ETIndonesia-Apa yang paling anda sesali dalam sepanjang hidup anda ketika sudah tua? Peringkat lima pertama dalam statistik global !
Pertama : 92% orang menyesal tidak bekerja cukup keras di usia muda sehingga tidak ada hasil apapun
Tidak ada gunanya lagi berkeluh kesah dan menyesal di hari tua ketika di usia muda tidak berusaha/bekerja keras, kesempatan emas semasa muda selalu berlalu dengan cepat tanpa disadari.
Semasa remaja, kerap tak lepas dari banyaknya godaan bahkan perangkap, sehingga baru anda sadari ternyata tidak ada hasil apapun yang anda raih ketika sudah tua.
Sebagian besar orang hidup dengan mengikuti sikap kebanyakan orang, orang lain belajar dia ikut belajar, orang lain bekerja dia juga ikut kerja, orang lain bersenang-senang dia juga ikut bersenang-senang. Sehingga jelas, dia tidak akan mendapatkan lebih dari apa yang didapatkan orang lain.
Untuk mendapatkan sesuatu yang tidak bisa didapatkan orang lain, maka anda harus berjuang untuk sesuatu yang tidak ingin dilakukan orang lain, terutama ketika Anda masih muda.
Jadi, saat anda masih punya waktu, vitalitas dan stamina, sebaiknya cepat rumuskan rencana yang realistis, kemudian wujudkan selangkah demi selangkah tanpa henti sesuai dengan rencana ini, dan sampai pada akhirnya nanti anda akan berhasil.
Kedua : 73% orang menyesal salah memilih karir ketika mereka masih muda
Tiga mahasiswa ditugaskan secara bersamaan di suatu divisi, satu tahun kemudian, satu diantaranya itu pindah ke perusahaan lain karena muak sehari-hari melihat wajah atasannya, sementara dua lainnya tetap memilih amannya saja setiap hari berangkat pagi pulang sore.
Dan satu tahun kemudian, salah satu mahasiswa itu memutuskan mengundurkan diri buka toko sendiri, kini tinggal satu mahasiswa terakhir yang tetap bertahan, melihat dua temannya berjuang di pabrik dan restoran, ia justeru merasa bangga hidupnya yang stabil.
Beberapa tahun kemudian, ketiga mahasiswa itu berkumpul bersama, salah satu teman mereka yang bekerja di pabrik ketika itu sekarang menjabat sebagai kepala pabrik, sedangkan mahasiwa yang bekerja di restoran ketika itu sekarang telah menjadi jutawan, sementara mahasiwa yang tetap bekerja disana masih berkutat di tempat menghabiskan “masa-masa emasnya” yang semakin terkikis dibawah ocehan pimpinannya.
Saat memilih pekerjaan atau karir, faktor pertama yang banyak dipertimbangkan orang adalah penghasilan tetap dan kehidupan yang nyaman stabil, kurang tertarik untuk menghadapi kesempatan yang lebih menantang. Dengan tidak adanya tekanan, maka otomatis tidak ada kekuatan pendorong, dan dengan tidak adanya dorongan, maka potensi yang ada pun terbenam.
Ketiga : 62% orang menyesal menerapkan pendidikan yang tidak tepat pada anak-anak
Anak merupakan kelanjutan hidup kita, kelanjutan yang diharapkan, banyak orang yang rela melakukan segalanya demi anak, menanggung semua rasa sakit dan penderitaan.
Tapi mengharapkan anak-anak kelak berhasil mungkin tak lebih dari harapan baik orang tua di satu sisi, sementara bagi anak-anak, mungkin mereka hanya ingin menjadi sesosok orang biasa yang sederhana dan bahagia.
Lalu, banyak orang tua yang mendidik anak-anaknya dengan pola pemaksaan, pengawasan ketat bahkan menggunakan tongkat (kiasan memukul) dan cara-cara keras lainnya memaksa anak-anaknya mengikuti jalur yang telah ditetapkan orang tua.
