Gereja Korban Penembakan Texas Ditutup Permanen

EpochTimesId – Pendeta Frank Pomeroy yang menjadi lokasi penembakan massal di kota Sutherland Springs, Texas, Amerika Serikat, berencana menutup First Baptist Church, yang dibimbingnya. Gereja tempat tewasnya 26 jemaat itu mengatakan kepada para pemuka Southern Baptist Convention awal pekan ini, mungkin gereja tersebut tidak akan dibuka lagi.

Pendeta Pomeroy mengatakan terlalu pilu untuk terus menggunakan gereja tersebut sebagai tempat beribadah. Seperti dikutip dari VOA, Minggu (12/11/2017).

Pomeroy yang kehilangan putrinya yang berumur 14 tahun dalam pembantaian itu. Dia juga mengusulkan agar di lokasi gereja itu dibangun tugu peringatan dan gereja pengganti dibangun lain di tempat lain.

Motif pembantaian itu masih belum jelas. Namun pelakunya Devin Kelley memilih gereja itu sebagai sasaran karena keluarga istrinya menjadi anggota di gereja itu. Dia sendiri tewas bunuh diri setelah meninggalkan gereja itu ketika dikejar dan ditembaki oleh polisi dan penduduk setempat.

Sementara itu, pejabat kesehatan di negara bagian Texas, Amerika, menjelaskan ada 11 korban yang masih dirawat di rumah sakit. Mereka mengalami luka tembak dalam insiden penembakan masal di sebuah gereja hari Minggu (5/11/2017) lalu yang menewaskan puluhan orang.

Rumah sakit Brooke Army Medical Center di San Antonio mengatakan masih ada korban dalam kondisi kritis. Namun, ada juga yang hampir sembuh.

Rumah sakit Brooke Army sendiri merawat tujuh dari 11 korban yang belum diperbolehkan pulang. Mereka terdiri dari 5 pasien dewasa dan 2 anak-anak. (waa)