oleh Luo Tingting – NTDTV.com
Presiden Rusia, Vladimir Putin mengatakan pada 22 November 2020 bahwa sehubungan belum ada keputusan tentang hasil pilpres, ia tidak dapat mengakui kandidat dari Partai Demokrat Joe Biden sebagai presiden Amerika Serikat.
Akibat terjadinya kecurangan serius dalam pemilihan umum Amerika Serikat kali ini, maka proses hukum sedang berlangsung. Namun, Joe Biden yang jauh hari sebelumnya telah mengumumkan sendiri kemenangannya dalam pemilu sampai sekarang belum ditanggapi oleh Putin.
Vladimir Putin pada 22 November waktu setempat, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan televisi pemerintah Rusia bahwa dirinya siap untuk bekerja sama dengan siapapun pemimpin terpilih Amerika Serikat, tetapi belum bisa mengakui Joe Biden sebagai presiden Amerika Serikat.
“Kami akan bekerja sama dengan siapa pun yang dipercaya oleh rakyat Amerika Serikat, tetapi kepercayaan ini hanya dapat diberikan kepada kandidat yang telah diakui kemenangannya, atau kandidat setelah hasil pemilihan telah dikonfirmasi dengan cara yang sah dan legal”, kata Putin.
Kandidat presiden dari Partai Demokrat Amerika Serikat, Joe Biden pada 7 November lalu mengumumkan kemenangan dirinya di tengah berlangsungnya kontroversi.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menanggapi dengan mengatakan bahwa proses hukum baru saja dimulai dan pemilihan tersebut masih jauh dari selesai.
Meski ada beberapa kepala negara yang mengucapkan selamat kepada Biden, tetapi Putin tak pernah menyampaikan sikapnya.
Dmitry Peskov, juru bicara Kremlin, Rusia mengatakan pada 9 November bahwa Presiden Putin sedang menunggu hasil resmi pemilihan presiden Amerika Serikat. Dirinya nanti akan memberi ucapan selamat kepada pemenangnya.
Dmitry Peskov mengatakan bahwa alasan Presiden Putin dapat langsung mengucapkan selamat kepada Donald Trump, karena tidak terjadi sengketa hukum atas hasil pemilu Amerika Serikat pada empat tahun lalu.
Dalam wawancara dengan televisi pemerintah Putin mengatakan bahwa belum disampaikannya ucapan selamat kepada Joe Biden itu hanya persoalan bentuk “seremonial” saja, dan hal mana sama sekali tidak memiliki motif tersembunyi atau berdampak negatif terhadap hubungan antara Amerika Serikat dengan Rusia.
Selain Presiden Rusia Vladimir Putin, Sekjen Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok, Xi Jinping juga belum mengucapkan selamat kepada Joe Biden yang mengaku terpilih.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Wang Wenbin pada awalnya mengklaim bahwa otoritas Partai Komunis Tiongkok tidak tertarik dengan pemilihan presiden Amerika Serikat.
Kemudian, pada 9 November, Wang Wenbin dengan nada hati-hati dan netral mengatakan, “Kita memantau bahwa Mr. Joe Biden telah mengumumkan kemenangannya dalam pemilu Amerika Serikat. Namun, kami memahami bahwa hasil pemilihan akan ditentukan sesuai dengan prosedur dan hukum Amerika Serikat.”
Pada 13 November sore, Wang Wenbin mengubah pembicaraannya dalam konferensi pers reguler. “Mengucapkan selamat kepada Mr. Joe Biden dan Mrs. Kamala Harris”, tetapi kemudian ia langsung membubuhi dengan mengatakan, “Pada saat yang sama, kami memahami bahwa hasil pemilu Amerika Serikat akan ditetapkan sesuai dengan prosedur dan hukum Amerika Serikat.”
Ada komentator politik yang beranggapan bahwa ini tidak dapat diartikan sebagai pernyataan sikap Beijing.
Pemilihan presiden Amerika Serikat belum mencapai final, alias belum ada putusan hukum. Saat ini, tim Trump sedang mengambil tindakan hukum berskala penuh. Tim pengacara Trump menyatakan bahwa mereka memiliki banyak bukti konklusif yang dapat diajukan kepada Kejaksaan Agung sebagai penunjang gugatan.
Trump mendapat dukungan dari sebagian besar rakyat Amerika dan memperoleh lebih banyak suara yang kemudian dicuri oleh kubu Joe Biden.
Dunia luar percaya bahwa Putin dan Xi Jinping belum memberi selamat kepada Biden karena alasan khawatir terhadap membaliknya situasi, takut menyampaikan ucapan selamat kepada Biden akan menyulut kemarahan Trump yang berakibat buruk. (sin)
Foto : Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada 22 November bahwa sehubungan belum ada keputusan tentang hasil pilpres, ia tidak dapat mengakui kandidat dari Partai Demokrat Joe Biden sebagai presiden AS. (Alexei Druzhinin/Sputnik/AFP/Getty Images)
Video Rekomendasi :