Tamatnya Mimpi Komunis Tiongkok Mengenai Chip Semikonduktor

oleh Dr. Cheng Xiaonong

Media Barat baru-baru ini melaporkan bahwa pembuat chip terbesar di Tiongkok yaitu Semiconductor Manufacturing International Corporation atau SMIC, mungkin menderita sanksi perdagangan dari AS. 

Seberapa parah situasinya? Penulis mengatakan dengan terang bahwa sanksi AS terhadap Semiconductor Manufacturing International Corporation, akan membunuh rencana Partai Komunis Tiongkok yang ambisius untuk mengembangkan industri chip. 

Teknologi chip Tiongkok tidak hanya akan semakin tertinggal jauh di belakang seluruh dunia, tetapi Tiongkok akan segera menemukan teknologi militer yang kritisnya sudah usang. Yang mana, berada pada posisi yang kurang menguntungkan di bidang-bidang seperti perang ruang angkasa dan perang digital dengan AS.

Di era internet, industri elektronik suatu negara berfungsi sebagai infrastruktur komunikasi massa dan jalur kehidupan militer. Bagian-bagian semikonduktor adalah inti dari semua produk elektronik.

Pada awal tahun 1960-an, negara-negara maju mulai mengumpulkan sirkuit-sirkuit elektronik pada potongan datar kecil yang disebut sirkuit terintegrasi. Sirkuit terintegrasi kemudian menjadi jauh lebih kecil, yang sering disebut chip. Dan, kecepatan chip telah sangat ditingkatkan. 

Kini, chip digunakan di mana-mana di semua jenis produk elektronik, dari pesawat terbang, rudal, kapal dan satelit, hingga mobil sipil, komputer, telepon seluler, dan peralatan rumah tangga.

Industri sirkuit terintegrasi adalah industri elektronik yang paling maju. Di hulu industri sirkuit terintegrasi adalah rancangan sirkuit terintegrasi yang membutuhkan teknologi paling kompleks. 

Komunis Tiongkok hanya mampu merancang sirkuit terintegrasi yang mendasar. Bagian tengah industri sirkuit terintegrasi adalah produksi chip. Meskipun adalah tidak rumit untuk membuat chip dengan mask aligner, sebenarnya adalah cukup sulit untuk menghasilkan mask aligner. 

Kini Tiongkok mengandalkan mask aligner yang diimpor. Kemudian hilir industri sirkuit terintegrasi adalah pengujian dan pengemasan dari chip yang diproduksi, yang paling mudah dari ketiga proses ini.

Tiongkok telah melakukan banyak upaya untuk mengembangkan teknologi mask aligner. Pada tahun 1990, Komisi Perencanaan Negara Tiongkok dan Departemen Mekanikal dan Elektrikal menginvestasikan 2 miliar yuan atau 293.6 juta dolar AS, di Proyek 908 Chip untuk mengembangkan kemampuan sipil, dan menggabungkan Pabrik Peralatan Radio Jiang Nan dengan Lembaga Departemen Elektronika ke-24 untuk membentuk Wuxi Huajing Electronics Co Ltd. Saat produksi akhirnya dimulai pada tahun 1997 setelah tujuh tahun birokrasi, teknologi Wuxi Huajing Electronics adalah empat atau lima generasi di belakang tingkat arus utama global. 

Di tahun pertama, Wuxi Huajing Electronics kehilangan 240 juta yuan atau 35,2 juta dolar AS.

Inilah malapetaka perusahaan milik negara di Tiongkok: proyek yang diprakarsai oleh pemerintah dan perusahaan, yang didanai pemerintah yang dipekerjakan untuk melakukan penelitian tidak dapat mengejar teknologi internasional. 

Teknologi rendah dan biaya tinggi, menghambat chip Tiongkok bersaing di pasaran, sehingga Tiongkok hanya dapat mengandalkan chip komersial impor, dan harus membayar harga yang mencerminkan biaya hak paten produk impor.

Pada tahun 2001, mantan Wakil Perdana Menteri Komunis Tiongkok Li Lanqing, melakukan upaya lain untuk mengembangkan industri sirkuit terintegrasi  Tiongkok, dan menggunakan dukungan keuangan dan pajak untuk merangsang kesuksesan industri sirkuit terintegrasi.

Pada tahun 2002, rezim Komunis Tiongkok memasukkan manufaktur mask aligner di 863 Inisiatif Teknologi Utama. Departemen Ilmu Pengetahuan dan pemerintah Kota Shanghai menggabungkan beberapa perusahaan untuk membentuk Shanghai Micro Electronics Equipment (Group) Co.,Ltd. (SMEE) untuk memproduksi steppers 100 nm (kamera step-and-repeat).

