan Sungai Jialing, tidak jauh dari Gerbang Chaotian tempat pertemuan Sungai Yangtze dan Sungai Jialing.
Pada 18 Agustus, semua pedagang di bawah lantai tiga Hongyadong dievakuasi. Pada tanggal 19 Agustus, ketika puncak banjir, garasi bawah tanah di area wisata itu sepenuhnya terendam banjir, dan kios di lantai pertama tergenang banjiri hingga hanya tampak bagian atas bangunan.
Banyak wisatawan yang datang untuk berfoto, menyaksikan banjir yang melewati area wisata Hongyadong. Gao, seorang warga Chongqing menuturkan, itu adalah pertama kalinya dia melihat banjir besar seperti itu di Hongyadong.
Foto-foto dan video yang diambil oleh warga sekitar menunjukkan Nanbin Road di pusat kota hampir sepenuhnya terendam banjir, hanya tampak salah satu sudut rambu jalan. Air banjir langsung mengalir ke dalam lobby Hotel Sheraton Chongqing.
Pemandangan dari ketinggian yang diambil oleh seorang warga setempat menunjukkan LRT Chongqing seperti kereta di atas air.
Qiu, seorang warga Chongqing, mengatakan “Naik kereta itu seperti naik perahu.”
Keterangan foto: LRT Chongqing seperti kereta di atas air. (Disediakan oleh publik)
Keterangan foto: LRT Chongqing seperti kereta di atas air. (Disediakan oleh publik)
Pada 19 Agustus jam 13.00, Qiu naik Light Rail Jalur 3 Chongqing dan keluar dari Stasiun Huaxin road. Dia menyaksikan permukaan Sungai Jialing yang bergolak. Semua penumpang di dalam gerbong berseru, “Wow”, “Pohon-pohon tergenang banjiri dan hanya terlihat bagian atas pepohonan”, “jembatan hampir sepenuhnya tergenang banjir”, “Airnya sangat deras, menakutkan!”
Pada malam 19 Agustus, Pemerintah Chongqing mengeluarkan pemberitahuan darurat yang meminta semua warga di bawah lantai tiga kota tua untuk mengungsi. Peringatan banjir yang dikeluarkan oleh Biro Konservasi Air Chongqing mengindikasikan bahwa Sungai Yangtze di Chongqing akan mengalami permukaan air tertinggi pada tanggal 20 Agustus.
Keterangan foto: Banjir di Distrik Banan, Kota Chongqing. (Disediakan oleh publik)
Sementara itu Provinsi Sichuan kembali dilanda hujan lebat baru-baru ini. Air pasang tampak di permukaan air Sungai Minjiang, Sungai Qingyi dan Sungai Dadu. Situasi di Kota Leshan di persimpangan Tiga Sungai sangat kritis.
Jari kaki Patung Buddha Raksasa di Leshan setinggi 71 meter dan tertinggi di dunia itu tampak terendam banjir. Ini adalah pertama kalinya sejak 1949 Buddha Raksasa Leshan digenangi banjiri. Saat ini area wisata itu ditutup.
Keterangan foto: Jari-jari kaki patung Buddha Raksasa di Leshan terendam banjir. (Tangkapan layar video)
Banjir menyebabkan kerugian besar bagi perusahaan saham-A Tiongkok, Shenghe Resources Holding. Bisnis utamanya perusahaan tersebut adalah peleburan, pemisahan, dan pemrosesan tanah jarang.
Pengumuman Shenghe Resources pada malam tanggal 18 Agustus mengatakan bahwa selama satu abad ini, anak perusahaan “Leshan Shenghe” dan “Runhe Catalysis” yang berlokasi di Distrik Wutongqiao, Kota Leshan mengalami banjir terbesar. Pabrik kebanjiran, semua personil dievakuasi. Kerugian maksimum sekitar 550 juta RMB. Banjir ini langsung menyapu bersih laba bersih perseroan selama dua tahun terakhir, bahkan lebih.
Saat ini, banjir di hulu Sungai Yangtze sedang menerjang ke hilir. Pada tanggal 19 Agustus, puncak banjir mulai memasuki Waduk Tiga Ngarai, dan aliran puncak banjir yang masuk mencapai 74.000 meter kubik per detik.
Bendungan Tiga Ngarai telah membuka 10 lubang pembuangan banjir, dan debit alirannya setinggi 48.000 meter kubik per detik, adalah yang terbesar sejak pembangunan waduk tersebut.
Saat ini, Sungai Yangtze mengalami banjir yang lebih besar lagi, warga di bagian hilir sungai tidak tahu bencana seperti apa yang akan mereka alami dan bagaimana mengatasi kesulitan ini. (jon)
Keterangan foto: Pada 19 Agustus lalu, Chongqing mengalami banjir terbesar dalam 40 tahun terakhir. Banyak tempat wisata terkenal terendam banjir. Naik metro/kereta express seperti naik perahu. (Internet)
Video Rekomendasi :