oleh Li Jiaxin
Sebuah media corong Partai Komunis Tiongkok memberikan sinyal bahwa pandangan dunia Joe Biden, mantan wapres AS, kandidat presiden tahun 2020 yang diusung Partai Demokrat AS memiliki kesamaan dengan Beijing, sehingga dipercaya ia cenderung memilih berdamai dengan Tiongkok karena kepribadiannya yang lebih suka tidak berbenturan.
Media corong Partai Komunis Tiongkok CGTN (China Global Television Network) pada 6 September menerbitkan sebuah artikel opini berjudul ‘China place in a Biden presidency’.
Disebutkan bahwa pandangan dunia Biden mirip dengan Partai Komunis Tiongkok, jadi jika dia terpilih sebagai presiden, hal itu akan mendorong rekonsiliasi antara Washington dengan Beijing.
Penulis artikel ini adalah Hannan Hussain, asisten peneliti di Institut Riset Kebijakan Islamabad (Islamabad Policy Research Institute. IPRI), Pakistan. Meskipun terdapat Catatan Editor dalam artikel tersebut yang menyatakan bahwa artikel ini tidak serta merta mencerminkan pandangan media.
Namun, pada kenyataannya CGTN mengungkapkan maksud dari Partai Komunis Tiongkok melalui artikel ini. Selain itu, juga menegaskan kesimpulan yang diambil dalam laporan penilaian Pusat Kontra Intelijen dan Keamanan Nasional (NCSC) Amerika Serikat, bahwa Partai Komunis Tiongkok lebih memilih Joe Biden daripada Presiden Trump untuk keluar sebagai pemenang pemilihan AS pada bulan November mendatang.
Artikel CGTN tersebut menyebutkan, bahwa meskipun Biden masih mengklaim akan tetap mengambil tindakan tegas terhadap masalah Xinjiang, Hongkong dan Taiwan, tetapi pandangan dunia multilateral Biden tidak bertabrakan dengan upaya Beijing untuk mengejar kerjasama global. Sehingga dapat memberikan peluang baru bagi konvergensi kebijakan luar negeri.
Artikel CGTN tersebut juga memperkirakan bahwa kemenangan Biden dapat memberikan peluang untuk mengubah dinamika tertentu. Ia (Joe Biden) akan menolak strategi konfrontatif yang dipraktikkan Trump dalam hubungan AS – Tiongkok.
Artikel propaganda tersebut dengan nada bertaruh menyebutkan, bahwa Biden bermaksud untuk menyelaraskan hubungan AS – Tiongkok dan menekankan bahwa pemerintah Tiongkok akan menyambutnya dengan tangan terbuka : Bagi Tiongkok, kenyataannya jauh lebih sederhana. Jika Biden benar-benar bertekad untuk berdamai dengan Beijing, tidak akan ada yang bisa menghentikannya untuk datang ke meja perundingan.
Yang menjadi perhatian publik adalah apakah kebijakan Joe Biden terhadap Tiongkok akan berbenturan dengan kepentingan Beijing ? Karena Hunter Biden, pura kedua Joe Biden memiliki hubungan bisnis yang tinggi dengan komunis Tiongkok.
Pada tahun 2015, pemerintahan Obama menyetujui putra kedua dari Wakil Presiden Biden untuk mengakuisisi perusahaan teknologi otomotif AS melalui usaha patungan dengan BUMN Tiongkok, yang teknologinya dapat dimanfaatkan untuk kepentingan militer Tiongkok.
Namun, menurut informasi yang dipublikasikan sejauh ini, bahwa perusahaan kedirgantaraan dan pertahanan milik Tiongkok ‘Aviation Industry Corporation of China’ bersama dengan ‘Bohai Harvest RST. BHR’, perusahaan yang sebagian sahamnya dimiliki oleh Hunter Biden untuk mengakuisisi saham perusahaan holding pemasok suku cadang mobil Amerika ‘Henniges Automotive’, dan secara langsung mengontrol teknologi tinggi dalam memproduksi komponen anti-getaran. Dalam hal ini, Partai Komunis Tiongkok telah menyediakan dana sebesar USD. 1 miliar untuk mendukung Hunter merealisasikan transaksi tersebut. (sin/asr)
Keterangan Foto : Kandidat presiden tahun 2020 dari Partai Demokrat Joe Biden. (Alex Wong/Getty Images)
Video Rekomendasi :