oleh Qiao An
Dikarenakan kekhawatiran terhadap risiko keselamatan yang ditimbulkan oleh sinyal jaringan 5G, 2 maskapai penerbangan Jepang JAL dan ANA mengumumkan pada 18 Januari bahwa mereka akan membatalkan beberapa penerbangan ke Amerika Serikat
Menurut laporan ‘Yomiuri Shimbun’ Jepang, Japan Air Lines dan All Nippon Airways pada 18 Januari malam mengumumkan bahwa mereka akan membatalkan penerbangan dengan pesawat Boeing 777 ke Amerika Serikat sebelum 20 Januari, karena sistem pesawat Boeing 777 akan terpengaruh oleh 5G. Gelombang radio saat terbang di ketinggian rendah menyebabkan kegagalan instrumen dan sistem kendali.
JAL membuat keputusan saat raksasa telekomunikasi AS AT&T dan Verizon berencana meluncurkan layanan 5G baru mulai 19 Januari 2022.
Menurut Reuters, hanya dua hari sebelum layanan 5G baru diluncurkan, CEO American Airlines, Delta Air Lines, United Airlines, Southwest Airlines dan maskapai penerbangan AS lainnya bersama-sama mengirim surat ke Gedung Putih dan FAA, Kementerian Transportasi dan lembaga pemerintah lainnya, memperingatkan bahwa layanan 5G C-band baru dapat membuat sejumlah besar pesawat berbadan lebar tidak dapat dikendalikan dengan semestinya, karena itu berkonsekuensi menimbulkan bencana, dan mendesak pemerintah untuk segera turun tangan.
Demi menghindari terjadinya gangguan serius pada penerbangan, AT&T dan Verizon pada 18 Januari terpaksa mengumumkan penundaan rencana pembukaan stasiun pangkalan sinyal 5G yang berada di dekat beberapa bandara. (hui)