Perusahaan Tiongkok Khawatirkan Sanksi, Penimbunan Chip Memperburuk “Kekurangan Chip” Global

Jing Zhongming

Kekurangan chip global menjadi parah sejak akhir tahun lalu. Laporan penelitian terbaru menunjukkan selain wabah, alasan penting lainnya kekurangan chip dikarenakan perusahaan Tiongkok panik dengan menimbun chip. Penyebabnya, takut akan dijatuhi sanksi oleh AS.

Sebuah laporan penelitian yang dirilis oleh think-tank Jerman, Stiftung Neue Verantwortung (SNV) pekan lalu menyatakan bahwa, setelah AS memberlakukan larangan ekspor terhadap Huawei pada tahun 2019, beberapa perusahaan Tiongkok mulai menimbun chip. Pasalnya, perusahaan tersebut takut menghadapi kesulitan serupa. Sehingga mengganggu rantai pasokan chip global. 

Industri manufaktur Tiongkok sangat bergantung pada impor asing di bidang utama chip ini. AS memutus pasokan chip ke Huawei. Akibatnya, raksasa teknologi itu langsung memasuki “mode bertahan hidup.” Karena ketakutan menghadapi kesulitan, Huawei dan perusahaan-perusahaan Tiongkok mulai panik mengisi kembali persediaan mereka.

Menurut video yang diterbitkan di situs resmi Huawei, ketua bergilir Huawei Xu Zhijun mengatakan bahwa untuk “mengatasi ketidakpastian,” beberapa perusahaan “beralih dari nol inventaris menjadi tiga bulan, enam bulan, atau bahkan siklus penyimpanan yang lebih lama dan lebih lama.”

Menurut data dari Bea Cukai Tiongkok, pemerintah mengimpor 417,5 miliar chip sirkuit terintegrasi pada tahun 2018, yang meningkat menjadi 445,1 miliar pada tahun 2019, dan tahun lalu meningkat 20% menjadi rekor 543,5 miliar. Sejak tahun 2021, impor masih meningkat secara substansial.

Impor chip pada kuartal pertama, semester pertama dan tiga kuartal pertama tahun ini meningkat masing-masing sebesar 33,6%, 29% dan 23,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Meskipun ada “kekurangan chip” global, pada kenyataannya, penjualan dan pengiriman semikonduktor global meningkat secara substansial dalam beberapa bulan terakhir.

Asosiasi Industri Semikonduktor (Semiconductor Industry Association,SIA) merilis data bulan ini bahwa penjualan semikonduktor global mencapai US$144,8 miliar pada kuartal ketiga tahun 2021, mencapai rekor tertinggi, meningkat 27,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu dan peningkatan lebih dari kuartal kedua tahun ini 7,4%.

Chairman TSMC Mark Liu baru-baru ini mengatakan dalam sebuah wawancara dengan majalah Time, bahwa lebih banyak chip dikirim ke pabrik, tetapi tidak digunakan dalam produk rantai pasokan. Bahkan, menimbun chip di mana-mana”.

Meskipun Tiongkok mengimpor sejumlah besar chip, tapi tidak luput dari kesulitan “kekurangan chip”. Industri otomotif Tiongkok paling terpengaruh. China Association of Automobile Manufacturers mengatakan penjualan mobil Tiongkok Juni,  turun 12,6% dari bulan sebelumnya.

Media daratan Tiongkok melaporkan bahwa, chip mobil Tiongkok hampir tidak kekurangan, terutama karena pedagang sengaja menimbun dan menaikkan harga demi keuntungan. Otoritas  Komunis Tiongkok pernah mengumumkan di situs resminya pada Agustus, menyatakan bahwa mereka akan “menyelidiki dan menghukum tindakan ilegal seperti menimbun, menaikkan harga, dan berkolusi untuk menaikkan harga.” (hui)