Saat Peringatan ke-32 Tragedi Tiananmen 4 Juni, Pejabat Taiwan, AS dan Inggris Berbicara Bersamaan

Epochtimes.com

Saat peringatan ke-32 Tragedi Tiananmen 4 Juni, Pejabat Taiwan, AS dan Inggris berbicara bersamaan. Peringatan kali ini bertepatan tibanya bantuan vaksin yang dikirimkan oleh Jepang ke Taiwan. 

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen memposting di Facebook pada 4 Juni yang berbunyi “Pada 4 Juni, vaksin dari Jepang akan segera tiba di Taiwan. Kami berterima kasih kepada mitra kami yang juga mematuhi nilai-nilai kebebasan dan demokrasi. Menerima bantuan tepat waktu, sehingga Taiwan yang demokratis lebih percaya pada demokrasi.”

Dia melanjutkan: “Kami tidak akan melupakan bahwa pada hari ini 32 tahun silam, orang-orang muda yang berkorban di Lapangan Tiananmen, dan teman-teman Hong Kong yang selalu berduka atas Gerakan 4 Juni dengan menyalakan lilin selama tahun demi tahun. Saya percaya semua Orang Taiwan yang bangga dengan kebebasan dan demokrasi, tidak akan pernah melupakan hari ini dalam sejarah, dan akan berpegang teguh pada keyakinan mereka dan tidak akan tergoyahkan oleh angin dan hujan.”

Dewan Urusan Daratan Taiwan, mengeluarkan pernyataan pada malam peringatan 4 Juni tahun ini, yang menyatakan bahwa demokrasi, kebebasan, hak asasi manusia dan supremasi hukum adalah gaya hidup dan nilai-nilai universal yang dihargai oleh Taiwan dan dunia. Sedangkan Komunis Tiongkok tak bisa menerima inspirasi dari pencerahan sejarah tragedi 4 Juni. Bahkan, menghindari merenungkan kesalahan pemerintahan yang penuh kekerasan dan secara terus meminta maaf atas kesalahan yang terjadi.

Dewan Urusan Daratan Taiwan menekankan bahwa kediktatoran satu partai Komunis Tiongkok, untuk mengkonsolidasikan inti kekuasaan dan memerintah secara permanen, mengontrol rakyat dengan tekanan tinggi. Lebih parah lagi, menyensor percakapan, pemantauan sosial, menindas para pembangkang, dan menggunakan cara-cara koersif seperti “kamp pendidikan ulang” untuk menekan hak asasi manusia dan kebebasan beragama.  

Adapun janji otonomi “satu negara, dua sistem” Hong Kong juga dihancurkan, yang  memaksa masyarakat sipil untuk diam dan menyerah. Pelanggaran hak asasi manusia dan perdamaian non-demokrasi oleh otoritas Beijing menjadi lebih serius. Mereka  sepenuhnya menyimpang dari nilai-nilai universal dan aturan internasional. Mereka tidak hanya memperdalam kontradiksi sosial yang mengakar dalam masyarakat internal mereka, meningkatkan dilema reformasi sistem, dan menciptakan risiko konflik dan memengaruhi keamanan dan stabilitas regional. 

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengeluarkan pernyataan pada 4 Juni, yang menyatakan bahwa Lapangan Tiananmen telah menjadi identik dengan kebrutalan pemerintah Tiongkok pada tahun 1989. 

Blinken berkata :  “Orang-orang pemberani yang berjalan berdampingan pada 4 Juni, mengingatkan kita bahwa tidak boleh berhenti mengejar kebenaran  dari insiden tersebut, termasuk perkiraan yang komprehensif dari para korban, tahanan dan orang yang hilang.”

Kedutaan Besar Inggris di Tiongkok, memposting foto cahaya lilin dalam gelap di Weibo dan WeChat sekitar pukul 03.00 4 Juni untuk mengenang orang-orang meninggal dunia. Tidak ada teks yang dilampirkan, tetapi dihapus oleh pihak berwenang dalam waktu sekitar 20 menit.

Menteri Kedutaan Besar Inggris di Tiongkok, Christina Scott, kemudian mentweet untuk mengkonfirmasi masalah ini dan berkata: “Ini 5 menit lebih lambat dari tahun lalu. Jelas bahwa hari ini adalah hari yang sibuk bagi administrator jaringan.”

4 Juni di Tiongkok dan Taiwan, Pembantaian dan Kehangatan

Mantan Direktur Kesehatan Taiwan, Tu Xingzhe memposting di Facebook pada 4 Juni, mengatakan bahwa pada 4 Juni 1989, gerakan demokrasi Tiongkok berakhir dengan penggunaan kekuatan Komunis Tiongkok. Lebih dari 30 tahun kemudian, 4 Juni 2021 terjadi di Taiwan insiden “4 Juni” penuh dengan kehangatan manusia. 

Kali ini musuhnya adalah virus pneumonia Wuhan yang berasal dari Tiongkok. Adapun, senjata melawan musuh adalah vaksin, bukan tank. Kali ini hanya kehangatan kemanusiaan, tidak ada udara yang membunuh, dan tidak ada ibu yang menangis di malam yang gelap.

Dia berkata: ” Empat Juni tidak hanya menyoroti bahwa Komunis Tiongkok memperlakukan orang-orang seperti rumput liar, tetapi juga menekankan bahwa Taiwan dan Jepang memandang orang-orang sebagai harta. Hak asasi manusia sangat baik, dan hidup demokrasi!”

Selain pengumuman publik dari Presiden dan Dewan Urusan Daratan Taiwan, Chinese Democracy College juga menyalakan lampu LED “8964 32” di Liberty Square pada 3 Juni. Organisasi ini juga meluncurkan serangkaian kegiatan pada peringatan ke-32 dari “4 Juni” seperti peringatan online dan simposium. (hui)