ErabaruNews – Kremlin menegaskan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengambil keputusan untuk menunda tanggapan dan balasan terhadap sanksi Amerika Serikat, Senin (4/12/2017) waktu setempat. Sanksi yang dimaksud adalah yang dijatuhkan oleh AS tahun lalu. Namun, penundaan tanggapan itu adalah kebijakan independen dan tidak terpengaruh oleh penasihat keamanan nasional AS, Michael Flynn.
Flynn mengaku bersalah telah berbohong kepada FBI pada hari Jumat lalu tentang kontaknya dengan Rusia. Dia menjelaskan juga berbohong bahwa dirinya setuju untuk bekerja sama dengan jaksa penuntut untuk menyelidiki tindakan lingkaran orang dekat Presiden Donald Trump sebelum dia menjabat.
Jaksa Penuntut Umum AS mengatakan Flynn dan Sergei Kislyak, kemudian duta besar Rusia untuk AS, Desember tahun lalu membahas sanksi ekonomi yang telah diberlakukan pemerintah Obama terhadap Moskow. Sanksi dijatuhkan karena Kremlin diduga mencampuri pemilihan presiden AS, sesuatu yang sudah dibantah oleh Moskow.
Obama pada saat itu mengusir 35 diplomat Rusia. Pihak berwenang AS juga menyita dua properti diplomatik Rusia di Amerika Serikat.
Namun, Putin mengatakan akan menunggu untuk melihat bagaimana hubungan Rusia apakah bisa berkembang dengan pemerintahan Trump, sebelum merespons sanksi Amerika. Rusia hanya maju dan mengambil tindakan balasan pada musim panas ini.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Putin telah mengambil keputusan untuk menunda pembalasan secara independen dan tidak mengetahui permintaan dugaan Flynn ke Rusia untuk menahan diri dari tanggapan segera.
“Flynn tidak dalam posisi untuk meminta Kislyak, Duta Besar Rusia untuk AS, untuk melakukan apapun. Gagasan itu tidak masuk akal. Tentu Putin mengambil keputusan, dan itu adalah murni keputusannya,” kata Peskov dalam sebuah konferensi pers kepada wartawan.
“Itu (keputusan) tidak mungkin terkait dengan permintaan atau rekomendasi apa pun. Presiden mengambil keputusan secara independen.” (waa)