Sebuah Tambang yang terletak di dekat desa Mukera di provinsi Kivu Selatan di Kongo tenggara diserang kelompok bersenjata. Identitas militan belum diketahui. Penyerangan itu diungkapkan oleh pejabat lokal dan juru bicara militer setempat pada Minggu (21/11/2021).
Menurut berita Reuters, juru bicara militer setempat Dieudonne Kasereka mengatakan bahwa kelompok bersenjata terlibat baku tembak dengan polisi dan lima warga Tiongkok diculik.
Sebelumnya, hubungan antara perusahaan tambang Tiongkok dengan pemerintah daerah cukup tegang, Pemerintah setempat menyatakan beberapa perusahaan Tiongkok beroperasi secara ilegal tanpa izin.
Pada bulan Agustus 2021, Theo Kasi, gubernur Kivu Selatan, memerintahkan enam perusahaan pertambangan kecil Tiongkok untuk menangguhkan operasi dan memerintahkan semua karyawan untuk meninggalkan tambang. Namun demikian, perusahaan tersebut tidak serta merta menghentikan operasinya sehingga memicu protes warga di beberapa daerah.
Kongo adalah produsen kobalt terbesar di dunia dan produsen tembaga utama Afrika. Dilaporkan bahwa Presiden Kongo Felix Tshisekedi sedang meninjau kontrak “mineral pertukaran infrastruktur” senilai US$6 miliar yang ditandatangani oleh mantan Presiden Joseph Kabila dan investor Tiongkok. Pasalnya, dia khawatir Kongo tidak mendapat manfaat sepenuhnya. (hui)