ETIndonesia – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperbaharui data-data terkait angin kencang, banjir bandang dan tanah longsor di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang berdampak terhadap 11 Kota/Kabupaten. Sedangkan Cuaca ekstrem dampak siklon tropis Seroja masih berpotensi terjadi di kawasan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sebanyak 11 Kabupaten/Kota yang terdampak adalah Kota Kupang, Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Malaka, Kabupaten Ngada, Kabupaten Sumba Barat, Kabupaten Sumba Timur, Kabupaten Rote Ndao, Kabupaten Alor, Kabupaten Timur Tengah Selatan, Kabupaten Sabu Raijua dan Kabupaten Ende.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati mengatakan data per Selasa siang (6/4/2021), dampak bencana alam di NTT menyebabkan 84 meninggal dunia, 103 warga hilang dan 123 terluka.
“Jadi, yang meninggal dunia adalah yang sudah ditemukan jenazahnya dan terverifikasi, sekali lagi, ini data sangat dinamis dan akan selalu kami update,” ujarnya dalam keterangan pers online. Sebelumnya, BNPB merilis sebanyak 128 warga meninggal dunia selama cuaca ekstrem berlangsung di beberapa wilayah tersebut.
Adapun dampak kerugian materil, yang kena imbasnya terdiri 1.992 ruamh terdampak. Rinciannya, 109 rumah rusak ringan, 133 rumah rusak sedang, 498 rumah rusak berat, 84 fasilitas umum terdampak, 1 fasiltias umum rusak ringan dan 44 fasilitas umum rusak berat.
Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo tiba Larantuka, Flores Timur pada Senin (5/4). Kendala cuaca menyebabkan perjalanan dari Maumere menuju Larantuka di tempuh menggunakan jalur darat. Selain itu, gelombang tinggi juga menunda perjalanan dari Larantuka menuju Adonara hari ini. Oleh karena itu, Doni Monardo, Selasa (6/4), akan meninjau lokasi banjir bandang dan tanah longsor di Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dalam rangka memberikan percepatan penanganan banjir di NTT, Doni Monardo segera memberikan instruksi untuk pengerahan helikopter guna memberikan bantuan logistik dan keperluan lainnya.
“Kita sudah memerintahkan untuk mengirimkan helikopter untuk membantu upaya percepatan penanganan banjir di NTT” kata Doni.
Total ada tiga helikopter yang akan dikerahkan. Dua helikopter difungsikan untuk menjangkau distribusi logistik di beberapa desa yang terisolir pasca terputusnya akses diakibatkan longsor, satu helikopter lainnya untuk mengakomodir para warga yang membutuhkan pertolongan darurat terutama kelompok rentan. Selain itu, helikopter juga mengangkut para tenaga medis yang ditugaskan di posko penanganan darurat.
BNPB juga melakukan koordinasi dengan TNI-Polri, Kementerian PUPR, Bupati Flores Timur, BPBD Flores Timur, dan tim gabungan lainnya untuk segera mengirimkan alat berat guna proses evakuasi terhadap korban yang tertimbun lumpur. (asr)
Video Rekomendasi :