oleh Zheng Gusheng
Pejabat tinggi Jepang termasuk Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga secara terbuka menyebut Taiwan sebagai sebuah negara. karena itu, pemerintah komunis Tiongkok menyatakan “protes keras” atas sikap Jepang tersebut. Menurut analisis dunia luar, ini mungkin menjadi petunjuk bahwa Jepang telah mengakui Republik Tiongkok Taiwan sebagai sebuah negara.
Pada 9 Juni, Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga yang merupakan Ketua Umum Partai Demokrat Liberal, selama debat soal situasi epidemi dengan para pemimpin partai oposisi di Parlemen, menggunakan tiga negara untuk menyebut Australia, Selandia Baru dan Taiwan.
Dalam perdebatan tersebut, pemimpin Partai Demokrat Konstitusional Jepang, Yukio Edano juga menyebut Taiwan sebagai negara.
Pada 10 Juni, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Wang Wenbin dalam konferensi persnya mengatakan bahwa, pemerintah komunis Tiongkok menyatakan ketidakpuasan dan menyampaikan protes keras atas pernyataan keliru yang disampaikan Yoshihide Suga.
Sebelumnya, pada 3 Juni, Menteri Luar Negeri Jepang Toshimitsu Motegi juga menggunakan istilah dalam negara (negeri) Taiwan ketika menjawab pertanyaan tentang sumbangan vaksin ke Taiwan, yang sempat menarik perhatian publik internasional. Tetapi pemerintah komunis Tiongkok tidak menanggapi hal ini.
Pada saat itu, Radio Free Asia mengutip Chen Yung-Feng, direktur Pusat Penelitian Jepang di Universitas Tunghai, Taiwan yang mengatakan bahwa, pemerintah komunis Tiongkok mungkin masih berharap mendapatkan sesuatu dari Jepang, atau mungkin tidak ingin langsung berbenturan dengan Jepang sekarang karena ada suatu “kepentingan inti”. (sin)