oleh Yu TingĀ
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat pada 27 Juli mengeluarkan pedoman pencegahan epidemi baru.
Pedoman yang direkomendasikan CDC-AS tampaknya hanya mengulangi pernyataan terdahulu. Pada 13 Mei, mereka mengumumkan bahwa bagi mereka yang sudah mendapatkan suntikan vaksin lengkap, Boleh tidak menggunakan masker. Tetapi pada 27 Juli, mereka mengubahnya menjadi perlu untuk melanjutkan mengenakan masker.
Rochelle Walensky, Direktur CDC-AS mengatakan : “Data tentang virus varian Delta dari sejumlah negara bagian AS juga dari negara lain menunjukkan bahwa dalam kasus yang jarang terjadi, beberapa orang yang telah menyelesaikan vaksinasi dapat menjadi penular virus setelah terinfeksi oleh virus varian Delta kepada orang lain”.
Selain itu, menurut rekomendasi terbaru dari CDC, daerah dengan tingkat diagnosis lebih dari 10% penduduk atau lebih dari 100 kasus yang dikonfirmasi per 100.000 orang akan didefinisikan sebagai daerah penyebaran tinggi.
Termasuk Kota New York, Los Angeles, San Francisco, Negara Bagian Florida semua ini memenuhi kriteria tersebut.
Pakar penyakit menular Amerika Serikat Anthony Fauci mengatakan : “Yang sedang kita hadapi sekarang ini adalah virus yang dapat berevolusi dan meloloskan diri dari sistem kekebalan manusia”.
Saat ini, virus varian Delta yang sangat menular telah menjadi penyebab utama epidemi di Amerika Serikat. Masih banyak ketidakpastian tentang virus ini, termasuk kemampuannya untuk lolos dari sistem kekebalan manusia.
Wisatawan asal Texas Mitzi Coffin mengatakan : “Saya memiliki gangguan pada sistem kekebalan tubuh. Sekiranya saya harus memakai masker di dalam ruangan sekalipun”.
Jeff Kim, warga AS mengatakan : “Virus varian Delta ini sepertinya masih mampu membuat orang yang telah menerima vaksinasi lengkap menjadi penyebar virus bagi orang lain, jadi saran untuk terus memakai masker itu adalah benar”.
Warga New York Abby Gonzalez mengatakan “Kita tidak ingin kena lockdown lagi. Semua orang kiranya ingin kembali ke suasana sebelum epidemi”. (sin)