oleh Zheng Gusheng
Virus komunis Tiongkok (COVID-19) sampai sekarang masih terus bermutasi. Varian Delta yang untuk pertama kalinya ditemukan di India merupakan virus yang lebih menular dan lebih ganas. Kini telah menyebar ke sedikitnya 85 negara.
Sebagaimana yang diberitakan oleh media resmi pemerintah komunis Tiongkok, bahwa 2 orang mahasiswa langsung terinfeksi virus komunis Tiongkok, hanya karena mereka berjalan melewati pasien positif terinfeksi yang sedang duduk di meja makan. Para ahli WHO menunjukkan bahwa vaksin yang ada sekarang belum mampu melindungi seseorang dari terinfeksi virus varian Delta
Virus Delta telah menyebar di Provinsi Guangdong, Tiongkok. Menurut ‘Guangzhou Daily’, bahwa seorang wanita warga kota Dongguan bermarga Li yang bersama keluarganya, pergi makan malam di McDonald’s pada 12 Juni. Selama dalam ruang kantin itu, 2 orang mahasiswa bermarga Jia dan Jing yang tanpa mengenakan masker berjalan melewati meja Mrs. Li dari jarak dekat.
Pada 18 Juni, Mrs. Li didiagnosis positif tertular virus varian Delta, Jia dan Jing yang hanya berpapasan saja juga didiagnosis masing-masing pada 20 dan 21 Juni. Meskipun anak dan ibu mertua yang tinggal bersama Mrs. Li telah menjalani 4 kali tes asam nukleat dengan hasil semuanya negatif.
Pakar pencegahan epidemi komunis Tiongkok Zhong Nanshan mengatakan dalam sebuah wawancara pada 25 Juni, bahwa viral load dari strain virus Delta 10 kali lebih tinggi daripada strain biasa, konsentrasi virus yang dihembuskan lewat pernapasan cukup besar, dan daya menularnya sangat kuat, dapat menyebar sampai 5 generasi dalam 10 hari. Oleh karena itu, tampaknya definisi dari “kontak dekat” yang ditetapkan sebelumnya perlu direvisi.
Dia mengatakan bahwa, sekarang tampaknya orang-orang yang telah melakukan kontak baik langsung maupun tidak langsung dengan pasien positif, yang 4 hari sebelumnya telah berada dalam ruang yang sama, di unit yang sama, di gedung yang sama itu semuanya termasuk orang yang berkontak dekat, termasuk suspek tertular COVID-19.
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers di Jenewa pada 26 Juni memperingatkan bahwa, virus komunis Tiongkok varian Delta adalah yang paling menular dari varian sebelumnya.
Varian Delta telah menyebabkan munculnya suasana yang mengerikan di India, dan banyak tempat di seluruh negeri terpaksa menambah krematorium sementara. Kini varian ini telah menyebar ke setidaknya 85 negara di seluruh dunia.
Selain itu, sekarang sudah muncul varian Delta + (plus) yang merupakan mutan dari varian Delta, yang memiliki daya penularan lebih tinggi daripada varian Delta. Celakanya, varian ini juga sudah ditemukan dalam sedikitnya 200 kasus di setidaknya 11 negara.Â
Karena virus terus bermutasi, perlindungan vaksin yang ada sangat terganggu. Perwakilan WHO di Rusia, Melita Vujnovic dalam sebuah wawancara pada 26 Juni mengatakan bahwa, bagaimanapun juga vaksinasi dapat mengurangi kemungkinan penularan virus, tetapi vaksin itu sendiri tidak cukup untuk melawan virus varian Delta. (Sin)