Sound of Hope
Banyak film-film fiksi ilmiah yang menggambarkan tentang manusia raksasa. Lalu benarkah manusia berperawakan melebihi normal itu ada?
Arkeologi adalah salah satu studi yang sangat menarik. Penelitian ilmiah yang dilakukan dengan mencari beberapa situs sejarah, memungkinkan kita untuk memahami peristiwa masa lalu, memahami sejarah manusia, memahami budaya kita, menjelajahi kondisi kehidupan nenek moyang kita dan asal mula peradaban manusia.
Pada tingkat pengetahuan manusia saat ini, masih belum mampu sepenuhnya memecahkan misteri sejarah yang menakjubkan itu. Hanya melalui penggalian arkeologi, kita baru dapat secara bertahap mengungkap tirai misteri perkembangan peradaban manusia.
Adakah “manusia raksasa” dengan perawakan yang besar dan tinggi di dunia ini?
Tidak hanya bisa kita saksikan di film-film fiksi ilmiah, tetapi juga dalam kehidupan kita. Meskipun sudah lama menghilang, tetapi sebelum munculnya manusia di planet ini, mereka juga pernah mondar-mandir di antara langit dan bumi seperti kita saat ini.
Sebelumnya ada ilmuwan yang menemukan manusia raksasa setinggi 5 meter, dan pernah diberitakan secara khusus oleh media, namun akhirnya semuanya hilang begitu saja tanpa kelanjutannya.
Para ilmuwan menemukan tengkorak manusia setinggi 50 cm. Giginya dua kali lebih besar dari ukuran normal gigi manusia modern. Berdasarkan perbandingan dari tulang belulangnya, ukuran badannya sekitar sepersepuluh. Pemilik tengkorak ini kemungkinan besar setinggi 5 meter, yaitu manusia raksasa dalam legenda.
Legenda Roma kuno pernah mencatat kisah tentang manusia raksasa. Legenda itu mengatakan bahwa mereka mudah tersinggung dan suka menggunakan kekerasan untuk menyelesaikan semua masalah. Tetapi tidak dicatat apa sebabnya mereka menghilang.
Karena itu, ada yang selalu skeptis tentang keberadaan manusia raksasa. Sekarang para ilmuwan telah menemukan tulang raksasa itu, tetapi mengapa mereka menyembunyikan faktanya? Apakah hanya karena takut manusia di dunia tidak dapat menerima kenyataan, kalau manusia raksasa itu pernah eksis di dunia?
Kira-kira pada masa Perm / Permian atau Periode terakhir dalam era Paleozoikum pernah terjadi kepunahan massal yang menyebabkan lebih dari 97% spesies di muka bumi punah. Apakah termasuk manusia raksasa?
Manusia tidak bisa mengetahuinya secara pasti, tetapi juga tidak dapat menyangkalnya. Karena konsentrasi oksigen bumi pada masa itu 1,5 kali lipat dari sekarang, jadi, spesies bumi ketika itu jauh lebih besar daripada organisme modern.
Jika pada masa itu, telah ada lebah dan kupu-kupu, maka ukuran serangga-serangga ini akan seperti ukuran pesawat terbang saat ini. Jika manusia sudah ada di bumi pada saat itu, maka manusia-manusia raksasa ini kemungkinan besar akan menggunakan kupu-kupu dan lebah raksasa sebagai sarana transportasinya.
Namun, peradaban manusia raksasa mungkin berkembang relatif lambat, setidaknya tidak secepat manusia modern. Seperti dinosaurus, mereka memiliki anggota tubuh yang kuat dan dapat berjalan di alam terbuka tanpa kecerdasan yang berlebihan, dan mereka tidak perlu khawatir akan menjadi mangsa di mana dan kapan pun.
Tetapi mengapa para ilmuwan tidak mau mengakui fakta bahwa mereka itu pernah eksis?
Bisa jadi pengakuan atas keberadaan manusia raksasa itu juga harus mengakui bahwa bukan hanya pernah ada manusia dengan kecerdasan seperti itu, namun bukti yang bisa ditunjukkan para ilmuwan juga tidak banyak. Atau mungkin ilmuwan tidak ingin mempublikasikannya karena alasan lain.
Meskipun manusia sangat ingin tahu tentang manusia raksasa, diyakini jika manusia raksasa itu memang benar-benar ada. Suatu hari nanti ilmuwan juga tidak akan bisa menyembunyikannya lagi. Begitu dipastikan keberadaan manusia raksasa dalam sejarah itu memang eksis, maka serangkaian misteri sejarah akan terungkap. Jadi penemuan kerangka manusia raksasa kemungkinan besar menjadi awal dari terungkapnya peradaban manusia raksasa.
Editor : Tian Zhe
Jon/rp’
Keterangan Foto : Ditemukan kerangka manusia. (Tu wei zheng / tangkapan layar video)