Seorang penumpang gelap selamat dari penerbangan mengerikan sejauh 5.600 mil dari Afrika Selatan ke Inggris sambil berpegangan pada roda pesawat sementara temannya jatuh hingga tewas.
Themba Cabeka, 30 tahun,menceritakan kisah perjalanannya yang mengerikan dalam penerbangan dari Johannesburg, Afrika Selatan ke Bandara Heathrow di London, Inggris.
Dalam perjalanan 11 jam yang mengerikan, sahabatnya Carlito Vale jatuh dari ketinggian 5.000 kaki hingga tewas.
Themba pingsan karena suhu -60C yang dingin dan kekurangan oksigen dan menghabiskan berbulan-bulan dalam keadaan koma sebelum bangun untuk mengetahui kematian temannya yang menyedihkan.
Carlito, yang berasal dari Mozambik, jatuh dari penerbangan BA 54 hanya satu menit sebelum pesawat mendarat pada 18 Juli 2015, dan tubuhnya kemudian ditemukan di landasan.
Identitas Themba telah terungkap untuk pertama kalinya dalam film dokumenter Channel 4 ‘The Man Who Fell From The Sky’ saat dia menceritakan bagaimana dia dan temannya bersembunyi di roda pesawat dalam keputusasaan mereka untuk mencapai Inggris.
“Ketika pesawat itu terbang, saya dapat melihat tanah, saya dapat melihat mobil-mobil, saya dapat melihat orang-orang kecil,” katanya.
“Setelah beberapa lama, saya pingsan karena kekurangan oksigen. Hal terakhir yang saya ingat setelah pesawat lepas landas adalah Carlito berkata kepada saya: ‘Ya, kita berhasil.'”
Ada 109 upaya penumpang gelap di seluruh dunia, tetapi hanya dua penumpang gelap yang melakukan perjalanan berbahaya ke Inggris dengan selamat dan menceritakan kisahnya.
Salah satunya adalah Pardeep Saini, mekanik mobil dari Punjab, India, yang menempuh penerbangan selama sepuluh jam dari Delhi ke London pada tahun 1996, dan Themba.
Themba berhasi dilacak oleh produser Channel 4, Rich Bentley di sebuah flat di Liverpool tempat dia sekarang tinggal.
Dia berganti nama Inggris, Justin.
Themba bertemu dengan teman penerbangannya Carlito di klub malam di Johannesburg, Afrika Selatan, dan pasangan itu mulai merencanakan perjalanan ilegal mereka ke Inggris.
Sebelum melakukan penerbangannya, pasangan itu tinggal bersama di sebuah kemah di dekat Bandara Johannesburg.
Menceritakan bagaimana mereka bisa menyelinap ke dalam pesawat, Themba mengatakan: “Bandara dijaga jadi kami melompati pagar ketika hari sudah gelap. Kami berpakaian hitam karena kami harus berpakaian seperti tidak ada yang melihat kami.”
Para calon ‘penumpang gelap’ ini bersembunyi selama 15 menit menunggu pesawat siap lepas landas. Mereka sengaja menghindari pesawat yang menuju ke AS karena tidak ingin terbang di atas hamparan air yang luas.
“Kami harus memaksakan diri untuk masuk ke dalam. Saya bisa mendengar mesin menyala. Hati saya telah berdebar-debar sebelumnya, tetapi hari itu sama sekali tidak ada dalam pikiran saya, karena saya baru saja mengambil keputusan untuk melakukannya,” Themba menceritakan.
“Saya tahu betapa berbahayanya, tetapi saya mengambil risiko sendiri. Saya tidak peduli apakah saya hidup atau mati. Saya harus meninggalkan Afrika untuk bertahan hidup,” tambahnya.
Dia melilit lengannya dengan kabel listrik dan mengikatkan dirinya ke pesawat.
Para ahli penerbangan mengatakan melakuan penerbangan seperti Themba untuk bisa bertahan hidupnya itu sangat kecil.
Themba pingsan karena kekurangan oksigen dan terbangun setelah terjatuh di landasan. Dia menghabiskan enam bulan dalam keadaan koma.
Dia mengajukan permohonan suaka di Inggris dan diberikan izin untuk tinggal di sana. (yn)
Sumber: dailystar
Video Rekomendasi: