oleh Wang Xiang
Dari dokumen regulator yang dipublikasikan pada Rabu 10 November sore, terlihat bahwa CEO raksasa mobil listrik Amerika Serikat Tesla, Elon Musk telah menjual saham Tesla total sekitar nilai USD. 5 miliar antara tanggal 8 hingga 10 November
Ini adalah pertama kalinya Elon Musk menjual saham Tesla dalam 5 tahun terakhir. Pada Senin, dia menjual kurang dari 1% rasio kepemilikan sahamnya. Pada Selasa dan Rabu, dia menjual 2% saham yang totalnya mencapai sekitar 4,5 juta lembar saham dalam 3 hari itu. Menurut laporan dari Market Watch, Musk masih memegang lebih dari 170 juta saham Tesla, yang setara dengan memegang 17% saham perusahaan Tesla.
Karena Musk meluncurkan jajak pendapat di Twitter pada 6 November untuk meminta pendapat penggemarnya, tentang apakah dirinya perlu menjual saham Tesla, yang kemudian mendapat sorotan publik.
Musk menulis di akun Twitter pada saat itu : Baru-baru ini, banyak orang telah menggunakan keuntungan yang belum direalisasi sebagai sarana menghindari pungutan pajak, karena itu saya mengusulkan untuk menjual 10% kepemilikan saham Tesla saya. Apakah kalian mendukung saya melakukan ini ? Akhirnya, hampir 58% dari 3,5 juta penggemarnya menyatakan dukungan kepada Mush untuk menjual saham.
Perpajakan atas keuntungan yang belum direalisasi adalah RUU yang dipromosikan oleh Partai Demokrat di Kongres. Senator Demokrat Ron Wyden, ketua Komite Keuangan Senat, mengusulkan pajak tahunan atas keuntungan modal yang belum direalisasi atas aset likuid yang dimiliki oleh para miliarder. Selanjutnya, Partai Demokrat memasukkan rencana ini ke dalam program pengeluaran sosial dan perubahan iklim dengan nilai sebesar USD. 1,75 triliun (juga dikenal sebagai “Better Rebuild Act”), yang sumber dananya diharapkan berasal dari pajak atas perusahaan terbesar, dan individu terkaya Amerika Serikat.
Dewan Perwakilan Rakyat memberikan suara pada 5 November, membuka jalan untuk program pengeluaran Biden melalui pemungutan suara. Partai Demokrat mencapai kesepakatan bahwa jika penilaian Kantor Anggaran Kongres (CBO) terhadap RUU Pengeluaran Sosial dan Perubahan Iklim setuju dengan Gedung Putih, kaum moderat akan memilih rencana tersebut. Pernyataan itu juga didukung oleh Biden.
Pada 5 November, Biden mengeluarkan pernyataan yang menyebutkan, dirinya yakin bahwa program pengeluaran yang dicanangkan itu akan lolos lewat pungutan suara yang dilakukan pada 15 November.
Wall Street Journal melaporkan bahwa, karena Musk tidak menerima gaji tunai dari Tesla dan memilih untuk menggunakan penghargaan saham sebagai kompensasi, ia menghadapi tenggat waktu pada Agustus tahun depan dan perlu mengubah puluhan juta opsi saham menjadi saham sebelum itu. Kalau tidak saham akan kadaluarsa dan tidak bernilai.
Dokumen tersebut mengatakan bahwa Elon Musk menjual saham biasa ini, semata-mata untuk memenuhi kewajiban pajak dari pihak yang menyatakan terkait dengan pelaksanaan opsi saham. Kontrak opsi ini berasal dari penghargaan opsi saham yang diterima Musk pada tahun 2012.
Faktanya, dokumen regulator menunjukkan bahwa Elon Musk sudah merencanakan penjualan saham ini pada 14 September lalu, hampir dua bulan sebelum meminta saran kepada penggemarnya lewat Twitter yang dinilai hanya berupa gurauan semata.
Musk, yang kini berusia 50 tahun, adalah orang terkaya di dunia. Menurut penilaian Billionaires Index yang dikeluarkan Bloomberg, kekayaan Elon Musk pada Rabu 10 Novermber mencapai USD. 299 miliar. (sin)