Wakil presiden Amerika Serikat, Mike Pence bergabung dengan Satuan Tugas Virus Gedung Putih pada 19 November 2020 lalu. Dia meminta warga Amerika Serikat untuk tetap waspada selama pandemi virus Komunis Tiongkok atau COVID-19. Menurut Pence, berbagai program pencegahan sudah siap diluncurkan, sehingga tidak perlu lagi menerapkan lockdown nasional untuk mencegah lonjakan jumlah infeksi
oleh Isabel van Brugen
Sejak pengarahan gugus tugas pertama pada bulan Juli lalu, wakil presiden Amerika Serikat, Mike Pence menyatakan bahwa dirinya sangat yakin dengan kemampuan Amerika Serikat dalam mencegah penyebaran virus (COVID-19). Dia menjamin warga negara Amerika mengenai hal ini, karena pemerintahan Trump telah memiliki sebuah rangkaian rencana.
“Amerika Serikat telah membuat persiapan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk melawan virus ini”, kata Pence.
Menurut Pence, sejak awal epidemi, di bawah instruksi Presiden Trump, semua telah mengikuti metode dukungan pemerintah federal, manajemen pemerintah negara bagian, dan penerapan penanggulangan yang dilaksanakan lokal untuk melawan epidemi virus Komunis Tiongkok.
“Kita akan terus menghormati upaya pencegahan epidemi dari pemerintah negara bagian, tetapi perlu diperjelas, Presiden Trump telah menyatakan bahwa kita tidak mendukung penerapan lockdown nasional lainnya dan menganggapnya tidak perlu. Dr. Anthony Fauci juga menyatakan bahwa kita tidak meminta lockdown nasional, dan kita juga tidak akan melakukannya,” kata Pence.
Pence juga menyampaikan kabar gembira mengenai proses pengembangan vaksin di Amerika Serikat dan rencana pendistribusiannya dalam waktu singkat.
Sementara itu Menteri Kesehatan Amerika Serikat, Alex Azar pada Rabu 18 November lalu mengatakan bahwa Kementerian Kesehatan Amerika Serikat optimistis terhadap keamanan dan efektivitas kedua vaksin yang diproduksi oleh perusahaan farmasi Pfizer dan Moderna.
Vaksin yang diproduksi oleh kedua farmasi tersebut kemungkinan akan tersedia dalam beberapa minggu ke depan setelah mendapatkan pengesahan dari Food and Drug Administration (FDA).
“Bantuan akan segera tiba. Kita sepenuhnya yakin bahwa dalam waktu singkat, kita dapat menyediakan satu atau lebih vaksin yang aman dan efektif untuk rakyat Amerika Serikat. Ketika masing-masing dari kita bekerja sama dengan pejabat negara bagian dan lokal, saat masing-masing dari kita melakukan bagian kita untuk mengurus keluarga dan komunitas kita sendiri, kita yakin hari itu akan segera tiba, dan kami akan membuat virus komunis Tiongkok menjadi sejarah,” kata Pence.
Hal senada diungkapkan Jenderal Gustave F. Perna yang menjabat sebagai kepala operasional ‘Operation Warp Speed’ pemerintahan Trump mengatakan pada hari Rabu 18 November lalu bahwa setiap negara bagian di negara itu akan menerima dosis vaksin tertentu dalam waktu 24 jam setelah disahkan.
Gustave F. Perna mengatakan, “Setiap warga negara Amerika Serikat dapat bangga bahwa kita memiliki rencana. Saat Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengesahkan tentang vaksin itu aman dan efektif, kita telah memiliki sebuah sistem operasional yang mampu mengirimkan vaksin ke rumah-rumah sakit dan institusi medis lainnya dalam waktu 24 jam. Setelah 24 jam, kita sudah bisa mulai memvaksinasi warga Amerika. Dan kita akan terus bekerja sama dengan negara bagian untuk menetapkan prioritas bagi semua tugas”.
Menurut Pence, kelompok rentan, staf medis dan staf medis lini pertama akan mendapat prioritas vaksinasi.
Pence menegaskan, “Sebagai pribadi, kami tidak pernah melupakan kesedihan yang dialami oleh keluarga yang telah kehilangan orang-orang yang mereka cintai. Kami ingin meyakinkan kalian masing-masing bahwa kalian akan selalu ada di hati kami dan kami akan terus berdoa untuk kalian. Tapi kami juga ingin menggunakan kesempatan ini untuk berterima kasih kepada rakyat Amerika Serikat atas pengorbanan luar biasa yang telah kalian lakukan dalam 10 bulan terakhir.”
“Kegelapan tidak akan selamanya. di ujung lorong yang gelap pasti ada cahaya”, kata Menteri Kesehatan Alex Azar saat menyinggung tentang distribusi vaksin.
Untuk diketahui menurut data pemerintah yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins, pada hari Kamis, terjadi penambahan 170.200 kasus infeksi baru di Amerika Serikat. Ini merupakan tingkat tertinggi kedua sejak virus komunis Tiongkok mewabah di Amerika Serikat. Sejak awal epidemi, lebih dari 250.000 orang Amerika di seluruh negeri telah meninggal dunia. (sin)