Namun, pada akhirnya, sebagian besar orang tua mau tidak mau harus merasakan kekecewaan dalam menghadapi kenyataannya, hanya segelintir yang disebut “sukses”itu pengecualian, tetapi mereka juga menarik napas panjang anak-anak menjalani kesehariannya yang pahit, sedikitpun tidak menikmati masa kanak-kanak, masa remaja seharusnya diisi dengan sinar keceriaan.
Keempat : 57% orang menyesal tidak menghargai pasangannya
Baru sadar kerasnya alkohol setelah mabuk, dan baru tahu betapa dalamnya cinta itu setelah pernah mencintai.
Hal-hal yang berhubungan dengan cinta, selamanya selalu tidak pernah tahu bagaimana menghargai cinta saat memilikinya, dan baru sadar betapa berharganya cinta itu setelah kehilangan.
Dua zat yang selamanya tidak akan pernah bisa diciptakan manusia, yaitu air pelupa cinta dan obat penyesalan. Saat muda tidak menghargai, memberikan perhatian dan pemahaman, sampai ketika tua nanti baru menyesal, tapi semuanya sudah terlambat.
Kelima: 45% orang menyesal tidak merawat tubuhnya (kesehatan) sendiri dengan baik
“Tubuh yang sehat adalah modal revolusi”, kata-kata ini tidak akan pernah ketinggalan jaman, banyak orang yang menukar segalanya dengan tubuhnya (kesehatan) menjelang usia 60 tahun, lalu menggunakan segalanya untuk menukar kesehatan tubuhnya setelah usia 60 tahun kemudian.
Tidak ada sesuatu apapun di dunia ini yang jauh lebih penting daripada kesehatan diri sendiri. Meski punya harta benda segunung pun, tapi tanpa tubuh yang sehat, apalah artinya, dan apa yang bisa anda lakukan ?
Alasan mengapa kita iri pada mereka yang masih muda, karena bisa menyesal kapan saja ketika masih muda, bisa dikoreksi dan diperbaiki setiap saat, tapi begitu memasuki usia tua, maka banyak hal yang tidak bisa diubah lagi.
Jadi, saat masih muda, sebaiknya belajarlah dengan tekun, dan bersuka citalah sepuasnya, jangan sampai sudah tua nanti baru mendesah dan berkeluh kesah, semuanya sudah terlambat.
Berikut ini adalah curahan hati orangtua, mari simak sejenak :
Nak, saat nanti saya sudah tua, saya harap kalian sebagai anak-anak tidak menganggap saya merepotkan.
Sekarang saya perlu dirawat, sama seperti saya merawat kalian saat masih anak-anak dulu, saya harap kalian bisa sedikit bersabar ketika merawat saya.
Ketika saya sudah tua, tangan sering gemetar, sering menumpahkan lauk pauk ke pakaian saat makan, saya harap jangan marah, harap kalian bisa sedikit bersabar, sama seperti kalian yang juga sering menumpahkan makanan semasa kecil dulu saat makan.
Saat saya sudah tua, sering lupa sampai dimana pembicaraan saya, kemudian saya ulang lagi dari awal, harap beri waktu sedikit, biar saya pikirkan baik-baik, kemudian saya lanjutkan lagi pembicaraa saya yang belum selesai.
Sebenarnya, tidaklah penting apa yang saya bicarakan, harap kalian bisa bersabar sedikit menghadapi saya.
Saat saya sudah tua, dimana ketika saya mengulangi lagi dan lagi setiap malam kata-kata yang sudah membosankan kamu untuk mendengarnya, harap kamu jangan mengacaukan pikiran saya, sama seperti saat saya bercerita ratusan kali cerita tentang si kelinci putih saat kamu kecil dulu, sampai kamu tertidur pulas sambil tersenyum dalam mimpi.
Sepanjang hidup orang tua itu berlalu begitu saja dalam kesibukannya sehari-hari, kemudian berharap anak-anaknya bisa sedikit bersabar dan tidak merasa jengkel menghadapinya saat di hari tuanya, karena kita (anak-anak) juga akan menjadi tua nantinya, dan akan sama seperti orang tua juga berharap anak-anak bisa bersikap baik pada kita, selaku orangtuanya. (Jhon/asr)
Sumber : How.01.com