Sekali lagi, tidak ada perkembangan substansial, bahkan setelah itu Partai Komunis Tiongkok mengubah strategi dan membeli mask aligner impor untuk memproduksi chip.

Pada tahun 2014, Partai Komunis Tiongkok berupaya lagi dan menetapkan tujuan untuk mencapai tingkat kemajuan global dalam teknologi produksi sirkuit terintegrasi yang penting pada tahun 2030. Ini bertujuan untuk membangun sejumlah perusahaan sebagai pemimpin industri global melalui “pengembangan lompatan,” atau “menyalip sudut.” 

Untuk menyalip dengan sedikit untuk memulai, Partai Komunis Tiongkok menaruh harapan dua pendekatan. 

Salah satu caranya adalah dengan membeli mask aligner dari yang negara lain, dan menggunakan layanan perusahaan asing untuk memelihara mesin yang diimpor, seperti yang ditunjukkan oleh SMIC. Pendekatan lainnya adalah mencuri bakat dari negara lain untuk “memperoleh” teknologi inti dari bisnis-bisnis asing. 

Perusahaan Tiongkok, Fujian Jinhua, kedapatan mencuri  rahasia dagang dari pembuat chip memori Amerika Serikat Micron dan didakwa pada tahun 2018. Kedua strategi ini menyatukan model pertumbuhan industri sirkuit terintegrasi Tiongkok.

Fujian Jinhua Melakukan Spionase

Fujian Jinhua Integrated Circuit adalah salah satu dari tiga pembuat chip besar dalam rencana Partai Komunis Tiongkok. 

Saat Fujian Jinhua Integrated Circuit sadar bahwa pihaknya tidak punya harapan untuk merancang mask aligner secara mandiri, maka Fujian Jinhua Integrated Circuit berupaya mencuri teknologi melalui spionase, namun gagal. 

Di antara laporan terkait oleh The Epoch Times adalah artikel penulis yang berjudul “Kegagalan Sistemik dan Kekalahan Strategis: Microchip Berada Dalam Barisan Depan Dalam Perang Dagang Tiongkok-Amerika Serikat” yang diterbitkan pada tanggal 4 Desember 2018, yang merincikan kasus tersebut. Baru-baru ini hukuman oleh pengadilan Taiwan secara resmi menutup pintu bagi Fujian Jinhua Integrated Circuit.

DRAM atau dynamic random access memory adalah sangat penting untuk chip komersial, maka Partai Komunis Tiongkok menginvestasikan 100 miliar dolar AS pada tahun 2014 dan mendirikan tiga perusahaan yang mengembangkan teknologi, termasuk Fujian Jinhua Integrated Circuit yang bertugas untuk memproduksi chip memori universal.

Fujian Jinhua Integrated Circuit, pertama kali mempekerjakan eksekutif dari perusahaan teknologi Taiwan, dan kemudian melakukan spionase terhadap Micron Technology pembuat DRAM, yang mana berbasis di Idaho dengan mempekerjakan seorang eksekutif Micron. Ditambah lagi, karyawan lain yang membawa lebih  dari 900 teknologi rahasia dan dokumen paten.

Atas penemuan pencurian tersebut, Micron menggugat Jinhua di Taiwan pada tahun 2017. 

Pada tahun 2018, Kementerian Kehakiman Amerika Serikat mengajukan gugatan spionase terhadap Fujian Jinhua Integrated Circuit dan penghubungnya di Taiwan, United Microelectronics Corp untuk kasus pencurian pengetahuan, jumlahnya senilai usd 8,75 miliar mengeluarkan sebuah surat perintah untuk menangkap tiga karyawan mereka. 

Semua pihak dituduh melakukan kejahatan terkait dengan persekongkolan untuk mencuri, menyampaikan, dan memiliki rahasia dagang yang dicuri, dan menghadapi denda maksimal lebih dari usd 20 miliar. 

Kemudian di tahun yang sama, Kementerian Perdagangan Amerika Serikat memasukkan Fujian Jinhua Integrated Circuit, ke dalam daftar entitas yang tidak dapat membeli komponen, perangkat lunak, dan barang teknologi dari perusahaan AS.

Saat ini terjadi, Fujian Jinhua Integrated Circuit baru saja menerima beberapa peralatan yang dibeli dari Amerika Serikat dan sedang memasang dan menguji peralatan.

