oleh Li Yun – NTDTV.com
Pendiri Huawei, Ren Zhengfei merespon soal janji penggelontoran dana oleh Pemimpin Tiongkok, Xi Jinping dalam mengembangkan industri elektronik Tiongkok, khususnya mendapatkan chip. Menurut Ren Zhengfei, dalam industri chip, dana saja tidak cukup.
Semakin memburuknya hubungan Amerika Serikat dengan Tiongkok, membuat semakin sulit bagi perusahaan Tiongkok untuk mendapatkan chip dan teknologi lain dari luar negeri. Pemimpin Tiongkok, Xi Jinping berjanji akan menggelontorkan RMB. 9,5 triliun dana untuk mengembangkan chip daratan Tiongkok.
Tak lama kemudian, ada sebuah video daring yang diedarkan netizen mengenai ucapan Ren Zhengfei dalam menyelesaikan masalah pada industri yang ia pimpin. Ren Zhengfei mengatakan bahwa dana saja tidak cukup, industri ini membutuhkan para ahli matematik, fisikawan, ahli kimia.
Media Amerika Serikat, Bloomberg mengutip informasi dari sumber yang mengetahui masalah ini memberitakan bahwa para pemimpin tertinggi Partai Komunis Tiongkok akan bertemu pada bulan Oktober 2020 mendatang untuk merumuskan strategi ekonomi 5 tahun ke depan. Diperkirakan akan menggelontorkan sejumlah dana besar bagi pengembangan industri semikonduktor generasi ketiga dari tahun 2021 hingga 2025.
Dana tersebut akan dimanfaatkan untuk mendukung penelitian ilmiah, pendidikan, dan pembiayaan. Langkah-langkah yang relevan telah dimasukkan ke dalam ‘Garis Besar Rencana Lima Tahun Ke-14’.
Menurut sumber tersebut, sebagai realisasi dari kebijakan baru yang sedang dipersiapkan ini, komunis Tiongkok berencana menggelontorkan total dana sebesar RMB. 9.5 triliun sebelum tahun 2025 guna memperkuat penelitian dan pengembangan teknologi termasuk jaringan nirkabel dan Artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan untuk mengatasi pembatasan yang diberlakukan pemerintah Amerika Serikat.
Sumber itu juga mengatakan bahwa proyek “Chip Made in China” ini ditempatkan pada prioritas teratas bagi komunis Tiongkok seperti waktu mereka merealisasikan pembuatan bom atom di masa lampau.
Laporan menyebutkan : Komunis Tiongkok setiap tahun mengimpor sirkuit terintegrasi bernilai total lebih dari USD. 300 miliar. Para pengembang semikonduktor Tiongkok sangat mengandalkan peralatan dan paten desain chip buatan Amerika Serikat, serta teknologi manufaktur utama dari negara sekutu Amerika Serikat. Namun, seiring memburuknya hubungan Amerika Serikat dengan komunis Tiongkok, semakin sulit bagi perusahaan Tiongkok untuk mendapatkan teknologi pembuatan komponen dan chip dari luar negeri.
Misalnya, Huawei tidak dapat memperoleh chip dari perusahaan seperti TSMC mulai 15 September, sehingga meningkatkan urgensi untuk menggunakan chip buatan negeri sendiri sebagai alternatif.
Segera setelah kebijakan baru ini dipublikasikan, secara luas beredar di Internet luar negeri pada 21 Mei 2019, sebuah rekaman video pendiri Huawei Ren Zhengfei ketika melakukan wawancara dengan media Partai Komunis Tiongkok.
芯片砸钱是砸不出的!
— 高大伟 Dawei Gao (@gao83097899) September 19, 2020
任正非说:
“以前修路啊、修桥啊、修房子啊,
已经习惯了,
只要砸钱就行了。
这个芯片光砸钱不行,
得砸数学家、物理学家、化学家……” pic.twitter.com/Zg5Ld6bLe3
Ren Zhengfei mengatakan bahwa di masa lalu ketika membangun jalan, jembatan, rumah dan lainnya, sudah biasa menjadi sponsor hanya perlu mengeluarkan dana.
Begitu pula dalam mengembangkan industri elektronik, kebijakan yang lama juga cukup asal menggelontorkan dana. Tetapi dalam industri chip ini bukan sekedar mengeluarkan uang bisa menyelesaikan masalah, harus didukung oleh ahli matematika, fisikawan, ahli kimia.
Pernyataan Ren Zhengfei tersebut menimbulkan banyak komentar di internet :
“#Ren Zhengfei telah menegaskan bahwa dana saja tidak bisa menghasilkan chip. Tetapi yang Xi Jinping tahu hanya mengeluarkan uang, chip buatan Tiongkok tidak dapat dihasilkan hanya dengan menggelontorkan RMB. 9 triliun dana. Selama bertahun-tahun kalian terus gembar-gembor membuat chip yang made in China, tetapi sepertinya itu hanya bualan.”
“#Meskipun ilmuwan komunis Tiongkok ditimpuk dengan dana besar sekalipun tidak akan menghasilkan chip, karena mereka adalah sekelompok idiot, sekelompok babi yang mengandalkan koneksi untuk bisa unggul, dan para ilmuwan yang benar-benar bertalenta telah terbunuh oleh sistem!”
“# Para anggota partai tingkat tinggi sudah tidak mengerti. Revolusi Kebudayaan telah membunuh habis para pakar matematik, fisikawan, dan ahli kimia. Bagaimana kalian menimpuk (uang) mereka sekarang ??”
“# Bom atom dulu itu dihasilkan oleh para ahlinya seperti Qian Xuesen, Deng Jiaxian, Wang Ganchang, Qian Sanqiang yang mengikuti pendidikan di negara Barat. Bukan karena uang semata bisa menghasilkan bom atom. Begitu juga dengan chip.”
Industri semikonduktor sebelumnya telah menghabiskan banyak dana komunis Tiongkok
Media ‘New Fortune’ pada tahun 2018 melaporkan bahwa komunis Tiongkok telah menggelontorkan dana berskala besar sampai triliunan yuan untuk mengembangkan industri semikonduktor.
Selama Rencana Lima Tahun ke-13, pemerintah komunis Tiongkok untuk pertama kalinya mendorong pengembangan rantai industri semikonduktor dalam bentuk investasi yang berorientasi pasar. Dana besar dihimpun pada 24 September 2014. Penggelontoran awalnya berjumlah RMB. 120 miliar. Jumlah tersebut telah mencapai RMB. 138,7 miliar per Juni 2017. Skala tahap kedua bisa mencapai RMB. 150-200 miliar.
Pada saat itu, dari 22 pabrik chip yang sedang dibangun di daratan Tiongkok, investasi tambahan mencapai RMB. 600 miliar atau lebih.
Laporan menyebutkan bahwa jumlah pengeluaran komunis Tiongkok dalam mengimpor semikonduktor selama ini telah melebihi jumlah pengeluaran untuk mengimpor minyak.
Namun demikian, terdapat 30 tahun selisih kemampuan dalam memproduksi chip antara komunis Tiongkok dengan Amerika Serikat. Sekalipun komunis Tiongkok mampu menggelontorkan sejumlah besar dana dalam waktu singkat, hal itu tidak akan mampu mengubah kelemahan dasar yang terdapat pada industri semikonduktor Tiongkok.
Di Amerika Serikat, sepuluh besar perusahaan desain semikonduktor menyumbang lebih dari 90% pendapatan tahunan industri, dan melebihi 80% di Taiwan. Namun, distribusi industri Tiongkok terfragmentasi, sehingga proporsinya hanya mencapai 45,9%.
Ada data lain yang perlu mendapat perhatian, tentang pendanaan penelitian dan pengembangan eksperimental di daratan Tiongkok, yakni dana yang diinvestasikan pada tahun 2017 adalah RMB. 1,75 triliun. Angka tersebut menduduki peringkat kedua di dunia setelah Amerika Serikat. Namun, meskipun telah menghabiskan banyak sekali dana penelitian ilmiah, inovasi teknologi yang dihasilkan sangat kecil.
Jadi, kemana triliunan dana penelitian ilmiah itu dibelanjakan setiap tahun?
Artikel tersebut menyebutkan : 1. Digunakan untuk membiayai perjalanan ke luar negeri guna pertemuan dan rekreasi. 2. Membeli peralatan yang kurang terkait. 3. Pengkonsepan paket untuk mendapatkan dana proyek.
Artikel itu juga memberikan contoh: Chen Jin, Dekan Sekolah Mikroelektronika di Shanghai Jiaotong University pada tahun 2002 membeli 10 chip Motorola 56800 dari Amerika Serikat. Dia lalu menyewa seorang pekerja migran untuk menghilangkan tulisan MOTO pada permukaan chip dengan kertas amplas. Kemudian menandai chip tersebut dengan ‘Hanxin 1’ yang diklaim sebagai chip DSP kelas atas pertama di Tiongkok dengan hak kekayaan intelektual independen.
Di saat masalah ini menjadi sensasi nasional, Chen Jin melamar sekaligus puluhan proyek penelitian ilmiah, bahkan menipu Departemen Persenjataan Umum Partai Komunis Tiongkok dengan mengajukan proyek inovasi teknologi senjata dan peralatan guna mendapatkan dana penelitian bernilai ratusan juta renminbi. (sin)