Menhan AS Marah dan Membuat Tersedak Korea Utara, “Anda Ingin Berperang, Malam ini Kami akan Layani”

Luo Tingting

Sejak Joe Biden menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat, Korea Utara telah mengabaikannya dan menolak untuk menghubungi pemerintahan Biden. Pada kesempatan latihan militer Amerika Serikat dengan Korea Selatan, Kim Yo-jong, saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, tiba-tiba memperingatkan Amerika Serikat untuk “tidak membuat kekacauan”. Sehubungan dengan hal ini, Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Lloyd Austin marah dengan mengatakan, “Jika Anda ingin berperang, malam ini kami akan meladeni.” 

Amerika Serikat dan Korea Selatan melancarkan latihan militer bersama pada 8 Maret. Karena wabah virus Komunis Tiongkok atau covid 19, latihan militer Amerika Serikat dengan Korea Selatan dilakukan melalui simulasi komputer.

Pada 16 Maret, Kim Yo-jong, wakil direktur Komite Pusat Partai Pekerja Korea, menyampaikan pidato di Radio Pusat Korea Utara, mengirimkan pesan peringatan kepada pemerintahan Biden.

Kim Yo-jong menyatakan jika Korea Selatan menjadi lebih radikal dalam militer, Korea Utara akan mempertimbangkan untuk menghapus perjanjian militer antar-Korea dan membubarkan organisasi yang menangani urusan lintas batas.

Dia juga mengancam pemerintahan Biden bahwa jika Amerika Serikat ingin “tidur nyenyak” dalam empat tahun ke depan, yang terbaik adalah tidak membuat masalah sejak awal.

Ini adalah tanggapan pertama dari Korea Utara kepada Amerika Serikat sejak pemerintahan Biden. 

Reuters mengungkapkan pada 14 Maret bahwa seorang pejabat senior anonim di pemerintahan Biden menyatakan bahwa Amerika Serikat telah “ingin menghubungi pemerintah Korea Utara melalui berbagai saluran” pada pertengahan Februari, tetapi belum menerima tanggapan apa pun dari otoritas Pyongyang.

Pesan yang dikirim oleh Korea Utara ke pemerintahan Biden “sudah dibaca tetapi belum dibalas,” menyebabkan pihak luar mempertanyakan arah hubungan Amerika Serikat dengan Korea Utara di masa depan. 

Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki mengkonfirmasi berita ini untuk pertama kalinya pada jumpa pers Gedung Putih pada tanggal 15 Maret dan mengatakan bahwa pemerintahan Biden menganggap Korea Utara sebagai topik utama diskusi.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dan mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah mengadakan tiga pertemuan puncak, dan keduanya saling bertukar surat. Selama periode ini, Korea Utara belum meluncurkan rudal dan melakukan uji coba nuklir.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Anthony Blinken dan Austin mengunjungi Korea Selatan pada 18 Maret, menunjukkan sikap keras para petinggi Amerika terhadap Komunis Tiongkok dan Korea Utara. Blinken mengatakan dalam pembicaraan 2 + 2 Amerika Serikat dengan Korea Selatan bahwa dalam menangani masalah Korea Utara, Amerika Serikat sedang mempertimbangkan dua opsi yakni  tekanan dan diplomasi, serta berharap bahwa Beijing akan mempromosikan denuklirisasi Korea Utara.

Austin menegaskan kembali komitmen Amerika Serikat untuk “denuklirisasi Semenanjung Korea” dan untuk terus memberikan pencegahan yang lebih besar kepada Korea Selatan, termasuk komitmennya pada Nuclear Umbrella.

Austin juga memperingatkan Korea Utara bahwa militer Amerika Serikat setiap saat siap untuk berperang, “Fight Tonight” .

“Pasukan kami akan tetap dalam ‘pertempuran malam ini’, dan kami akan terus bekerja keras dan akhirnya transisi ke markas pasukan gabungan di masa depan di bawah komando Korea Selatan,” kata Austin.

Fox mengutip para ahli yang mengatakan bahwa Korea Utara mungkin semakin memperburuk permusuhan melalui uji coba rudal untuk meningkatkan daya tawar terhadap pemerintahan Biden.

Sebuah laporan PBB baru-baru ini menunjukkan bahwa Korea Utara akan terus mengembangkan program rudal balistik nuklirnya sepanjang tahun 2020 dan meningkatkan infrastruktur rudal balistiknya. (hui) 

Keterangan Foto : Blinken dan Austin mengunjungi Korea Selatan pada tanggal 18, menunjukkan sikap keras para petinggi Amerika terhadap Komunis Tiongkok dan Korea Utara. (LEE JIN-MAN / POOL / AFP melalui Getty Images)

Video Rekomendasi :

FOKUS DUNIA

NEWS