NASA Temukan Data Baru Asteroid Apophis yang Diduga akan Menabrak Bumi Tahun 2029

oleh Li Yun – NTDTV.com

Sebuah asteroid raksasa dengan diameter sekitar 335 meter yang dijuluki “chaos gods” atau dewa kematian. Sebelumnya didaftarkan oleh NASA sebagai asteroid yang berpotensi bertabrakan dengan BUMI pada tahun 2029. 

Namun, melalui analisis ulang yang lebih akurat, juga berdasarkan data risiko yang baru diperoleh, NASA berpendapat bahwa “dewa kematian” ini tidak akan menimbulkan ancaman bagi bumi dalam 100 tahun ke depan

Dalam situs resmi NASA pada 25 Maret disebutkan bahwa asteroid Apophis yang mendekati Bumi dengan jarak terdekat sekitar 17 juta kilometer pada 6 Maret pagi hari waktu Asia, tidak menimbulkan dampak apapun terhadap Bumi.

Asteroid dengan kode 99942 ini, juga dikenal sebagai dewa kematian, dewa perusak. Nama Apep berasal dari Yunani yang dalam bahasa Mesir kuno berarti dewa kegelapan, kekacauan atau kehancuran.

Dalam mitologi Mesir kuno, ada iblis yang bernama Apophis. Apa yang diharapkan seumur hidupnya adalah menjerumuskan seluruh dunia ke dalam kegelapan abadi. 

Para astronom menamai asteroid yang terbang dari luar angkasa langsung menuju Bumi ini Apophis. Karena, mereka percaya bahwa asteroid itu dapat menimbulkan bencana yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi umat manusia.

Asteroid ini, berdiameter sekitar 400 meter, setara dengan ukuran 4 buah lapangan sepak bola, dan lebih tinggi dari ketinggian Menara Eiffel di Prancis yang 312 meter. 

Asteroid Ini pertama kali ditemukan oleh astronom dari Universitas Hawaii pada bulan Juni 2004. 

Awalnya, para ilmuwan hanya memasukkan asteroid ini ke dalam daftar untuk target pelacakan biasa. Namun di luar dugaan, ia menjadi awal dari pelacakan yang luar biasa.

Pada 24 Desember 2004, ilmuwan NASA melalui perhitungan menemukan bahwa asteroid tersebut memiliki probabilitas setinggi 1/450 untuk menabrak Bumi pada 13 April 2029. Sejak saat itu, pengamatan dan perhitungan lebih intensif terus dilakukan. Pada akhirnya menemukan bahwa kemungkinan asteroid ini mencapai Bumi pada tahun 2029 berubah dari 1/450 menjadi 1/233.

Namun, pada Maret 2020, para ilmuwan di Universitas Hawaii menggunakan data observasi terbaru, yang diperoleh dari teleskop astronomi yang ditempatkan di dekat puncak Mauna Kea. Maksudnya, untuk menghitung ulang lintasan asteroid raksasa yang beterbangan di luar angkasa. 

Dan, mereka menemukan bahwa lintasan baru Apophis menunjukkan ia hampir tidak mungkin bisa melewati lubang kunci gravitasi (gravitational keyhole) lalu menghantam Bumi.

Pada Maret 2021, NASA menganalisis ulang data tersebut untuk kemudian menghapus asteroid Apophis dari daftar ancaman.

Davide Farnocchia, seorang insinyur dan peneliti dari Pusat Koordinasi Objek Dekat Bumi (Near-Earth Object Research Center) mengatakan bahwa, melalui pengamatan optik dan radar, diketahui bahwa galat atau sesatan orbit Apophis telah menurun dari sebelumnya yang ratusan kilometer menjadi beberapa kilometer. Sehingga, lebih yakin terhadap arah terbang dari asteroid tersebut di masa mendatang. Oleh karena itu, penghapusan asteroid Apophis dari daftar ancaman tidak diragukan lagi.

Davide Farnocchia menjelaskan bahwa “dewa kematian”, tidak terbukti memiliki ancaman terhadap Bumi setidaknya selama 100 tahun ke depan.

CNN melaporkan bahwa Pusat Koordinasi Objek Dekat Bumi (Near-Earth Object Research Center) dari Badan Antariksa Eropa (European Space Agency) juga telah menghapus asteroid Apophis dari daftar risiko menghantam Bumi. (Sin)

Video rekomendasi :