Puluhan Pasukan Keamanan Afghanistan Tewas dalam Serangan Milisi Taliban

Epochtimes.id- Pangkalan militer pasukan keamanan Afghanistan rusak berat setelah diserang oposisi bersenjata di distrik Bala Bolok, Provinsi Farah, Afghanistan Senin (13/11/2017) malam.

Komandan Keamanan di Farah mengatakan setidaknya lima tentara Afghanistan tewas dan enam di antaranya terluka dalam serangan Taliban di sebuah pangkalan militer.

Bahkan kelompok bersenjata tersebut telah mengambil semua peralatan di markas tersebut.

Namun, seorang sumber anonim kepada kantor berita Afghansitan, Ariananews mengatakan setidaknya 16 tentara Afghanistan tewas dalam insiden tersebut.

Sementara itu, serangan udara NATO menewaskan sedikitnya 15 gerilyawan Taliban setelah mereka menyerang beberapa wilayah di provinsi Farah.

Komandan Keamanan Farah menambahkan setidaknya 24 gerilyawan Taliban tewas dalam serangan udara terpisah NATO di distrik Khak-e Safid di provinsi tersebut.

Sebelumnya, kantor berita ini juga menulis pangkalan militer Afghanistan di daerah Rigee, pusat provinsi Farah rusak berat dan menewaskan sedikitnya delapan petugas polisi setelah diserang milisi bersenjata.

Komandan polisi Farah, Gul Bahar Mujahed mengkonfirmasi kejadian tersebut dan mengatakan, “Ada kemungkinan delapan polisi tersebut dibunuh oleh salah satu rekan mereka. Pangkalannya ambruk tanpa bentrokan dan serangan oposisi bersenjata dan salah satu kolega dari petugas polisi yang tewas masih hilang. ”

Mujahed mengatakan intelijen kepolisian telah memulai penyelidikan untuk mencari alasan penyerangan tersebut. Dia menambahkan bahwa pangkalan militer yang rusak berat telah diaktifkan kembali.

Sementara itu, Taliban kepada wartawan melalui WhatsApp yang dikutip Reuters mengatakan mereka membunuh 43 polisi dan anggota milisi serta menghancurkan 13 kendaraan lapis baja.

Walaupun demikian, pemberontak sering membesar-besarkan korban di medan perang. Taliban masih berjuang di Afghanistan setelah digulingkan pada 2001 silam oleh pasukan pimpinan Amerika Serikat. (asr)

Sumber : Ariananews/Reuters