 Segera setelah larangan tersebut diumumkan, semua penyedia yang terlibat di bidang peralatan, suku cadang, dan perangkat lunak menghentikan semua dukungan teknis untuk Fujian Jinhua Integrated Circuit. 

Sementara itu, Biro Perdagangan Luar Negeri Taiwan, mengeluarkan buletin untuk perusahaan domestik mengenai bisnis dengan Fujian Jinhua Integrated Circuit, itu setelah adanya larangan pemerintah AS. United Microelectronics Corp kemudian juga menghentikan kolaborasi dengan Fujian Jinhua Integrated Circuit.

Menurut situs berita Taiwan UTN.com, pada 12 Juni 2020, Pengadilan Distrik Taichung Taiwan menghukum tiga insinyur Taiwan yang terlibat kasus Micron. Mereka dinyatakan bersalah melanggar Undang-Undang Rahasia Dagang, dijatuhi hukuman 4,6 hingga 6,5 ​​tahun penjara, dan denda ratusan dolar. 

United Microelectronics Corp diperintahkan untuk membayar denda sebesar usd 3,45 juta. Gugatan Kementerian Kehakiman Amerika Serikat terhadap ketiga terdakwa masih terus berlangsung.

Upaya Fujian Jinhua Integrated Circuit menggunakan spionase untuk menyusul jadi gagal total, dan Fujian Jinhua Integrated Circuit berencana untuk menjual pabriknya, karena mereka tidak dapat mengoperasikan peralatan yang dibeli. Fujian Jinhua Integrated Circuit jatuh bersama dengan mata-matanya.

SMIC Menghadapi Sanksi AS

Semiconductor Manufacturing International Corporation didirikan oleh warganegara Taiwan Richard Chang Ru-gin. Richard Chang Ru-gin belajar di sebuah universitas di Taiwan, kemudian bekerja untuk Texas Instruments Inc selama 20 tahun. 

Pada bulan April 2004, Richard Chang Ru-gin memulai Semiconductor Manufacturing International Corporation di Shanghai dan menjabat sebagai CEO Semiconductor Manufacturing International Corporation. Ia meninggalkan Semiconductor Manufacturing International Corporation pada bulan November 2009.

Dalam sebuah konferensi pada bulan Agustus 2020, Richard Chang Ru-gin mengomentari hal itu saat  ia mendirikan bisnis, pemerintahan Bush melonggarkan beberapa batasan terhadap Tiongkok, yang memungkinkan Semiconductor Manufacturing International Corporation mengimpor teknologi, peralatan dan produk 0,18 dan 0,13 mikrometer dari Amerika Serikat.

Belakangan, pemerintahan Clinton semakin melonggarkan batasan pada ekspor teknologi dan peralatan chip ke Tiongkok. 

Hasilnya, Semiconductor Manufacturing International Corporation, mampu mengimpor peralatan manufaktur chip 90, 65, 45, dan 32 nanometer yang dapat berfungsi pada level 28 nanometer. Semiconductor Manufacturing International Corporation telah menggunakan mask aligner ini untuk memproduksi chip.

Kantor Umum Partai Komunis Tiongkok dari Dewan Negara mengeluarkan Pemberitahuan # 4, berjudul “Kebijakan untuk Lebih Mendorong Pengembangan Perangkat Lunak dan Industri Sirkuit Terintegrasi.” 

Pada bulan Juni 2014, Dewan Negara mengeluarkan “Garis Besar Percepatan Industri Sirkuit Terpadu Tiongkok” dan mendirikan dana sirkuit terintegrasi nasional, dikenal sebagai Grand Funds. 

Garis besar tersebut menyatakan bahwa komponen utama industri sirkuit terintegrasi harus mencapai standar global yang maju, dan bahwa beberapa perusahaan Tiongkok harus ditetapkan sebagai pemain tingkat satu secara global. 

Prioritas utama dari garis besar tersebut adalah pembuatan chip, dan 63 persen Dana Besar direncanakan untuk diinvestasikan untuk pembuatan chip. Semiconductor Manufacturing International Corporation, memainkan bagian penting dalam rencana tersebut. 

Kini, Semiconductor Manufacturing International Corporation adalah pembuat chip terbesar di Tiongkok, tetapi hanya beberapa tahun yang lalu Semiconductor Manufacturing International Corporation hanya memiliki seperlima pangsa pasar chip. Sedangkan Taiwan Semiconductor Manufacturing menguasai sekitar 50 persen pangsa pasar chip. 

