oleh Xue Fei
Baru-baru ini, dua bank swasta masing-masing mengeluarkan pengumuman yang menyebutkan bahwa mereka akan menghentikan bisnis tunai di konter outlet bisnis mereka, termasuk mesin ATM. Berita ini menjadi topik hangat selama Tahun Baru Imlek. Sedangkan para ahli menduga bahwa cara ini akan diikuti oleh lebih banyak bank di daratan Tiongkok.
Menurut berbagai laporan media daratan, dua bank yang mengumumkan penangguhan transaksi cash adalah Beijing Zhongguancun Bank (ZGCB) dan NewUp Bank of Liaoning. Yang pertama adalah bank swasta pertama di Beijing yang disetujui oleh Komisi Regulasi Perbankan Tiongkok untuk pendiriannya. Dan NewUp Bank of Liaoning adalah bank swasta pertama di provinsi Liaoning.
Pada Jumat (28/1/2022), ZGCB mengeluarkan pengumuman tentang penangguhan transaksi Cash pada situs resminya. Pengumuman menyebutkan bahwa mulai 1 April 2022, bank akan menangguhkan bisnis ambil atau setor uang tunai. Pelanggan dapat menggunakan aplikasi seluler bank dan outlet bisnis untuk menangani bisnis lain selain transaksi yang menggunakan uang kontan. Jika benar-benar membutuhkan layanan tunai, pelanggan dapat mentransfer dana ke bank lain melalui Beijing Zhongguancun Bank (ZGCB) dengan tanpa dikenakan biaya transfer.
Secara kebetulan, pada awal bulan Januari, NewUp Bank of Liaoning juga merilis pemberitahuan dengan konten sama yang telah mendapat persetujuan dari People’s Bank of China. Malahan penangguhan transaksi cash termasuk ATM, penukaran uang, penukaran uang kertas yang rusak akan dimulai 1 bulan lebih awal yakni 1 Maret 2022. Jika nasabah memegang kartu debit bank, maka nasabah dapat melakukan transaksi tarik tunai di ATM bersama yang berlogo UnionPay.
Kabarnya, kedua bank yang menghentikan transaksi cash terutama karena untuk mendukung perbankan bertransformasi ke era digital dan meningkatkan kemampuan layanan perbankan elektronik.
Central Broadcasting Network yang mengutip informasi yang diberikan oleh staf bagian customer service NewUp Bank of Liaoning melaporkan bahwa alasan khususnya adalah, pihak bank perlu memusatkan sumber daya dan meningkatkan kemampuan layanan keuangan meskipun tanpa tunai.
Namun, orang dalam industri mengatakan bahwa peniadaan bisnis tunai adalah untuk menghemat biaya operasi. ’21st Century Business Herald’ mengutip seorang bankir swasta yang mengatakan bahwa bagi sebagian besar bank swasta, memelihara penjaga loket, teller, pengawalan uang tunai, dll., itu berbiaya cukup tinggi. “Biaya pengawalan uang tunai mungkin lebih tinggi daripada uang tunai yang dikawalnya”, katanya.
Berita itu terus menjadi topik pembicaraan selama Tahun Baru Imlek. Di mata banyak orang, pergi ke outlet bank untuk menyetor dan menarik uang tunai adalah bisnis dasar sebuah bank. Beberapa orang tua tidak tahu cara untuk beroperasi secara online, dan sekarang tiba-tiba mengumumkan peniadaan transaksi tunai, bagaimana dengan mereka ini kalau mau ambil atau setor tunai ?
Beberapa orang bahkan dengan blak-blakan mengatakan : “Bagaimana mau disebut bank kalau bisnis perbankan biasa saja tidak bisa dilakukan ?” Beberapa orang mengatakan : “Barangkali sudah tidak mampu bertahan !”
Mo Kaiwei, seorang peneliti di Institut Keuangan Lokal Tiongkok mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Biro Modal Bintang Merah daratan Tiongkok, bahwa penggunaan renminbi dalam segala transaksi di Tiongkok hanya masalah waktu saja. Di masa mendatang, akan ada lebih banyak bank menghentikan bisnis dengan uang tunai dan beralih ke digital.
Pada (17/1/2022), Komisi Regulasi Perbankan dan Asuransi Tiongkok mengeluarkan ‘Panduan Opini tentang Transformasi Digital pada Industri Perbankan dan Asuransi’, pemerintah akan mengangkat transformasi digital menjadi strategi di seluruh industri.
Sebelumnya, komentator Epoch Times Tang Hao dalam analisisnya menyebutkan bahwa ada beberapa konspirasi yang tersembunyi dalam peluncuran renminbi digital, termasuk : pihak berwenang Tiongkok akan lebih mudah untuk memanipulasi jumlah mata uang dan merangsang pertumbuhan ekonomi. Untuk kepentingan memantau kehidupan masyarakat secara menyeluruh, ke mana saja uang beredar dan keberadaan setiap transaksi dapat dengan mudah dikendalikan oleh pemerintah. Guna keperluan pelacakan. Pemantauan aliran dana, untuk mencegah atau memblokir aliran dana keluar Tiongkok, dan lain sebagainya.(sin)