ETIndonesia-Lin Bing-wen, Direktur Rumah Sakit National Cheng Kung University Hospital, Tainan, Taiwan tutup usia pada 61 tahun karena penyakit kanker. Kepergiannya yang tiba-tiba ini sangat mengejutkan dunia medis, mengingat dia masih tampak sehat-sehat saja sebelum meninggal !
Lin Bing-wen adalah salah satu dari sedikit direktur rumah sakit tingkat pusat kedokteran yang meninggal selama masa jabatannya.
Dia adalah mantan wakil direktur National Cheng Kung University Hospital, Tainan, Taiwan. Dia terpilih sebagai direktur rumah sakit tiga tahun yang lalu dan terpilih kembali pada April tahun 2017 lalu, tak lama kemudian didiagnosis menderita kanker.
Dia pernah menderita kanker prostat beberapa tahun yang lalu dan sembuh setelah perawatan intensif. Pada April 2016 lalu, saat akan diangkat kembali sebagai direktur rumah sakit, tiba-tiba dia merasa lelah, kemudian dia merasakan adanya kelenjar getah bening di tubuhnya, dan ternyata dia menderita kanker setelah diperiksa lebih lanjut.
Selama perawatan, dimana karena dia sendiri adalah seorang dokter, sehingga sangat optimis dengan kondisinya.
Nyawa manusia itu sangat rapuh, hidup dan mati sudah ditakdirkan dan tidak bisa dilawan, bahkan mendiang CEO Apple Steve Jobs juga tak berdaya dihadapan penyakit yang menggerogotinya!
Bertahun-tahun lalu, salah satu teman kuliah saya menceritakan kepada saya tak lama setelah istrinya meninggal.
Dia menceritakan kepada saya : “Ketika dia sedang membereskan barang-barang peninggalan mendiang istrinya, dia menemukan selendang sutra istrinya yang mereka beli di butik terkenal saat jalan-jalan ke New York.”
Itu adalah selendang mahal yang indah, label harganya yang mahal masih tergantung di atasnya, dan selendang itu belum pernah dipakai istrinya, karena ia merasa sayang, dia baru akan memakai selendang mahal itu pada hari yang spesial.
Sampai disini, dia berhenti sejenak, dan saya juga diam sambil memandangnya, beberapa saat kemudian dia melanjutkan : “Jangan pernah menunggu hari yang spesial baru menggunakan barang yang bagus, setiap hari dalam hidupmu itu adalah hari yang istimewa.”
Sejak itu, setiap mengingat ceritanya, saya selalu menyingkirkan dulu segala kesibukan yang sedang saya kerjakan, saya santai sejenak dengan membaca novel/buku, mendengarkan musik, berbaring santai di atas sofa, memanfaatkan sebagian waktu untuk diri sendiri.
Kita sering berpikir ingin berkumpul dengan teman-teman, tapi selalu bilang “Ah, nanti saja kalau sempat”.
Sebenarnya, setiap pagi saat kita membuka mata, kita harus mengatakan pada diri kita sendiri bahwa ini adalah hari istimewa. Setiap hari, setiap menit itu sangat berharga.
- Jangan selalu bekerja di bawah tekanan, yang akan membuat ambruk fisik/kesehatan kita!
- Jangan lupa, tubuh (kesehatan) adalah segalanya, kita tidak akan bisa lagi menikmati semua kesenangan kalau tidak sehat.
- Jangan berpikir bahwa yang bisa menyelamatkanmu itu adalah dokter, tapi dirimulah yang bisa menyelamatkan diri sendiri, memelihara kesehatan jauh lebih penting daripada menyelamatkan nyawa.
- Jangan berpikir mendapatkan balasan atas apa yang kamu persembahkan, hanya dengan melakukan segala sesuatunya dengan tulus tanpa mengharapkan balasan itu, baru akan mendapatkan balasan baik pada akhirnya.
- Jangan abaikan orang/teman yang berjodoh dengan Anda, karena Anda baru akan sadar bahwa sahabat sejati atau teman dalam arti sesungguhnya itu sulit ditemukan setelah semua bentuk kesenangan dan kemewahan berakhir!
Bekerjalah secara wajar, nikmati perlahan hidup Anda, nikmati dengan ceria setiap hari dalam hidup Anda.
Setelah membaca esai ini, bagikanlah kepada keluarga dan teman-teman baik Anda! Siapa tahu Anda bisa mengubah pandangan hidup banyak orang!(jhn/yant)
Sumber: life.bldaily.com
Apakah Anda menyukai artikel ini? Jangan lupa untuk membagikannya pada teman Anda! Terimakasih.