ETIndonesia. Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo mengungkapkan alasan dirinya dicopot dari Panglima TNI. Pencopotan dirinya sebelum memasuki usia pensiun disebutkan terkait dengan perintahnya untuk nonton bersama film kekejaman Partai Komunis dalam peristiwa G30S/PKI 1965.
“Pada saat itu saya punya sahabat dari salah satu Partai, saya sebut saja PDI-P dia menyampaikan hentikan itu, kalau tidak nanti pak Gatot akan diganti,” ujarnya yang disiarakan di chanel Youtube Hersubeno, 21 September 2020.
Meski demikian, mantan Kepala Staf TNI AD itu hanya mengucapkan terimaksih. Akan tetapi, ia tetap memerintahkan jajarannya menonton Film pemberontakan PKI.
“Justru saya gas karena benar-benar berbahaya dan benar-benar saya diganti, selanjutnya semakin nyata sekarang ini,” tegasnya.
Tak hanya itu, Gatot mengungkit soal dijadikannya 1 Juni sebagai hari kelahiran Pancasila walaupun pada dasarnya adalah hari diajukan konsep Tri Sila dan Eka Sila oleh Bung Karno.
Ditambah lagi dengan Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (HIP) yang dinilai akan mengganti sial Pertama yakni Ketuhanan Yang Maha Esa (YME) dengan keadilan sosial bagi seluruh Indonesia.
“Diganti keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, ini adalah manifesto yang disampaikan oleh DN Aidit pada 1963, jadi kalau Pancasila ini akan diubah, sedangkan dalam pembukaan UUD 1945 yang mengatakan bahwa dasar negara adalah ketuhanan YME, jadi kalau Pancasila diganti, jadi merubah negara ini, siapa lagi kalau itu bukan PKI,” tegasnya.
Pada kesempatan itu, Gatot mengingatkan tentang RUU HIP yang sama sekali tidak dihapus, bahkan hanya ditunda.Oleh karena itu, hal demikian yang menjadi landasan dirinya bergabung dengan rekan-rekan seperjuangannya untuk menjaga agar Pancasila tidak diganti.
Saat mengawali pembicaraan, mantan Pangkostrad itu juga mengakui dirinya sejak 2008 telah mendapatkan informasi-informasi tentang kebangkitan PKI gaya baru. Sehingga ia memaksakan dirinya membungkus semua gerakan tersebut dengan meluncurkan proxy war.
Gatot mengungkapkan tentang gerakan PKI gaya baru tersebut yang tak bisa dilihat bentuknya, akan tetapi hanya bisa dirasakan. Apalagi, sejak tahun 2008 seluruh sekolah pelajaran tentang sejarah G-30 S/PKI sudah ditiadakan.
“Ini suatu hal yang berbahaya, maka yang paling junior adalah kelas 6 SD, maka mereka semuanya yang duduk di Univesitas tak pernah mengenyam pelajaran sejarah tersebut, kalau kita sama-sama ingat generasi muda, lebih 90 persen tak percaya adanya PKI,” tegasnya.
Oleh karena itu, Gatot menuturkan dirinya memberanikan memberikan kuliah umum tentang proxy war. Tak hanya itu, hingga dirinya menjabat sebagai Panglima TNI sudah 59 Universitas dihadirinya untuk menggelar kuliah umum. Tak hanya soal proxy War, Gatot juga berbicara mengenai pemimpin boneka.
Gatot Nurmantyo menjabat sebagai Panglima TNI pada 8 Juli 2015 hingga 8 Desember 2017. Ia digantikan oleh Marsekal Hadi Tjahjanto. Pergantian posisi Panglima TNI terjadi kurang lebih 4 bulan sebelum Gatot Nurmantyo pensiun pada 1 April 2018. (asr)
Video Rekomendasi :