JENNI JULANDER
Seorang gadis dari Spanyol membukti kan bahwa siapa pun bisa mewujudkan impiannya, bahkan orang sepertinya yang terlahir dengan sindrom down.
Marian Avila telah meniti karir yang sukses sebagai model, meskipun sulit bagi orang dengan sindrom down untuk mendapatkan pekerjaan tersebut. Dia memanfaatkan perhatian media yang dia terima untuk menyadarkan orang-orang akan gangguan kromosom dan mendorong kita pantang menyerah dalam mengejar impian apa pun yang terjadi.
Saat kecil, Marian selalu bercita-cita menjadi seorang model.
Tidak hanya dia lahir dengan sindrom down, dia juga memiliki tinggi badan hanya 160 cm. Tinggi badannya yang tergolong di bawah rata-rata itu biasanya akan membuatnya kesulitan untuk mencapai mimpi seperti itu.
Namun, dia bertekad dan menyelesaikan kursus profesional di sekolah modeling pada 2016. Dari sana, dia memulai debutnya sebagai model di acara amal Lina Lavin di Madrid pada tahun yang sama.
Menurut Bright Side, impian terbesar Marian adalah tampil di atas catwalk di salah satu Pekan Mode yang terkenal di dunia.
Yang membuatnya sangat senang, dia tidak perlu menunggu terlalu lama untuk membuat mimpinya itu menjadi kenyataan.
“Saya mendapat surat yang mengatakan bahwa desainer Talisha White ingin saya menjadi ‘model selebriti’ di New York Fashion Week pada 8 September 2018,” tulis Marian di situsnya.
“Akhirnya, akhirnya! Saya tidak bisa berhenti menangis karena emosi. Saya terus berkata, ‘Ini mimpi saya, ini mimpi saya’.”
Dia menambahkan, “Setiap kali saya memikirkan- nya, ada gumpalan di tenggorokan saya yang membuat saya ingin menangis, saya sangat bersemangat. Saya akan berparade di New York, saya tidak punya kata-kata, saya akan mewujudkan impian saya. Saya tidak pernah berpikir bahwa seorang gadis, yang tidak mengenal saya, akan percaya pada saya, percaya dengan usaha saya. Bagi saya dia adalah seorang malaikat!”
Bright Side mengunggah Marian yang tengah memamerkan beberapa pakaian selama Pekan Mode New York pada 2018, dengan sorak-sorai keluarganya dari pinggir lintasan.
“Sebenarnya itu sangat menyenangkan. Saya tidak bisa berkata-kata. Itu adalah sebuah mimpi (yang terwujud),” kata Marian tentang pengalaman itu.
Sejak saat itu, karirnya semakin melesat. Dia telah muncul di publikasi seperti The New York Times, Vanity Fair, dan Vogue.
Sekarang, pada usia 23, Marian adalah wajah resmi dari kampanye baru dari jeans Levi.
Model yang saat ini tinggal di Benidorm, Alicante, Spanyol itu, telah mengumpulkan pengikut di media sosial lebih dari 39.500, yang mengagumi apa yang dia perjuangkan. Dalam komentar di unggahannya, pengikutnya menyebut Marian “Preciosa” (berharga) dan “Bellissima” (menawan).
Marian menggunakan platformnya untuk membawa kesadaran pada sindrom down dan menginspirasi orang lain.
Pada November 2020, ia memenangkan Penghargaan Advokasi Luar Biasa Quincy Jones sebagai peng- akuan atas upayanya untuk memperjuangkan mereka yang memiliki kemampuan berbeda.
“Saya ingin menunjukkan kepada seluruh dunia bahwa tidak ada penghalang selama Anda terus memiliki mimpi,” kata Marian. Dan memang, dia berhasil mewujudkannya. (osc)