Beijing Melaporkan Kasus Antraks, Penderita Dikarantina

Dorothy Li

Para pejabat kesehatan di Beijing melaporkan sebuah kasus antraks pernapasan pada 8 Agustus. Sang penderita adalah seorang penduduk kota Chengde di Provinsi Hebei, utara Tiongkok, memiliki kontak dengan binatang yang terinfeksi, kata pihak berwenang.

Penderita tersebut dikarantina dan saat ini sedang menerima perawatan di sebuah rumah sakit di Beijing, menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Beijing. Penderita tersebut dipindahkan dari Hebei ke Beijing, empat hari setelah menunjukkan gejala.

Para pejabat kesehatan mengatakan penderita tersebut telah melakukan kontak dekat dengan sapi, domba, kambing, dan produk yang berasal dari binatang tersebut. Tidak ada rincian lebih lanjut yang diungkapkan, termasuk informasi pribadi penderita tersebut, selama konferensi pers pada Senin 9 Agustus.

Antraks adalah sebuah penyakit menular yang mengancam jiwa yang disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis, yang biasanya ditularkan dari binatang-binatang, terutama pemamah biak seperti sapi, kambing, rusa, dan domba. 

Meski jarang, manusia dapat tertular antraks jika manusia bersentuhan dengan kulit, bulu, atau daging binatang-binatang yang terinfeksi. Orang-orang yang bekerja di bidang pekerjaan tertentu yang melakukan kontak erat dengan binatang-binatang seperti dokter hewan dan petani mungkin memiliki sebuah peningkatan risiko paparan.

Antraks tidak menular seperti pilek atau flu. Antraks masuk ke dalam tubuh melalui kulit, paru-paru, atau sistem pencernaan.

Orang-orang yang menderita antraks pernapasan mengalami gejala-gejala seperti flu. Berdasarkan Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC), infeksi tersebut “terutama dimulai di kelenjar-kelenjar getah bening di dada sebelum menyebar ke seluruh seluruh tubuh, pada akhirnya menyebabkan masalah-masalah pernapasan yang parah dan syok.” Sekitar 55 persen pasien bertahan hidup dengan pengobatan yang agresif.

Orang-orang yang terinfeksi antraks kulit (infeksi melalui kulit yang disebabkan oleh luka potong atau goresan), mudah diobati dengan antibiotik-antibiotik, menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. 

Jenis infeksi ini dapat menyebabkan gejala-gejala seperti lepuh atau benjolan yang agak gatal, yang dapat berkembang menjadi sebuah sakit kulit tanpa nyeri dengan sebuah pusat berwarna hitam.

Kantor Berita Tiongkok yang dikelola pemerintah Tiongkok melaporkan pada April 2018, bahwa tiga petani Tiongkok di daerah Haiyuan, di Daerah Otonomi Ningxia Hui di tengah Tiongkok, terinfeksi antraks dan pihak berwenang mengklaim bahwa situasi terkendali adalah terkendali saat itu. 

Namun, sebulan kemudian, pihak berwenang Rusia mengeluarkan sebuah peringatan perjalanan kepada warga negaranya, dan memperingatkan warganegaranya mengenai bepergian ke tengah Tiongkok karena wabah antraks.

Antraks tetap menjadi sebuah masalah kesehatan global, karena tingkat kematiannya dapat mencapai 90 persen jika seseorang menghirup spora antraks, menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.

Pada September 2001, surat-surat yang berisi spora-spora antraks dalam bentuk bubuk yang halus, mulai muncul di sistem pos Amerika Serikat. Surat-surat tersebut terkirim ke Florida, New York, New Jersey, Connecticut, dan Washington; dan para penerima surat-surat tersebut termasuk dua Senator dan beberapa outlet media. Lima orang meninggal dan 22 orang lainnya terinfeksi antraks pernapasan. 

FBI melakukan sebuah penyelidikan selama tujuh tahun terhadap serangan tersebut, yang disebut sebagai Amerithrax, dan menggambarkannya sebagai “salah satu yang terbesar dan paling kompleks dalam sejarah pelaksanaan hukum.”

Menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS, kasus-kasus antraks jarang terjadi di Amerika Serikat, tetapi antraks digunakan sebagai senjata biologis sejak Perang Dunia I. (Vv)