oleh Jing Zhongming
Pada Juni tahun ini, pihak berwenang komunis Tiongkok telah memaksakan rencana untuk menurunkan peringkat perguruan tinggi independen menjadi pendidikan sarjana kejuruan, memicu protes besar-besaran dari kalangan mahasiswa di Provinsi Jiangsu dan Zhejiang yang menganggap kebijakan itu tidak adil. Di antara mereka, mahasiswa Nanjing Normal University College of Zhongbei adalah yang paling keras dalam menunjukkan tekad untuk menentang keputusan tersebut. Karena itu mereka mendapat tekanan yang kejam dari pihak polisi.
Pada 10 Juni, ada sebuah posting obrolan yang mengungkap temuan di media sosial Tiongkok, yang diperkirakan antara mahasiswa Nanjing Normal University College of Zhongbei yang berpartisipasi dalam protes.
Mahasiswa tersebut mengatakan, bahwa setelah dia mengikuti saran ketua kelas untuk menyerahkan materi inspeksi tertulis kepada seorang mentor, di sana di baru sadar bahwa itu adalah sebuah jebakan.
Tidak hanya para pemimpin perguruan tinggi, tetapi juga banyak polisi yang berada dalam kantor mentor. Usai mahasiswa menyerahkan materi inspeksi di meja mentor, polisi mulai menggeledah ponsel dengan cara seperti sedang menginterogasi pelaku kriminal.
Jika terdapat foto atau rekaman video tentang protes dalam ponsel siswa, atau mempublikasikan konten yang relevan ke media Weibo, Douyin, maka mereka akan mendapat peringatan keras.
Jika ada apilkasi asing seperti Twitter, Facebook dan lainnya dalam ponsel, terlepas dari apakah konten tersebut telah diposting di Internet, ponsel yang bersangkutan langsung diambil oleh polisi. Tak berapa waktu berlalu, polisi telah membawa pergi 5 atau 6 orang mahasiswa.
Mahasiswa yang mengungkap tersebut hanya dikenakan hukuman berupa peringata,n karena ia berhasil menghapus konten sensitif dari ponselnya sebelum jebakan itu. Mahasiswa tersebut juga mengingatkan mahasiswa lain, agar membersihkan ponsel mereka sebelum menyerahkan materi ke mentor.
Mahasiswa tersebut juga menyebutkan bahwa menurut ungkapan mentor, sanksi sekolah untuk mahasiswa yang ikut melakukan protes baru akan dikeluarkan pada Juli. Ini mungkin, karena pihak universitas tidak ingin memicu protes lebih lanjut sebelum peringatan seabad berdirinya Partai Komunis Tiongkok pada 1 Juli 2021.
Pada 9 Juni, ada sebuah posting obrolan antara mahasiswa Nanjing Normal University College of Zhongbei yang berpartisipasi dalam protes dengan ketua kelas.
Ketua kelas mengatakan bahwa, pihak berwenang telah mengklasifikasikan unjuk rasa mahasiswa ini sebagai ‘tindak agitasi yang anti-pemerintah dengan berkolusi dengan kekuatan asing’, untuk itu para mahasiswa yang terlibat diwajibkan menulis laporan inspeksi diri dan menyerahkannya kepada mentor untuk menghindari hukuman berat.
Pada hari yang sama, juga ada pemberitahuan dari Komite Liga Pemuda tahun 2019 yang menyebut para mahasiswa yang melakukan protes sebagai “perusuh”.
Pada 6 Juni, sejumlah mahasiswa beserta orang tua dari Nanjing Normal University College of Zhongbei berkumpul di halaman kampus untuk berunjuk rasa yang dengan cepat diblokir oleh polisi. Selain itu polisi juga melakukan pemukulan terhadap pengunjuk rasa dan menangkap mereka. Sejumlah besar rekaman video dan foto di TKP beredar di Internet. (sin)