Allen Zhong
Seorang pendukung Presiden Donald Trump diserang di District of Columbia saat unjuk rasa besar-besaran mendukung presiden, Sabtu (14/11/2020) waktu setempat.
“Salah satu pendukung Trump baru saja diserang oleh seorang pria berkotak hitam pada pawai kontra-protes. Polisi Washington segera tiba,” ungkap reporter independen Brendan Gutenschwager menulis dalam sebuah postingan di Twitter.
Sebuah klip video yang dibagikan oleh Gutenschwager menunjukkan seorang pria dengan darah di wajahnya mencoba berdiri tetapi jatuh tersungkur. Sejumlah petugas kepolisian langsung tiba dan menghampiri korban. Insiden itu adalah laporan kekerasan pertama terhadap pendukung Trump selama aksi demonstrasi yang dihadiri oleh puluhan ribu orang.
Reporter Reuters Jonathan Landay mengatakan pria itu disayat di kepalanya oleh para demonstran balasan.
“Pengunjuk rasa balasan menyerang pendukung Trump di luar Union Station, menyayat kepalanya. Paramedis merawatnya dan dia kembali berdiri,” tulis Landay dalam sebuah posting Twitter.
Tidak jelas siapa yang diduga sebagai penyerang dan dari kelompok mana. Dilaporkan pengunjuk rasa Black Lives Matter dan Antifa juga berbaris di kawasan District of Columbia.
Terjadi sejumlah serangan terhadap pendukung Trump dan ketegangan muncul antara peserta “Million MAGA March” dan kontra-pengunjuk rasa.
Departemen Kepolisian Metropolitan Washington tidak segera menanggapi permintaan komentar dari The Epoch Times.
Massa dalam jumlah besar berkumpul di Freedom Plaza Washington pada hari Sabtu 14 November 2020. Massa bergabung dengan aksi unjuk rasa lain di seluruh penjuru negeri untuk menunjukkan dukungan kepada Presiden Donald Trump dan menuntut proses pemilu yang jujur dan adil.
Massa berbaris menuju ke Mahkamah Agung AS sambil memegang poster bertuliskan “Stop the Steal,” “Make America Fair Again,” dan “Trump 2020.”
Sebelum dimulainya pawai, kerumunan massa mendengar pidato dari pendukung Trump terkemuka termasuk Anggota DPR AS Louie Gohmert (R-Texas) dan pendiri My Pillow Mike Lindell.
Sejumlah tokoh terkemuka lainnya termasuk anggota DPR AS Paul Gosar (R-Ariz.) dan mantan penasihat Trump Sebastian Gorka juga berada dalam daftar pembicara.
Massa meneriakkan slogan-slogan yang menyerukan “stop the steal,” yang juga merupakan nama dari gerakan akar rumput yang menyelenggarakan acara tersebut.
Penyelenggara Ali Alexander kepada The Epoch Times dalam wawancara sebelumnya mengatakan bahwa acara tersebut merupakan gerakan akar rumput dari koalisi sekitar seratus aktivis dan influencer untuk menunjukkan “dukungan kepada Presiden Trump dan pemilihan yang adil dan penghitungan yang transparan.”
Kegiatan serupa juga digelar meskipun dalam skala lebih kecil di sekitar 50 negara bagian lainnya pada hari yang sama.
Trump men-tweet tentang demonstrasi pada 13 November, mengatakan aksi mengharukan untuk “melihat semua dukungan luar biasa di luar sana, terutama Reli organik yang bermunculan di seluruh Negeri termasuk yang besar pada hari Sabtu di Washington DC.”
Iring-iringan rombongan presiden Trump melintasi acara tersebut sambil memberikan dua acungan jempol kepada para peserta. (asr)
Keterangan Foto : Seorang pendukung Presiden Donald Trump yang terluka ditolong setelah diserang oleh penyerang tak dikenal selama unjuk rasa di Washington, pada 14 November 2020. (Andrew Caballero-Reynolds / AFP via Getty Images)
Emel Akan dan Omid Ghoreishi berkontribusi untuk laporan tersebut
Video Rekomendasi :