ETIndonesia-Di padang pasir atau padang rumput yang luas, hanya serigala yang menjadi musuh alami unta.
Serigala terkenal karena kebringasannya, menggunakan gigi tajamnya sebagai senjata untuk bertempur dan membunuh lawannya untuk mendapatkan makanan.
Dari faktor ini, jelas unta bukan lawan serigala. Namun, unta memiliki cara lain dalam menghadapi lawannya. Untuk bertahan hidup, unta bukan menyerang balik lawannya, tapi melarikan diri.
Setiap saat unta dan serigala bertemu, serigala selalu akan menyerang dengan penuh nafsu untuk segera menghabisi unta.
Sebaliknya, unta selalu tampak santai tidak terburu-buru menghadapi lawannya, ia selalu menderu kencang, lalu berlari sekencangnya.
Namun, jelas serigala tidak akan begitu saja melepaskan santapan lezatnya, ia pun mengejar sekencangnya, tapi ia tak menyangka, pengejarannya ini justru masuk dalam perangkap unta, dan sang serigala pasti akan mati.
Awalnya jelas laju kecepatan lari unta tidak sekencang serigala, tapi lama kelamaan laju kecepatan lari serigala melambat.
Melihat serigala melambat, unta juga memperlambat larinya, memberi sedikit semangat dan harapan pada serigala.
Benar saja, serigala itu termakan jebakan unta, ia terus mengejar unta yang sekilas tampak kelelahan, padahal yang benar-benar kelelahan adalah serigala.
Perlahan-lahan unta menarik serigala ke padang pasir yang luas gersang tanpa air dan kehidupan ……
Serigala itu telah menghabiskan kekuatan terakhirnya, seluruh badannya lemas, moncongnya mengeluarkan busa putih dan tewas di tempat.
Sementara pada saat itu, unta masih kuat.
Akhirnya, dengan cara itu, unta berhasil mengalahkan musuh alaminya.
Unta adalah hewan herbivora, sedangkan serigala adalah karnivora.
Awalnya terdengar mustahil unta yang lemah itu bisa mengalahkan serigala yang kuat-ganas. Namun, pada kenyataannya si lemah memang bisa mengalahkan si kuat.
Sebenarnya, unta tidak mengalahkan serigala secara fisik, tapi dengan daya tahan dan kecerdikannya yang membuat serigala mati lemas.
Dari sisi ini, unta menggunakan kelebihannya sampai ekstrem, hingga akhirnya menang.
Bertahan sampai akhir sampai semua faktor yang tidak menguntungkannya lenyap, membalikkan situasi awal yang tidak menguntungkan, sampai akhirnya unta menjadi pemenang dan menjadi si kuat.
Sifat rakus dari serigala akhirnya mencelakai dirinya sendiri, sementara unta menyelamatkan dirinya dengan memanfaatkan keserakahan serigala. Dari sisi ini, jelas menunjukkan bahwa serigala itu dikalahkan oleh dirinya sendiri.
Hal yang sama juga berlaku pada manusia, satu hal yang paling sulit diatasi seseorang adalah menaklukkan dirinya sendiri.
Untuk mematahkan “Efek Matius”, membalikkan situasi, maka Anda harus memanfaatkan kelebihan Anda sendiri untuk mengalahkan lawan.
Secara keseluruhan, unta menggunakan daya tahan dan kecerdikannya. Selain itu juga keteguhan keberanian, kekuatan, ketekunan, siasat dan sebagainya. Semuanya yang bisa dimanfaatkannya hingga mencapai kemenangan terakhir.(jhn/yant)
Apakah Anda menyukai artikel ini? Jangan lupa untuk membagikannya pada teman Anda! Terimakasih.