Sekitar 3.000 Orang Terinfeksi Brucellosis “dari Hewan ke Manusia” di Tiongkok, Waspada 3 Saluran Utama Penularan Brucellosis

Ke Xian

Media Tiongkok melaporkan, bahwa jumlah kasus infeksi brucellosis di Kota Lanzhou, Provinsi Gansu, Tiongkok tahun lalu tidak dilaporkan secara aktual oleh otoritas setempat. Hingga akhir Februari 2020, jumlah aktual orang yang terinfeksi telah mencapai lebih dari 3.000 orang, sedangkan jumlah yang terjangkit Brucellosis setelah Februari dan apakah ada penularan yang lebih luas masih belum diketahui secara pasti. 

Menurut laporan, banyak warga yang tak berdaya disiksa momok penyakit itu.

Lalu apa itu brucellosis dan apa saja gejalanya? Bagaimana cara mengobati dan mencegahnya?

Warga di Lanzhou terjangkit brucellosis

Mulai Juli hingga Agustus 2019, ribuan orang di barat laut Tiongkok dinyatakan positif terjangkit Brucellosis, yakni wabah yang muncul karena kebocoran dalam proses produksi vaksin brucellosis hewan di Zhongmu Lanzhou biological pharmaceutical factory, sebuah pabrik biofarmasi di Tiongkok. 

Kebocoran telah berlangsung selama hampir sebulan. Sampai pada 26 Desember 2019, pejabat setempat baru melaporkan sekadarnya secara tertulis,  mengatakan bahwa ada 203 kasus positif dan satu kasus positif dengan gejala.

Namun, menurut laporan terbaru dari majalah Caixin Tiongkok, jumlah orang yang terinfeksi di Tiongkok sekarang sudah puluhan kali lipat lebih tinggi dari laporan saat ini. Hingga akhir Februari 2020, hasil tes pemerintah kota Lanzhou terhadap 20.000 warga menunjukkan bahwa sekitar 5.000 orang dinyatakan positif awal. Kemudian, Departemen Kesehatan dan Pengendalian Penyakit Provinsi Gansu mengkonfirmasi 3.000 dinyatakan positif. Namun, masih belum diketahui berapa banyak orang yang terinfeksi setelah Februari dan sejauh mana tingkat infeksinya.

Namun, pengumuman resmi tidak dilanjutkan setelah pemberitahuan awal oleh pejabat setempat. Lebih dari 3.000 korban ini juga kurang mendapat perawatan lebih lanjut, diantaranya banyak warga sudah menunjukkan gejala yang jelas tapi tidak tahu apa yang harus dilakukan.

Brucellosis adalah penyakit disebabkan oleh kontak dekat dengan hewan yang terinfeksi atau produk hewani, hati-hati terhadap 3 jenis penularannya.

Brucellosis, juga dikenal sebagai demam Malta atau demam Mediterania, adalah penyakit disebabkan oleh kontak dekat dengan hewan yang terinfeksi atau produk hewani. Brucellosis merupakan infeksi bakteri yang disebabkan oleh bakteri Brucella, umumnya terdapat pada hewan seperti babi, sapi, kambing, rusa, anjing atau hewan lainnya.

Secara umum, Brucella menyebar melalui makanan, tetapi juga dapat menular melalui udara dan kontak langsung. Bakteri dapat bertahan dalam waktu lama di dalam debu, tinja, air, tanah, daging, dan produk susu.

Berikut saluran utama penularan Brucella :

1. Makan makanan atau minuman yang terkontaminasi, seperti produk susu yang tidak dipasteurisasi-sebuah proses pemanasan makanan dengan tujuan membunuh organisme merugikan seperti bakteri dan sebagaianya atau daging mentah

2. Menghirup udara yang mengandung bakteri patogen

3. Brucella biasanya menyebar melalui kontak dengan cairan atau jaringan kelahiran dari hewan yang terinfeksi (misalnya plasenta, janin yang gugur, cairan janin, cairan vagina). Bakteri juga dapat ditemukan pada susu, darah, urin dan semen dari hewan terinfeksi. Hewan dapat juga mendapatkan bakteri ini melalui oral, kontak langsung dengan membran mukosa (mata, hidung, mulut), atau luka pada kulit. Brucella juga dapat ditularkan oleh benda yang terkontaminasi (fomites) seperti peralatan, pakaian, sepatu, jerami, pakan atau air.

