Keparahan Lonjakan Kasus di Tiongkok Hingga Jepang yang Mencapai Rekor Baru Selama Dua Hari

NTD

Lebih dari 200 juta orang didiagnosis dengan virus Komunis Tiongkok (COVID-19) di luar Daratan Tiongkok, dan sekitar 4,27 juta orang meninggal dunia pada Jumat (6/8/2021). Di Jepang, lebih dari satu juta orang telah terinfeksi, dan 15.000 kasus baru telah dikonfirmasi dalam sehari. Situasi epidemi di daratan Tiongkok semakin parah, dan kasus yang dikonfirmasi telah muncul di Xiangtan, Hunan.

Epidemi di daratan Tiongkok terus menyebar luas. Babak baru epidemi di Hunan, terkonsentrasi di Zhuzhou, Zhangjiajie dan Xiangtan. Sedangkan kasus-kasus baru terus bermunculan.

Dalam sebuah video menunjukkan petugas menghampiri tempat tinggal warga. Manajemen komunitas berkata : “Isolasi telah dimulai sekarang.”

Seorang warga lalu bertanya : “Tidak ada dari kita yang bisa keluar.”

Manajemen komunitas menjawab dengan berkata : “sudah tidak bisa keluar lagi.”

Lalu warga bertanya : “seluruh Gedung kami?”

Manajer komunitas berkata : “Ya, ada juga gedung di sebelah.”

Banyak komunitas, termasuk Zhuzhou Jincheng Yipin, ditutup, dan warganya diuji asam nukleatnya.

Orang-orang di Xiangtan juga melakukan tes asam nukleat dalam semalaman.

Menurut media resmi setempat, Provinsi Hunan, Tiongkok memiliki 3 zona berisiko tinggi dan 25 zona berisiko sedang. Pihak berwenang memaksa orang-orang untuk divaksinasi.

Penduduk Zhuzhou, Mr. He berkata : “Sekarang komunitas meminta kami untuk divaksin. Jika Anda diminta di vaksin, Anda harus divaksin. Sebelum giliran, saya tidak mau divaksin, Saya khawatir tentang vaksin domestik.”

Publik mengatakan bahwa pemerintah daerah, memiliki kontrol yang sangat ketat atas percakapan dan media tidak resmi, tidak diperbolehkan untuk mengambil foto. Epidemi sebenarnya mungkin bahkan lebih serius yang dilaporkan aparat.

Sementara itu, Virus varian delta terus menyebar di Jepang. Pada hari Jumat 6 Agustus, Jepang menambahkan 15.645 kasus yang dikonfirmasi, rekor tertinggi selama dua hari berturut-turut. Ada 4.515 kasus baru di Tokyo, melebihi 4.000 kasus selama tiga hari berturut-turut.

Olimpiade Tokyo  ditutup pada Minggu 8 Agustus.Komite Penyelenggara Olimpiade Tokyo mengatakan pada Jumat 6 Agustus,  ada 29 kasus baru terkait Olimpiade dan diantaranya tidak ada para atlet. Jumlah total kasus yang dikonfirmasi terkait dengan Olimpiade telah mencapai 387 kasus.

Pemerintah Jepang telah meluncurkan pesan “Tidak sakit kritis, isolasi di rumah”, yang bertujuan untuk memastikan bahwa pasien yang sakit parah memiliki tempat tidur yang cukup dalam menghadapi ledakan infeksi.

Sedangkan, Kota New York minggu ini memperkenalkan langkah-langkah pencegahan epidemi yang mirip dengan “paspor vaksin”, yang membatasi orang makan di dalam ruangan dan pergi ke tempat hiburan seperti pusat kebugaran.

Calon walikota dan warga New York, memprotes kebijakan itu di depan kantor pemerintah kota setempat

Calon Walikota New York, Curtis Sliwa mengatakan : “Kami telah diberitahu bahwa sebagai orang Amerika, kami memiliki hak istimewa yang suci. Kami tidak perlu menunjukkan kartu identitas kami saat memberikan suara. Namun demikian kini, kami perlu menunjukkan kartu identitas kami untuk memasuki bar atau restoran.” (hui)