Dokumen yang Bocor Mengungkapkan Para Pejabat Menolak untuk Mengikuti Perintah Pemimpin Xi Jinping

GU QING-ER

Sepanjang sejarah Tiongkok, pegunungan Qinling yang berada di Tiongkok disebut sebagai “nadi naga.”

Kota Xi’an, ibukota kuno dari setidaknya 11 dinasti Tiongkok, terletak di antara pegunungan Qinling — ciri geologis yang membagi Tiongkok menjadi wilayah utara dan selatan. Qinling dianggap sebagai situs suci yang berhubungan dengan para penguasa kekaisaran Tiongkok.

Di zaman modern, pejabat setempat secara ilegal membangun vila mewah di dekat pegunungan Qinling dan mendapat untung dari pembangunan vila tersebut. Sejak pemimpin partai Komunis Tiongkok Xi Jinping berkuasa pada tahun 2012, ia meluncurkan kampanye anti-korupsi secara menyeluruh untuk menyingkirkan musuh-musuh politiknya di Partai Komunis Tiongkok. 

Sejak tahun 2014, Xi Jinping menargetkan pejabat korup yang terlibat dalam pembangunan vila-vila di pegunungan Qinling dan berusaha untuk menghancurkan vila-vila tersebut.

Di antara pejabat korup tersebut adalah mantan bos Partai Komunis Tiongkok untuk Provinsi Shaanxi, di barat laut Tiongkok, bernama Zhao Zhengyong, yang menerima hukuman mati selama dua tahun yang ditangguhkan untuk kasus korupsi. 

Zhao Zhengyong dikenal memiliki hubungan dekat dengan mantan pemimpin Partai Komunis Tiongkok terpenting Jiang Zemin. Sebuah faksi yang setia kepada Jiang Zemin menentang  kepemimpinan Xi Jinping.

Pada medio November lalu, Biro Umum Pusat PKT mengeluarkan Nota babwa Kasus Pembangunan Vila Ilegal Qinling dikategorikan sebagai pelanggaran kedisiplinan politik. Foto menunjukkan aksi pembongkaran pada 14 Agustus 2019. (Epoch Times)

Tetapi, sebuah dokumen internal pemerintah Tiongkok mengenai proyek “anti-korupsi” di pegunungan Qinling mengungkapkan, bahwa pekerjaan pembongkaran terus-menerus gagal, dan beberapa vila masih beroperasi.

Para komentator Tiongkok menganalisis bahwa ini menunjukkan Xi Jinping belum berhasil membersihkan Partai Komunis Tiongkok dari pejabat yang tidak setia padanya dan membuat bawahannya jatuh satu demi satu.

Dokumen internal Mengungkapkan Faktanya

The Epoch Times baru-baru ini memperoleh sebuah laporan internal pemerintah dari sumber terpercaya yang dikeluarkan pada awal tahun 2018 lalu, oleh Komite Partai Komunis Tiongkok kotamadya Xi’an, di kantor Qinling. 

Menurut dokumen tersebut, sebuah tim dalam anti-pengawas korupsi di dalam Partai Komunis Tiongkok yaitu Komisi Pusat untuk Pemeriksaan Disiplin, meluncurkan pemeriksaan terhadap vila-vila di pegunungan Qinling antara tanggal 9 Agustus 2017 hingga 13 Oktober 2017.

Laporan tersebut menyebutkan bahwa Komisi Pusat untuk Pemeriksaan Disiplin, mengidentifikasi dua resor ilegal yang terpisah yang dikatakan “direformasi” tetapi sebenarnya tetap beroperasi. Kantor Qinling tersebut juga mencatat 7.404 “masalah” ditemukan.

Laporan tersebut, yang panjangnya lebih dari 20.000 kata, hanya menyediakan sekitar 2.300 kata untuk menggambarkan konstruksi ilegal. Sisanya membahas mengenai persyaratan ideologis untuk tunduk pada pedoman Partai Komunis Tiongkok. 

Misalnya, kantor Qinling tersebut, mengatur anggota Partai Komunis Tiongkok untuk “membaca laporan Kongres Nasional Partai Komunis Tiongkok ke-19,” yang mengacu pada

pertemuan sekali dalam lima tahun di mana suksesi berikutnya dari para pemimpin Partai Komunis Tiongkok adalah bertekad. 

Selama Kongres Nasional Partai Komunis Tiongkok ke-19 yang diadakan pada tahun 2017, kekuatan Xi Jinping diperkuat karena kongres tersebut memutuskan untuk menghapus batasan masa jabatan ketua Partai Komunis Tiongkok dari konstitusi Tiongkok.

Dokumen tersebut juga mencatat bahwa para pejabat diminta untuk “menulis tangan secara terus-menerus teks asli laporan Kongres Nasional Partai Komunis Tiongkok ke-19 dan 

konstitusi Partai Komunis Tiongkok yang baru direvisi.”

Komentator Tiongkok, Li Linyi menganalisis bahwa hal ini menunjukkan pekerjaan antikorupsi di kantor Qinling sebagian besar adalah dangkal dan tidak membuat perubahan yang berarti. 

Li Linyi juga menunjukkan bahwa media pemerintah Tiongkok melaporkan, mengenai pembongkaran  1.185 vila di pegunungan Qinling pada bulan Agustus 2018, di mana Komisi Pusat untuk Pemeriksaan Disiplin kembali dikirim ke area tersebut untuk penyelidikan antikorupsi.

Sejak laporan internal tersebut dikeluarkan pada awal tahun 2018, itu berarti pejabat daerah tidak melakukan pekerjaan pembongkaran vila-vila pada saat itu.

Namun ironisnya, kantor Qinling mengatakan dalam dokumen tersebut bahwa “mencapai hasil yang baik” dalam pekerjaan antikorupsinya.

Menurut laporan bulan Januari 2019 oleh media corong partai Komunis Tiongkok, CCTV, Xi Jinping memberi perintah untuk menghancurkan vila-vila di pegunungan Qinling pada tahun 2014. Setelah enam perintah selesai dikerjakan selama lima tahun, pihak berwenang akhirnya menghancurkan 1.185 vila dan menyita sembilan vila lainnya. (VV/asr)

Keterangan Foto ; Pemimpin Tiongkok Xi Jinping di luar Aula Besar Rakyat di Beijing, Tiongkok pada 31 Agustus 2017. (Jason Lee / Reuters)

Video Rekomendasi :