Sebuah perusahaan Tiongkok saat ini sedang diselidiki karena melakukan kesalahan dalam pasar saham dengan memanipulasi future contract.
Future contract, yang juga dikenal hanya sebagai futures, adalah kesepakatan yang dibuat antara dua pihak untuk membeli dan menjual aset pada tanggal yang akan datang dengan harga yang disepakati, biasanya sebagai cara untuk meminimalkan risiko. Futures diperdagangkan di bursa untuk banyak produk komoditas, mulai dari telur hingga bensin hingga logam mulia.
Sebuah perusahaan Tiongkok, Grand Resources Group (GRG) yang berbasis di Kota Ningbo, Propinsi Zhejiang, baru-baru ini berada dalam penyelidikan oleh sebuah badan Partai Komunis Tiongkok (PKT) yang tidak disebutkan namanya, menurut sebuah laporan oleh surat kabar Tiongkok Beijing News yang dipublikasikan pada 30 Oktober.
Menurut situs perusahaan, kelompok ini mengkhususkan diri dalam mendistribusikan bahan baku, termasuk petrokimia, energi, logam, dan produk pertanian. Perusahaan ini memiliki lebih dari 30 anak perusahaan di Tiongkok dengan total volume penjualan lebih dari 75,7 miliar yuan (sekitar US$11,3 miliar).
Mengutip seorang sumber yang mengetahui masalah yang telah mendapatkan dokumen resmi mengenai penyelidikan tersebut, Beijing News melaporkan bahwa mantan ketua anak perusahaan GRG Grand Industry Holding, Wu Xiangdong, ketua dewan anak perusahaan petrokimia GRG, Wang Kaihong, dan seorang karyawan wanita yang tidak disebutkan namanya yang mengelola kontrak berjangka untuk korporasi tersebut, sedang diselidiki karena diduga “memanipulasi pasar kontrak berjangka.”
Awal tahun ini, Wu telah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai ketua, dengan alasan masalah kesehatan pribadi. Namun di Internet, rumor beredar bahwa perusahaan tersebut telah didenda karena pelanggaran, dengan total 560 juta yuan (sekitar US$84,2 juta).
Pada 25 September, perusahaan tersebut mengirimkan pemberitahuan publik yang mengumumkan bahwa pihaknya bekerja sama dengan pihak berwenang dalam penyelidikan yang sedang berlangsung. Perusahaan tersebut juga mengatakan anak perusahaan petrokimia perusahaan tersebut telah membeku dan menyisihkan 560 juta yuan untuk membayar ke badan PKT, kemungkinan untuk membayar denda.
Menurut Beijing News, pada bulan Agustus 2016, seorang investor bernama Li Zhi melaporkan perusahaan tersebut ke Tiongkok Securities Regulatory Commission. Tapi Li mengatakan pada terbitannya bahwa dia tidak yakin apakah penyelidikan saat ini berkaitan dengan pelaporannya.
Li telah mengirimkan sebuah surat terbuka mengenai futures di industri kaca yang dia dan orang lain telah investasikan. Mereka mengalami kerugian finansial yang besar sebagai akibat manipulasi harga GRG, Li mengklaim. Dia menunjuk pada kenaikan harga kaca secara dramatis pada Agustus 2016 sebagai bukti bahwa perusahaan tersebut telah memojokkan pasar dengan melakukan taktik perdagangan frekuensi tinggi, seperti menjual sejumlah besar saham ke sahamnya sendiri, dan “layering,” yang melibatkan penerbitan dan kemudian membatalkan perintah itu yang sebenarnya tidak berniat untuk dilakukan. Cara ini membodohi pedagang dan investor agar berpikir ada tekanan beli yang signifikan. (ran)