ETIndonesia-Banyak orang pintar dan berbakat, banting tulang seumur hidup, tapi tetap saja jadi kuli. Ketika ditanya kenapa tidak jadi bos saja, perasaan mereka pun bergejolak dan bergumam dengan kesal : Kenapa aku tidak bisa menjadi bos ? Jelas-jelas aku lebih cakap dan pintar dari bos ! Kalau begitu tahukah Anda apa sebabnya, kenapa bukan Anda yang jadi bosnya ?
Sebenarnya, Anda tidak bisa menjadi bos, bukan karena Anda tidak punya kemampuan itu, tapi faktor terbesarnya adalah, karena Anda tidak punya daya tahan yang mutlak dimiliki oleh sosok seorang bos sejati !
Pertama, bos harus memiliki daya tahan
Inilah perbedaan terbesar antara bos dan karyawan.
Jika karyawan merasa tidak senang dengan pekerjaannya, dia bisa saja bilang saya mau berhenti, tapi sebagai seorang bos tidak bisa semaunya seperti itu.
Bahkan meski besok akan gulung tikar sekali pun, hari ini tetap harus membayar gaji karyawan sambil tersenyum dan mengucapkan terima kasih.
Kedua, sebagai seorang bos harus sanggup menanggung penderitaan
Semua tonjolan di depan medali yang membanggakan itu adalah hasil yang tercipta dari tempaan palu di belakang.
Orang-orang hanya melihat kejayaan di depan mereka, tapi lupa : di balik kesuksesan itu adalah untaian penderitaan!
Sebagai seorang bos harus mampu menanggung derita, belajar menjadikan penderitaan itu sebagai hal yang biasa.
Ketiga, seorang bos harus bisa memikul atas perubahan yang cepat
Masa lalu itu sudah pasti, sementara masa depan adalah perubahan yang tak terduga.
Gedung pencakar langit yang tampak kokoh hari ini, bisa saja runtuh keesokannya.
Sebagai seorang bos harus bisa menerima perubahan setiap saat, dan menjadi pilar penyanggah.
Tetap teguh dengan arah Anda dalam ketidakpastian.
Keempat, bos harus mampu menanggung masalah yang terjadi
Jika karyawan melakukan kesalahan, bos yang akan mengambil alih tanggung jawab, sebaliknya kalau bos yang salah, maka hanya dia yang mampu memikulnya.
Keputusan yang salah adalah sesuatu yang buruk bagi orang biasa, tapi bagi orang yang cerdas-bijaksana, keputusan itu bisa berubah menjadi hal yang baik.
Kelima, seorang bos harus bisa membangun kesuksesan itu berdasarkan masalah yang dihadapi
Ibarat teratai, menjadikan lumpur sebagai nutrisi dan energi hidup Anda.
Yang disebut masalah besar adalah peluang besar, masalah kecil peluangnya juga kecil, tidak akan ada peluang jika tidak ada masalah.
Keenam, seorang bos harus bisa menanggung dalam ketidakpastian
Sekarang bisa terlihat dengan jelas di depan mata, namun masa depan itu buram, tidak bisa dipastikan karena itu, sebagai seorang bos harus bisa mengambil keputusan berdasarkan intuisi dan pertimbangan dasar dalam kondisi yang tidak pasti, jadi harus berani mengambil keputusan dalam ketidakpastian untuk masa depan!
Ketujuh, seorang bos harus bisa menerima kegagalan sekaligus kesuksesan !
Ada dua tokoh yang gagal dalam sejarah Tiongkok tempo dulu , namanya Xiang Yu dan Li Cun-xu.
Yang pertama tidak tahan dengan kegagalan, sementara yang terakhir tidak dapat memikul kesuksesannya.
Banyak orang suka mengeluh dan menyalahkan orang lain setelah mereka gagal. Ini yang disebut kekecewaan dengan menampakkan wujudnya.
Sebaliknya banyak yang jatuh terpuruk ketika sukses, ini yang disebut kepuasan hingga lupa diri.
Sosok sejati orang yang hebat pasti tidak akan lupa diri dengan semua kesuksan yang diraihnya, sebaliknya saat gagal atau terpuruk juga tidak akan menampakkan wujudnya.
Sebenarnya, bisa tidaknya Anda menjadi seorang bos itu bisa Anda deteksi sendiri !(jhn/yant)
Sumber: sofiajo.orgs
Apakah Anda menyukai artikel ini? Jangan lupa untuk membagikannya pada teman Anda! Terimakasih.