Dalam kasus yang jarang terjadi, dapat terjadi penularan antar orang ke orang. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat mengatakan, bahwa penularan dari manusia ke manusia dapat terjadi melalui menyusui, kontak seksual, transfusi darah atau transplantasi organ.

Keterangan foto: Makan produk susu yang tidak dipasteurisasi dan daging yang tidak dimasak matang adalah salah satu saluran utama penularan Brucella. (Shutterstock)

Apa saja gejala dan komplikasi brucellosis?

Angka kematian akibat brucellosis tidak tinggi, sekitar 2%, tetapi dapat menyebabkan berbagai penyakit kronis. Setelah menginfeksi tubuh manusia, masa inkubasinya adalah 1 hingga 3 minggu dan selama beberapa bulan sebelum terjadi gejala.

Berikut gejala umumnya :

● Rasa lelah di sekujur badan

● Demam, berkeringat, kedinginan

● Nyeri sendi dan otot, sakit kepala, sakit perut

● Kondisi mental yang buruk, depresi

● Kehilangan nafsu makan

Gejala ini bisa hilang selama beberapa minggu hingga beberapa bulan, kemudian muncul kembali. Diantaranya, sebagian besar pasien akan mengalami kelelahan dengan tingkat yang tidak sama. Orang dengan gejala ringan dapat melakukan pekerjaan biasa, namun mudah lelah dan tidak semangat. Oleh karena itu, penyakit ini juga biasa disebut dengan “penyakit malas”.

Brucella dapat mempengaruhi hampir semua bagian tubuh, termasuk jantung, hati, tulang, saraf, dan sistem reproduksi. Jangka panjang dapat memicu komplikasi seperti endokarditis  (innfeksi lapisan dalam jantung), hepatosplenomegali (pembengkakan hati dan limpa), radang sendi, dan infeksi sistem saraf.

Orang yang terinfeksi bakteri brucella perlu minum antibiotik secepatnya. Untuk pengobatan dan tingkat keparahan penyakit, dibutuhkan waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan untuk sembuh. Tapi penyakit ini mungkin akan kambuh dan menjadi kronis.

4 hal yang perlu diperhatikan dalam mencegah infeksi Brucella

Meskipun ada vaksin Brucella untuk hewan, namun belum ada yang menggunakan vaksin. Oleh karena itu, kita harus memperhatikan kebersihan diri dan perlindungan lingkungan. Berikut 4 poin yang harus diperhatikan dalam mencegah infeksi Brucella :

1. Daging dimasak sampai matang, dan memilih produk susu yang disterilkan dengan suhu tinggi.

2. Jaga kebersihan tangan dan cuci tangan dengan sabun dan air setelah menyentuh hewan atau sekret/sekresi (pengeluaran hasil kelenjar atau sel secara aktif). Jika ada luka pada kulit/tubuh, sebaiknya dibungkus dengan pembalut anti air.

3. Saat membersihkan jaringan hewan atau organ dalam, terutama kaum profesional, dihimbau sebaiknya memakai sarung tangan karet, pelindung mata, dan pakaian pelindung serta sepatu bot.

4. Di lingkungan yang sangat tercemar, sebaiknya memakai masker yang dapat menyaring bakteri (seperti masker medis) dan mendisinfeksi lingkungan sekitarnya. (jon)

Sumber: CDC, Mayo Clinic/Meiyu Clinic, Brucellosis in Humans and Animals (oleh Dr. Michael J Corbel, National Institute for Biological Standards and Control)

Editor : Li Jia

FOKUS DUNIA

NEWS