Saat Dokter Menolong Korban Gempa Irak-Iran dengan Pencahayaan Ponsel dan Kritikan Konstruksi Bangunan

Epochtimes.id- Jumlah korban tewas akibat gempa bumi yang melanda di Perbatasan Irak-Iran terus bertambah menjadi 407 orang dan 6.700 lainnya cedera.

Kota-kota Sarpol Zahab dan Qasr-e Shirin di Provinsi Kermanshah bagian barat Iran termasuk di antara korban yang paling parah. Daerah Kurdi iniĀ  merupakan termiskin di negara ini.

Kantor berita yang berada di wilayah kurdistan, Rudaw.net melaporkan, di kota Sarpol Zahab, rumah bagi sekitar 35.000 orang, setidaknya 236 tewas dan banyak bangunan di sana hancur.

Reza Mohammadi dan keluarganya salah satu keluarga yang melarikan diri dari rumah mereka saat merasakan getaran pertama.

“Saya mencoba kembali untuk memilih beberapa barang, tapi benar-benar roboh pada getaran kedua,” katanya kepada AP.

Banyak bangunan di Sarpol Zahab dibangun sebagai bagian dari proyek perumahan berpenghasilan rendah yang diprakarsai pemerintahan di bawah mantan Presiden Mahmoud Ahmadinejad, yang dikenal sebagai Mehr. Proyek ini dikritik karena rendahnya kualitas konstruksi bangunan.

Sebuah bangunan yang rusak terlihat menyusul gempa di daerah Sarpol-e Zahab di Kermanshah, Iran. (REUTERS / Tasnim News Agency)

Laporan beredar di media sosial yang dilansir Rudaw.net menyebutkan banyak fasilitas medis rusak parah. Bahkan para dokter melakukan operasi dengan pencahayaan yang minim dari telepon genggam karena aliran listrik belum sepenuhnya pulih.

Media Iran melaporkan seorang wanita dan anak ditarik keluar dari puing-puing dan selemat. Pejabat setempat mengatakan hingga kini akses ke daerah pedesaan terbatas.

Tanah longsor yang dipicu oleh gempa tersebut telah menutup sejumlah ruas jalan dan menghambat upaya penyelamatan.

Beberapa gempa susulan membuat warga khawatir. Warga setempat memilih untuk menghabiskan malam yang dingin dengan tidur di luar ruangan.

Sebuah bangunan yang rusak terlihat menyusul gempa di daerah Sarpol-e Zahab di Kermanshah, Iran. (REUTERS / Tasnim News Agency)

“Ini adalah kekacauan total di sini, kebanyakan rumah hancur di Kermanshah dan orang terjebak di bawah batu bata dan puing-puing setelah gempa,” relawan Red Crescent Society Ali Sadeghi mengatakan kepada Al Jazeera.

Dia mengatakan mereka telah menarik mayat dari reruntuhan namun upaya penyelamatan itu lamban dan sulit.

Tentara Iran telah ditugaskan untuk memimpin operasi penyelamatan dan bantuan di daerah perkotaan, termasuk Sarpol Zahab, dan Garda Revolusi (IRGC) telah ditugaskan ke daerah pedesaan.

Komandan IRGC Mayor Jenderal Mohammad-Ali Jafari berkunjung ke provinsi Kermanshah pada Senin.

“Kebutuhan mendesak masyarakat adalah tenda, air, dan makanan,” katanya.

Dia menambahkan, sejumlah bangunan yang baru dibangun mengalami sedikit kerusakan, tapi rumah-rumah tua yang dibangun dengan tanah hancur total.

Provinsi Kermanshah telah mengumumkan tiga hari berkabung. Sedangkan pemerintah Iran juga mengumumkan hari berkabung nasional. (asr)

Sumber : Rudaw.net