Datang Telecom, satu pemegang saham terbesar Semiconductor Manufacturing International Corporation, juga memiliki sebuah kursi di dewan direksi Semiconductor Manufacturing International Corporation.

Datang Telecom, salah satu pelanggan Semiconductor Manufacturing International Corporation, menyediakan serat optik dan peralatan komunikasi microwave untuk militer Tiongkok. Ini juga berarti Semiconductor Manufacturing International Corporation melayani militer Tiongkok.

Perkembangan industri chip Tiongkok berfungsi sebagai dasar teknologi kritis untuk pertumbuhan kekuatan militer Tiongkok. Peningkatan pembuat chip Tiongkok, yang cepat berarti peningkatan senjata militer, perang ruang angkasa, dan kemampuan perang digital Partai Komunis Tiongkok. 

Sebagai pembuat chip top Tiongkok, Semiconductor Manufacturing International Corporation dulu berusaha untuk menghasilkan prosesor dan memori 14 nanometer, di mana keduanya adalah chip universal kelas-atas yang sangat dimanfaatkan oleh militer.

Dalam laporan Reuters pada tanggal 4 September, juru bicara Pentagon mengatakan bahwa pemerintah Amerika Serikat bekerja sama dengan organisasi lain untuk menilai kebutuhan, tak lain mengambil tindakan terhadap Semiconductor Manufacturing International Corporation. 

Jika ini terjadi, penyedia Amerika Serikat akan memiliki sedikit kesempatan untuk menjual ke Semiconductor Manufacturing International Corporation, yang akan menandai tamatnya Semiconductor Manufacturing International Corporation.

Partai Komunis Tiongkok Gagal Mencapai Mimpi Chip yang Diidamkannya

Chip sirkuit terintegrasi dapat dibagi menjadi dua kategori: chip universal dan chip khusus. 

Di bidang chip khusus, Tiongkok memiliki sangat sedikit perusahaan yang memenuhi standar global, dan terutama didedikasikan untuk produk komersial seperti yang digunakan di kotak atas TV, sistem pengawasan, dan router Huawei.

Sedangkan untuk chip universal kelas-atas, Tiongkok tertinggal jauh di belakang kemampuan global, sebuah kelemahan utama industri semikonduktor Partai Komunis Tiongkok.

Tiongkok sangat bergantung pada negara lain untuk chip universal kelas-atas, dan lebih dari 70 persen impor chip Tiongkok senilai 200 miliar dolar AS adalah prosesor dan chip memori. 

Semiconductor Manufacturing International Corporation, belum mampu membuat chip 14 nanometer, sebuah komponen yang penting untuk  peningkatan kemampuan militer. 

Semiconductor Manufacturing International Corporation, tidak akan dapat menggunakan peralatan dan teknologi Amerika Serikat untuk membuat chip 14 nanometer di masa depan.

Meskipun tidak jelas seberapa ketat sanksi Amerika Serikat, diperkirakan sanksi semacam itu mungkin melibatkan tiga aspek.

Pertama, Amerika Serikat dapat melarang penjualan peralatan pembuat chip yang lebih baru, seperti mask aligner ke Semiconductor Manufacturing International Corporation, seperti yang disindir dalam laporan Reuters. Jika ini menjadi kenyataan, maka Tiongkok tidak akan memiliki sarana untuk meningkatkan produksi chipnya.

Kedua, bisnis Amerika Serikat mungkin diminta untuk berhenti menyediakan layanan teknis layanan pada peralatan Semiconductor Manufacturing International Corporation saat ini. Karena Semiconductor Manufacturing International Corporation, bergantung sepenuhnya pada Amerika Serikat untuk pemeliharaan peralatan, larangan semacam itu akan menyebabkan  kerusakan besar pada peralatan Semiconductor Manufacturing International Corporation, yang secara signifikan akan mengurangi, atau bahkan sepenuhnya menghapus kapasitas Semiconductor Manufacturing International Corporation untuk menghasilkan chip berkualitas.

Ketiga, perusahaan AS dan bisnis asing yang memanfaatkan peralatan dan layanan Amerika Serikat, mungkin dilarang untuk menjual chip kelas menengah/atas kepada Tiongkok. Dalam skenario ini, Tiongkok tidak akan dapat memproduksi atau tidak dapat membeli chip, dan oleh karena itu Tiongkok tidak akan dapat memperluas kemampuan militer melalui chip yang ditingkatkan. Sanksi potensial tersebut telah sangat mengkhawatirkan sektor keuangan Barat. 

