ETIndonesia-“Apa pun yang terjadi, aku akan selalu setia seiring bersamamu, dan hanya maut yang bisa memisahkan kita”. Sumpah setia atas nama cinta yang begitu mengharukan seperti itu telah menyentuh kalbu banyak orang, tetapi cinta sejati tidak membutuhkan ungkapan yang menghanyutkan seperti itu.
Ungkapan seindah apa pun akan pudar tersapu angin seiring berlalunya waktu, dan setelah bertahun-tahun, kita pun tak ingat lagi dengan keteguhan dan ketulusan janji setia pada saat itu. Sebenarnya, sumpah setia seindah apa pun itu tidak bisa disandingkan dengan sepatah kata “Aku akan menikahimu!”
Ada seorang pria yang tulus setia bernama Jason. Dua puluh tahun yang lalu, dia kerap bermain bersama dengan teman sebayanya sejak masa kanak-kanak, para tetangganya pun berseloroh, “Kalian tampak ceria dan akrab saat bermain bersama, nanti setelah dewasa akan menjadi suami-istri.”
Nada canda tetangganya itu membuat pria kecil itu terus berpikir, dan berkata pada si gadis cilik, teman mainnya itu : “Mulai hari ini, aku akan menabung, nanti setelah dewasa aku akan melamarmu menjadi istriku.” Katanya dengan mimik serius kala itu.
Sejak itu, Jason mulai menabung uang jajan dari orangtuanya sekeping demi sekeping. Dua puluh tahun kemudian, (uang) koin yang dia simpan pun menggunung dan bertumpuk-tumpuk seperti piramida.
Setiap koin yang disimpannya itu merupakan ketulusan hatinya. Dia telah bertahan selama 20 tahun atas janji dan cintanya terhadap gadis cilik kala itu yang kini telah beranjak remaja.
Meski keduanya terpisah di dua tempat yang berbeda karena studi dan pekerjaan mereka masing-masing, dan baru bertemu pada saat hari raya, namun, dia tetap ingat dengan janjinya pada si gadis cilik itu.
Suatu hari, dia ke toko perhiasan dan bertanya kepada pegawai toko apakah bisa membeli cincin berlian dengan (uang) koin. Baik manajer maupun pegawai toko tampak terkesan dengan ketulusannya, dan atas persetujuan manajer, para pegawai toko perhiasan mulai menghitung tumpukan koin itu.
Mereka tampak dengan sabar menghitung sekeping demi sekeping tumpukan koin uang, dan baru selesai menghitung setelah menghabiskan sepanjang waktu pagi itu.
Jumlah total dari tumpukan koin yang sangat banyak dengan berat 150 kilogram itu sekitar 25,6 juta rupiah.
Dengan hati berbunga-bunga, dia pun pun pulang ke rumah sambil membawa cincin berlian yang dibelinya dengan kepingan koin cintanya, dan akan memberikan kejutan pada pacarnya.
Dia ingin mewujudkan janji setianya semasa kanak-kanak dengan melamar si gadis kecil yang kini telah dewasa itu menjadi istrinya seumur hidup.
Dua sejoli yang saling mencintai ini akhirnya menyatu menjadi suami istri, dan hidup bahagia selamanya !(jhn/yant)
Apakah Anda menyukai artikel ini? Jangan lupa untuk membagikannya pada teman Anda! Terimakasih.