Epochtimes.com
Kasus varian Omicron penyebaran lokal ditemukan di Beijing, pada Sabtu (15/1/2022). Sejauh ini, Omicron telah menundukkan kota utama Tiongkok seperti Beijing, Shanghai, Guangdong, Tianjin, Xi’an dan provinsi besar lainnya. Padahal penyelenggaraan Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 tinggal kurang dari tiga minggu, kedatangan Omicron di Beijing jelas menimbulkan lebih banyak tantangan bagi pihak tuan rumah.
Meskipun Beijing sudah dalam siaga tinggi setelah merebaknya epidemi Omicron di Kota Xi’an, Tianjin dan tempat-tempat lain, tetapi Omicron akhirnya masuk juga ke ibu kota.
Pejabat kesehatan kota Beijing kemudian segera memblokir area tempat dimana pasien tinggal, serta gedung kantor tempat orang tersebut bekerja. Selain itu, pihak berwenang juga menginstruksi kepada 2.000 lebih warga yang relevan untuk menjalani tes di lokasi tersedia.
Saat ini, epidemi telah menyebar di banyak provinsi di daratan Tiongkok. He Qinghua, inspektur tingkat pertama CDC dari Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok dalam konferensi persnya pada 15 Januari sore memberitakan, bahwa menurut laporan yang disampaikan dari Kota Zhuhai, Guangdong pada 14 Januari, Kota Zhongshan dan Shanghai pada 13 Januari, semua yang terdiagnosis positif merupakan pasien terinfeksi varian Omicron. Akibat banyak orang yang terinfeksi itu memiliki banyak lintasan aktivitas sosial, sehingga risiko penyebaran dan limpahan infeksi masyarakat dianggap cukup tinggi.
Sejauh ini, epidemi varian Omicron telah menyebar ke Kota Shanghai, Kota Zhuhai dan Zhongshan di Provinsi Guangdong, Kota Tianjin, Kota Dalian di Provinsi Liaoning, Kota Anyang di Provinsi Henan. Karena pemerintah Tiongkok terbiasa dengan menyembunyikan fakta epidemi, sehingga masyarakat di daratan Tiongkok maupun dunia luar tidak dapat mengetahui data yang benar.
Pada Sabtu 15 Januari, pihak berwenang Kota Zhuhai mengumumkan bahwa setidaknya tujuh kasus positif Omicron telah terdeteksi. Saat ini, semua bus di Kota Zhuhai dilarang beroperasi, warga juga telah menerima perintah larangan keluar rumah jika tidak berkepentingan.
Olimpiade Musim Dingin Beijing akan dibuka pada 4 Februari, tetapi sebelum kedatangan ribuan atlet, jurnalis, dan ofisial, jumlah kasus COVID-19 varian Omicron di daratan Tiongkok terus melonjak.
Media asing dengan menyoroti fakta tersebut melaporkan bahwa, penguasa Tiongkok kini sedang menghadapi tantangan dan benturan antara kepentingan mensukseskan penyelenggaraan Olimpiade Musim Dingin di satu sisi dengan kebijakan Beijing yang nol kasus infeksi di Republik Rakyat Tiongkok.
Saat ini, epidemi jelas-jelas sudah terdeteksi masuk Kota Xi’an, sebuah kota besar di wilayah barat laut Tiongkok. Begitu pula Kota Zhengzhou, pusat komersial di Provinsi Henan, Kota Anyang, Kota Xuchang dan Kota Yuzhou, beberapa kota pelabuhan di pesisir timur seperti Tianjin dan Shanghai, kota-kota di wilayah selatan Tiongkok seperti Guangzhou, Shenzhen dan Zhuhai, dan Hongkong pun semua terdeteksi ada pasien Omicron. Dimana terdapat pasien Omicron, di sana semua pabrik, gedung bioskop, rumah makan, fitness centre, bar, sekolah, taman kanak-kanak dan tempat umum lainnya wajib ditutup. Jutaan warga dipaksa tinggal dalam rumah.
Pihak berwenang di Beijing sebelumnya telah menghimbau masyarakat agar tidak melakukan perjalanan selama liburan Tahun Baru Imlek yang jatuh pada 1 Februari, atau 3 hari menjelang upacara pembukaan Olimpiade.
Selain itu otoritas Beijing juga akan memperketat pembatasan orang yang memasuki kota dari bagian lain Tiongkok. Minggu ini, sebuah surat kabar resmi Beijing memberitakan bahwa setiap kota dengan bahkan satu orang yang terinfeksi COVID-19 lokal akan dilarang membeli tiket pesawat ke ibu kota. Meskipun sudah begitu ketatnya penjagaan, gagal juga mencegah Omicron memasuki ibu kota.
Tercatat hingga Rabu 12 Januari, lebih dari 20 juta orang warga dari setidaknya 5 kota di Tiongkok masih tetap terkurung di dalam rumah mereka.
Akibat memburuknya hubungan diplomatik dengan Amerika Serikat, Eropa, Australia, Kanada, Jepang dan lainnya di tahun 2021, Beijing akhirnya jatuh ke dalam isolasi internasional yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Pemerintah komunis Tiongkok menganggap penyelenggaraan Olimpiade Musim Dingin sebagai prioritas politik utama. Namun, karena penganiayaan terhadap hak asasi manusia, sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Inggris, Australia, Kanada, Denmark dan lainnya telah mengumumkan boikot diplomatik terhadap Olimpiade Musim Dingin Beijing.
Selandia Baru, Belanda dan negara-negara lain bahkan Korea Utara juga telah mengumumkan bahwa mereka tidak akan mengirim diplomat ke Olimpiade Musim Dingin Beijing karena epidemi. Tampaknya penyebaran epidemi varian Omikron ini telah membuat Beijing kebingungan tentang mungkinkah Olimpiade kali ini sukses, begitu pula kebijakan nol kasus infeksi di Tiongkok tidak memalukan ? (Vv)