Pemberi pinjaman global yang memiliki lebih dari usd 200 juta kredit terhutang dengan Semiconductor Manufacturing International Corporation, sedang mengevaluasi risiko tambahan pinjaman.

Saat ini, teknologi pembuatan chip Tiongkok setidaknya tertinggal dua generasi standar internasional. 

Secara global, teknologi chip 28-14 nanometer adalah sangat matang, sementara beberapa perusahaan sudah memproduksi massal chip 14-10 nanometer. Intel, Samsung, dan TSMC semuanya memproduksi massal chip 10 nanometer, dan berinvestasi dalam jalur produksi chip 7 nanometer dan chip 5 nanometer. 

Sebaliknya, di Tiongkok, Semiconductor Manufacturing International Corporation tidak memulai produksi massal chip 28 nanometer dengan peralatannya sendiri hingga tahun 2015. Jika AS menyetujui larangan teknologi dan layanan, Semiconductor Manufacturing International Corporation mungkin tidak dapat mempertahankan produksi chipnya, apalagi peningkatannya.

Teknologi pembuatan chip menjadi usang dengan sangat cepat. Jumlah transistor yang dapat dipasang pada chip berlipat ganda setiap 18 sampai 24 bulan.

Oleh karena itu, produsen perlu sering meningkatkan nanoteknologi mereka.

TSMC, misalnya, meningkatkan seluruh lini produksinya sekali setiap beberapa tahun, dan bahkan lebih sering dalam beberapa tahun terakhir. 

Mengikuti produksi massal chip 10 nanometer pada tahun 2017, TSMC akan merealisasikan produksi massal chip 7 nanometer tahun ini. Sementara pemimpin pasar global terbang melewati peningkatan, Semiconductor Manufacturing International Corporation  dan perusahaan Tiongkok lainnya akan tetap mengawasi celah yang makin melebar seiring waktu. 

Ini berarti teknologi dan peralatan Tiongkok yang usang akan segera terungkap dalam konfrontasi militer Tiongkok dengan AS.

Mimpi buruk Huawei saat ini mungkin menjadi masa depan Semiconductor Manufacturing International Corporation. Pasokan chip Huawei dihentikan setelah AS, meningkatkan sanksi pada tanggal 17 Agustus. Akibatnya, produksi telepon pintar Huawei akan turun 80 persen dari 240 juta unit pada tahun 2019, dan produksi komponen TV Huawei akan berkurang 30 hingga 40 persen.

Komunis Tiongkok telah membuat banyak kesalahan dalam mengejar “kebangkitan” dan dalam  perang dingin melawan Amerika Serikat. Salah satu kesalahan terbesar Komunis Tiongkok di bidang teknologi-tinggi adalah Partai Komunis Tiongkok, membayangkan Partai Komunis Tiongkok dapat membangun keunggulan militer dan teknologi dibandingkan Amerika Serikat dengan menggunakan peralatan dan jasa Amerika Serikat. 

Ilusi yang jelas tidak realistis itu mendorong Komunis Tiongkok untuk menantang Amerika Serikat. Tindakan pencegahan Amerika dalam teknologi-tinggi adalah konsekuensi yang tidak dapat dihindari, dari konflik militer dan ekonomi antara Amerika Serikat dengan Tiongkok. (vv)

Dr. Cheng Xiaonong adalah pakar politik dan ekonomi Tiongkok yang berbasis di New Jersey. Ia adalah lulusan Universitas Renmin, tempat ia meraih gelar Master di bidang ekonomi, dan lulusan Universitas Princeton, tempat ia meraih gelar Doktor di bidang sosiologi. Di Tiongkok, Dr. Cheng Xiaonong adalah seorang peneliti kebijakan dan ajudan mantan pemimpin Partai Komunis Tiongkok Zhao Ziyang, saat Zhao Ziyang menjadi Perdana Menteri Tiongkok. Dr. Cheng Xiaonong menjadi sarjana tamu di Universitas Gottingen dan Universitas Princeton, dan ia menjabat sebagai pemimpin redaksi jurnal Studi Tiongkok Modern. Komentar dan kolom Dr. Cheng Xiaonong secara teratur muncul di media Tiongkok di luar negeri.

Keterangan Foto : Seorang petugas keamanan berdiri di luar gedung Semiconductor Manufacturing International Corporation (SMIC) selama pembukaannya di Shanghai, Tiongkok, pada 22 November 2001. (Reuters)

https://www.youtube.com/watch?v=LkmgGDku3Gs

FOKUS DUNIA

NEWS